10. Satu solidaritas, Satu Keluarga

10.3K 857 775
                                    

Jangan lupa follow instagram mereka dan aku

Jangan lupa follow instagram mereka dan aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****


Kedua mata Galen refleks terbelalak sempurna, begitu mendapati keadaan Alezra yang sudah bersimbah darah. Laki-laki itu lantas mendudukkan tubuhnya di antara ketiga teman-temannya.

“Kepala lo kenapa, Za? Lo diapain sama mereka?!” tanya Galen kaget bukan main. Wajahnya mulai memerah, memancarkan amarah yang siap meledak-ledak. Dia benar-benar tidak bisa terima, kalau ada sahabatnya yang terluka.

“Bilang sama gue, siapa yang ngelakuin ini sama lo?! Gue perlu balas perbuatan si bangsat itu!” desak Galen mengepalkan tangannya kuat-kuat.

“Sekarang bukan waktunya buat ngurusin yang udah terjadi. Lebih baik, lo telepon ambulan!” perintah Mahen menyorot Galen dengan tajam.

Mendengar itu, Alezra segera menggelengkan kepalanya. “Gak perlu. Bantu gue ke UKS aja,” ucapnya sambil terus berusaha menahan darah dari pelipisnya.

“Tapi darah lo gak mau berhenti. Lo butuh penangan medis, Za,” ujar Mahen khawatir.

“Bener apa kata Mahen, Za. Siapa tau butuh jaitan,” timpal Jovian sedikit meringis, ngeri.

“Apaansih. Cuma luka kecil,” ucap Alezra. Dia memang paling anti untuk ke rumah sakit. Melihat jarum suntik saja, mampu membuatnya kabur.

“Lo darimana aja lagian? Lama banget cuma nganterin cewek itu doang! Liat sendiri kan sekarang? Lo lebih peduli kita atau cewek baru itu hah?!” Arzan tiba-tiba berbicara dengan nada tinggi.

Sontak hal itu, mampu menarik semua pasang mata. Termasuk Galen. Dia memandangi Arzan cukup lama, sebelum akhirnya membalas. “Jelas gue lebih peduli sama kalian! Tapi gue juga gak mungkin tadi ngebiarin Aurel di sana! Lo bisa gak sih, ngertiin gue!”

"Apa yang mau dingertiin? Gue harus ngertiin lo modusin cewek gitu?!"

“Udah!” Alezra berteriak, melerai keributan mereka. “Mau bantuin
gue, apa ribut di sini?!”

Nice to Meet GalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang