4

212 15 0
                                    

Hari ini hari Senin, dimana sekolah Jaeva 48 School mengadakan upacara seperti hari hari Senin biasa.

"Sial" umpat oline saat ia tidak menemukan dasinya.

Dengan segenap cacian dan tenaga, Oline berusaha mencari dasinya di lemarinya, sampai acak acak an.

Kalo oline nanya ke indah gak mau, karena gengsi nya setinggi gunung Everest.

Sampai 2 menit kemudian, oline menemukan dasinya yang berada di atas lemarinya, meskipun  heran tapi oline tetap mengambilnya dan memakai secara asal asalan.

Setelah siap, oline pun berlari menuju ke garasi karena beberapa menit lagi upacara akan dimulai.

"Oline berangkat dulu" teriak oline dari tangga, yang terlihat sangat terburu buru.

"Sarapan dulu line!" Teriak Lulu yang berada di meja makan.

"Di sekolah aja kak" jawab oline, lalu ia menghilang dari pandangan Lulu.

"Hadeh tuh anak.. tiap pagi pasti gak sarapan" gumam Lulu sambil menghela nafas nya panjang.

"Nape kak? Ada utang Lo?" Tanya Olla yang baru saja turun dengan ashel.

"Heh! Enak aja.." jawab Lulu agak kesal.

"Ya terus ada apa? Di tanya gak jawab" cibir ashel sambil mereka berdua berjalan ke arah meja makan dan duduk di salah atu kursi.

"Oline" jawab singkat Lulu, membuat Olla dan Ashel ber oh ria.

"Emang bapak sama anak sama aja" sahut Adel bersama kathrina yang turun bersamaan.

"Nyaut aja Lo dul" ucap olla sinis.

"Yee.. biarin" jawab Adel acuh.

Lalu kathrina dan Adel duduk di salah satu kursi yang kosong, kathrina duduk di sebelah ashel dan Adel duduk di sebelah kathrina.

"Emang oline gak sarapan ya kak?" Tanya kathrina ke Lulu.

"Enggak, tadi kayak nya buru buru banget gitu" jawab lulu sambil merenung kepada salah satu adiknya itu.

"Btw.. mommy kemana?" Tanya Adel ke Lulu.

"Butik lagi ada masalah, jadi mommy kesana deh" jawab Lulu apa adanya.

Mendengar jawaban Lulu, mereka berempat hanya ber oh ria saja, meskipun jarang bundanya keluar tapi mereka memakluminya.

"Pagi" ucap Marsha yang datang bersama flora dan Ribka di belakangnya.

"Pagi" jawab para penduduk yang ada di meja makan.

"Oline gak ada lagi?" Tanya flora ke mereka berempat.

"Enggak, katanya tadi buru buru" jawab Lulu, flora dan Marsha hanya mengangguk sedangkan Ribka sudah duduk di samping Lulu.

"Kak.. kenapa kak oline selalu gak ikut sarapan kita?" Tanya Ribka ke Lulu, membuat Lulu terdiam begitupun yang lainnya.

Pasalnya mereka semua tidak tau masalah Oline apa, oline juga tidak pernah menceritakan masalah nya kepada mereka semua, apalagi berbincang.

Mungkin sedikit karena dari oline sendiri yang menjauh atau dari saudara mereka yang lumayan sibuk.

Dan ini mulai terjadi ketika Olin berumur 5 tahun, membuat keluarga nya sendiri juga heran dan bingung.

Sebenarnya mereka mau mau saja bertanya ke oline, tapi oline pasti bisa buat mereka lupa akan pertanyaan nya dan gak jadi.

"Udah ayo makan, nanti telat" ucap ashel yang memecah keheningan.

Mereka pun makan dengan lauk pauk yang di sediakan, dan tidak ada siapapun yang bicara karena oniel ayah mereka mengajari tata Krama.

***

oline pun akhirnya sampai di sekolah nya, dengan penampilan yang gak terlalu rapi tapi cukup nyaman, selagi pakai baju udah.

Segera oline pergi ke kelasnya untuk menaruh tas nya terlebih dahulu, setelahnya ia ke kantin untuk makan.

Di kantin, oline membeli nasi goreng dengan es jeruk. Setelah nya ia duduk di kursi yang kosong dan memakan pesanan nya di sana.

Disana oline menikmati makanan dan minuman nya, meskipun sendirian tapi oline suka dengan keadaan seperti itu.

Bukan berarti oline tidak mau makan bersama keluarga nya, tapi oline jika makan bersama atau ada interaksi lebih bersama mereka, oline akan merasa bersalah.

Setelah cukup lama melamun, akhirnya oline pun pergi dari kantin karena tadi sudah membayar, jadi ia pergi dari kantin dan menuju lapangan.

Skip!

Setelah selesai upacara, oline pun pergi ke kelasnya untuk menimba ilmu di sana.

★★★

"Jess!" Panggil Olla membuat orang yang bernama Jessi menoleh ke arahnya.

"Hah? Apa met?" Tanya Jessi bingung.

"Lo tau kan gue pernah cerita kalo.. ada adik gue yang gak Deket gak kayak lainnya" jawab Olla sambil merenung.

"Iya, ada apa emangnya?" Tanya Jessi menatap Olla penasaran.

"Gak ikut sarapan lagi ya?" Sahut Chika membuat Jessi, Olla dan Ashel menatap Chika.

"Kok Lo tau sih Chik?" Tanya ashel heran.

"Ye.. kalian cerita Mulu, ya makanya gue tau" jawab Chika agak kesal.

"Emang adik kalian yang mana sih itu?" Tanya Jessi pemasaran, pasalnya ashel dan Olla gak nyebut merek.

"Si Atin, si Adel, si Ribka, apa Marsha?" Tanya Chika menyebut adik ashel dan Olla yang mereka tau.

"Oh.. jangan jangan flora ya.." tebak Jessi dengan bangga.

"Kagak" jawab Ashel dan Olla bersamaan.

"Ya.. siapa anjir" kesal Chika karena mereka berdua gak nyebut nyebut merek.

"Oline" jawab Olla membuat Chika dan Jessi bertatapan.

"Lah! Oline adek kalian?" Ucap terkejut Jessi.

"Lo pikir selama ini oline siapa jir" kesal ashel, padahal Jessi dan Chika ini lumayan sering main ke rumah ashel dan Olla.

"Gue pikir si oline sepupu kalian jir, soalnya keliatan gak Deket banget" tambah Chika.

"Bener" ucap Jessi menyetujui ucapan Chika.

"Maka nya.. kita bingung si oline ada masalah apa, dan kenapa dia gak ikut setiap kali kita sarapan?" Monolog Olla mengebu ngebu.

"Kenapa gak kalian tanya aja" usul Chika.

"Masalahnya.. kalo kita tanya, oline bakalan ngalihin topik atau gak dia cari alasan supaya bisa kabur" ucap ashel dan Olla pun mengangguk.

"Gimana.. kalo kita bantu kalian" ucap Jessi kepada ashel dan Olla.

"Boleh tuh, gue juga pengen ngomong sama Adek Lo yang itu, gue gak pernah ngomong soalnya" sahut Chika.

"Boleh deh" ucap olla dan Ashel bersamaan, kali aja setelah ada Chika dan Jessi oline bisa kembali kaya umur nya sebelum 5 tahun.






To be continued

Don't Tell Anyone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang