Pagi sudah tiba, oline yang dari kemarin pingsan dan tidak makan sama sekali, kini terbangun.
Rasa sakit masih ada, tapi tidak sesakit saat darah nya masih mengalir. Ringisan yang keluar tentu nya berbunyi di Mulut oline.
Perlahan oline terbangun dari lantai kamarnya, dan berjalan tertatih tatih menuju kamar mandi.
Dikamar mandi, oline langsung mengguyur tubuhnya menggunakan air mengalir. Tak peduli rasa sakit yang dirasakan nya, oline tetap menahan dan sesekali meringis kesakitan.
Beberapa menit kemudian, oline keluar dari kamar mandi. Ia berjalan menuju lemari dan memakai pakaian rapi, setelah nya oline keluar dari kamar dan menuju dapur, untuk mengisi perutnya.
Terlihat, villa tersebut sepi. Karena, para pekerja masih dalam jam tidur dan oline duluan lah yang bangun.
Ia tak pikir panjang, segera oline ke dapur dan memasak sesuatu sendiri. Yaitu mie instan kesukaan nya.
Skip!
Hari sudah menunjukkan tengah hari, terlihat sibiling Vanisa dan fiony tengah menonton televisi.
Karena panas, dan mereka semua takut kulit mereka terbakar. Jadinya mereka lebih memilih untuk menonton televisi di villa tengah.
Oline juga ikut serta disana, namun ia sedikit menjauh. Karena luka nya belum sembuh, dan takutnya tidak sengaja tersentuh lalu membuat nya kesakitan.
"Weh.. gila Doraemon mantap"
"Kasian Doraemon nya"
"Lebih kasian sama Nobita sih"
"Si Giant sok banget sama suneo"
"Tapi parah Giant, daripada suneo"
"Nah! Bener"
"Suneo mah sombong, sedangkan Giant? Main badan dia"
"Lagian si Nobita kok mau temenan ya sama mereka?"
"Kata gua, si Nobita mending pinter dulu sih"
"Males banget Nobita, kayak Lo del"
"Main nyerang aja tuh orang"
"Gila.. ternyata Nobita jago nembak"
Begitulah komentar komentar yang di lontarkan oleh para perempuan yang menonton kartun tersebut, kecuali salah satu gadis yang tanpak murung dan kosong.
"Eum.. kak.. aku mau ke toilet bentar" izin lirih oline di samping ashel.
"Oh iya" jawab Ashel menyetujui.
Lalu, oline pun segera berdiri dan menuju ke toilet kamarnya. Sibiling Vanisa juga tidak sadar oline pergi karena terlalu fokus nonton Doraemon, dan hanya ashel saja yang sadar.
Di kamar nya, oline bukan masuk ke toilet. Melainkan berjalan ke arah meja belajar nya, dan membuka buku untuk di pelajarinya.
Tak lupa juga, oline membuka laptop yang ia bawa dari rumah nya kemarin.
Oline pun mulai berkutat dengan ke dua benda tersebut dengan sangat fokus dan tidak terganggu.
Disisi lain, nampak sibiling Vanisa selesai menonton serial Doraemon itu. Dan mereka menampakkan wajah kesal, senang, ceria dan lain sebagainya.
"Bagus banget tadi" ucap adel sambil membuka Snack ringan.
"Setuju sama Adel" sahut kathrina mengangguk.
"Btw si oline mana?" Tanya flora yang tidak melihat oline.
"Katanya tadi mau ke toilet" jawab Ashel apa adanya.
Mendengar jawaban ashel, yang lainnya hanya ber oh ria saja. Lalu melanjutkan berbincang sedikit.
Terlihat sepasang suami istri sedang duduk di taman belakang, dengan tangan yang bertaut dan suasana yang harmonis.
"Mas.. kangen sama kita" ucap sang istri.
"Iya, mas juga kangen kok.. maka nya mas pulang buat sempetin waktu sama kamu, sama keluarga kita, sama anak anak" jawab sang suami dengan romantis, membuat sang istri gemas.
"Aku beruntung banget dapetin kamu mas.. bisa jadi suami dan ayah yang baik buat anak anak aku" ucap sang istri dengan nada bangga.
"Aku juga beruntung ndah.. dapetin kamu, dan jadi ibu yang baik buat anak anak aku" balas sang suami yang tak lain adalah oniel.
"Semoga kita bisa kayak gini terus ya mas.. bareng bareng, dan nanti kita ngeliat cucu cucu kita" harap indah mengucapkan keinginan nya.
"Pasti sayang.. nanti kita main sama cucu cucu kita" gemas oniel.
"Kamu inget gak pas waktu SMA? Kita mesti selalu bareng dan ngikutin Gita" ucap indah mengenang masa lalu.
"Aku inget! Waktu itu kita pacaran dan kita selalu ngikutin gita" ucap oniel sambil mengangguk dan terkekeh.
"Sekarang.. gimana ya keadaan Gita?" Monolog indah dengan nada yang sendu.
"Kamu jangan terlalu mikir sayang.. Gita pasti baik kok" ucap oniel menenangkan sang istri.
Sejak percakapan pertama, kedua suami istri itu tidak tau bahwa sedari tadi ada yang menguping dan melihat mereka dari atas.
Orang tersebut menatap mereka dengan tatapan yang bercampur aduk sedih, marah, kasihan, senang, dan lain sebagainya.
"Bullshit" gumam nya dengan ketus, dan tentu tak di dengar oleh sepasang kekasih itu.
Setelahnya, ia pun masuk ke dalam kamarnya Kembali. Dan ia langsung menyambar ponsel nya, menghubungi seseorang.
"Halo"
"....."
"Culik dia! Dan bawa dia pergi jauh!"
"....."
"Terserah, jangan sampai kalian lukai juga, ngerti!"
"....."
Lalu, telepon Tersebut mati dengan orang tadi yang menelpon. Ia pun langsung membuang ponselnya ke arah kasur dan duduk kasar di tepinya.
"Sekarang.. anda akan memilih yang mana tuan.." monolognya dengan tatapan tajam ke depan dan tangan mengepal kuat.
To be continued