10

166 11 0
                                    

"eh.. em.. duh.." sekarang oline bingung sendiri.

"Kenapa hujan hujan?" Tanya flora mengintimidasi, dan disana terdapat Olla, Lulu, fiony, dan Ashel.

Mungkin karena amarahnya, oline tidak memperhatikan sekitar pikir nya dengan keras dan mengumpat di dalam hati.

"Shit.." batin oline mengumpat.

"Oline.." panggil flora sekali lagi membuat oline menegang, padahal flora tidak menaikan nada bicaranya tapi berhasil membuat oline ciut.

"Nganter temen kak tadi.." jawab oline malu malu, sebenarnya ketar ketir sih.

"Terus kamu nerobos?" Tanya ashel membuat oline malah lebih ketat ketir.

"I.. iya kak tadi soalnya gak berhenti.. berhenti, jadi oline nerobos" jawab oline takut takut.

Mendengar jawaban oline semua orang yang berada di situ menghela nafasnya dengan berat.

Bukan karena Oline tidak diperbolehkan untuk hujan hujan atau apa, tapi oline imun nya sedikit lemah dari saudari saudarinya itu.

"Kalian.. udah, oline sana kamu mandi dulu nanti turun buat minum teh" ucap fiony kepada oline, dan untuk menghentikan interogasi sang kakak kakak yang akan sangat posesif nantinya.

"I..iya tant.." jawab oline, lalu ia pun pamit dan segera berjalan ke kamarnya.

"Tant.." panggil Lulu dengan nada mengadu.

"Iya, Tante tau kok tapi nanti dilanjut oke.. kasian oline nya malah kedinginan nantinya" jawab fiony yang pastinya tau Lulu akan berbicara apa.



***

Setelah oline selesai bersih bersih, ia pun turun ke bawah dengan persiapan mental yang sangat matang, dia juga memakai Hoodie dengan lengan panjang untuk menutup luka di tangan nya.

Saat oline turun, terlihat keluarga nya sedang berkumpul di ruang tamu dengan Tante nya yaitu fiony.

Dan satu lagi pria yang pasti di kenalnya, oniel papa dari oline dan kakak kakaknya.

Kedatangan oniel ke rumah, berhasil membuat oline kaget dan pupil matanya membesar tak sadar ia sampai memundurkan langkahnya.

Dari hati terdalam sendiri, oline masih belum siap bertemu oniel karena kelakuan oniel sebelumnya.

"Line.. ayo kesini" panggil indah, membuat oline tersentak kaget.

Oline pun segera turun dan berjalan ke arah indah, dengan perasaan yang tidak karuan.

"Liat kak.. papa udah pulang" ucap Ribka sambil memeluk oniel dengan riang dan ceria.

Sedangkan oline hanya tersenyum saja, tak berniatan untuk memeluk atau mendatangi oniel, ia bahkan lebih memilih duduk di samping Marsha.

"Line! Gak peluk juga?" Tanya Adel ke oline yang ia juga sambil memeluk oniel, sedangkan oniel hanya ketawa ketiwi saja.

"Kakak.. duluan aja" jawab oline dengan senyuman kikuk.

"Nih line teh nya" ucap fiony dengan memberikan teh kepada oline.

Dengan senang hati oline menerima teh tersebut dan meminumnya, terasa hangat tapi tidak cukup menenangkan seperti hujan.

"Terima kasih tant" ucap Oline saat selesai meminum tehnya dan menaruhnya ke meja depannya.

"Wedeh.. udah tumbuh gede buntut buntut papa nih" ucap oniel sambil tersenyum lebar.

Don't Tell Anyone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang