02-16

296 30 18
                                        


Satu minggu pun sudh berlalu, itu berarti d mana
Hari ini menjadi hari keberangkatan pharita, semua teman2 ny tentu ikut mengantarkan pharita ke bandara, tak terkecuali ruka yg trus menempel pada kekasihnya itu.

" rita sejak kapan lu ketempelan? Celetuk rora yg melihat ruka trus bergelayut manja d lengan pharita

" entah, d liat2 benar2 kaya kukang yg lagi bergelayut d dahan pohon, mana mukanya mirip pula" celetuk rami

" yakh bisa2 ny kalian menyamakn aku dgn binatang yg berjalan lambat itu" ucap ruka

" udah ah jngn pada ribut" relai pharita

" mereka duluan yg ngatain aku mirip kukang loh syang" adu ruka

" ya abisnya km ny gelayutan mulu, udh ga papa terima aja, daripada d katain monyet, hayohhh.. mending mana kukang apa monyet" ucap pharita

" ah km mah sama aja" ruka pn melepaskan tanganya dari pharita, dan langsung memasang muka cemberut

" dihh so imut anjir" bisik rora kepada rami

" dah biarain aja, emng ke gt klu lagi breng pawangnya. Suka tiba2 cosplay jd bocil" bls rami

" ruka ini mereka ngomongin nih" teriak chiqita yg mendengar pembahasan mereka

" jingg ni bocah satu aduan bngt" ucap rora

Sementara pasangan rupha tidak memperdulikan omongan tidak berbobot mereka. Mereka sibuk bermesraan d mana pharita yg trus mengenggam tngan ruka dan begitupun sebaliknya. Sementara itu ruka pn sibuk memberi wejangan. Jangan nakal lah, jaga kesehatan lah, jngn genit2 lah. Jngn lupa sllu ngash kabar lah. Dan mash bnyak lagi.

" iya ruru syang iya, aku janji ga baklan genit2 d sana. Trus bakal sllu ngabarin kmu klu aku lagi ga sibuk. Udah yahh kmu ngomng ke gt trus dri semalem. Udah kaya emak2 yg mau pisah jauh dri anaknya.

" ya kan aku takut km berpaling dari aku. Nnti d sana banyak bule2 ntr km naksir" ruka

" kn aku udh punya kmu, jd km ga perlu khwatir yah. Itu smua hnya ada dalam pikiran km" ucap pharita mencoba menengkan kekasihnya.

" hmmm iya riri, aku sngat mencintaimu. Tolong jngn prnh berpaling dri aku yah, aku ga bisa hidup tanpa kamu" ruka

" oksigen apa kabarr mhh, jantung aman, paru2 gimna nihh. Wahh kalian benar2 tidak d butuhkan ternyata" celetuk rora yg mendengar omongan ruka tadi

" hahahha jir s rora omonganya" rami

Sedangkan ruka yg mendengar ledekan dri teman2ny hnya bisa cemberut.

" Rit lu take off jam berapa? Tnya rami

" Bentar lagi ini, sekitar 30 menitan lagi" ucap rita

" Lah lu ga masuk skrng aja, nnti daripada lu keburu buru ntr" rami

" Ya niatny gue juga gt, tapi kalian ga liat apa ini dari tadi ga mau d lepas" ucap pharita yg meminta teman2 agar bisa membujuk ruka.

" Elahh itu mah gampang, sini serahin sama gue aja" ucap rora sambil menghampiri ruka.

Dengan isengnya rora menggelitik pinggang ruka, dan alhasil ruka pn melepaskan tanganya yg bergelayutan d tangan pharita. Setelah itu rora dan rami pn memeluk tubuh ruka agar tidak kembali mengejar pharita.

Meskipun sebenrnya ada perasaan tidak tega, ketika pharita trus mendengar ruka yg trus memanggil namanya. Namun mau bagaimana lagi, pharita pn trus berjalan sampai ia tidak bisa melihat sosok ruka lagi. Setelah itu air matanya yg sedari tadi ia tahan pn jatuh juga.

" Selamat berjauh jauhan ruka, sampai beretemu lagi" gumam pharita

Sementara ke 2 bokem itu mash senantiasa memegangi tubuh ruka. Yg spertinya ini anak sedang menangis krna perlahan badanya tidak berontak lagi. Rami dan rora pn segera melepaskan pelukan mereka.

Antara mimpi dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang