14

169 10 0
                                    

#mobil pertama

Terlihat oniel yang sedang duduk di samping supir, dan indah duduk di belakang bersama anak anak nya.

"Diem aja line dari tadi" celetuk kathrina membuat oline menoleh, dan ia tersenyum tipis ke kathrina.

"Iya.. ya, lagi demam?" Tanya Marsha ke oline.

"Enggak kak.. lagi mikirin tugas aja" bohong oline ke kakak nya.

"Ye.. line! Kita ini mau liburan masa mikirin tugas" sahut kathrina dengan setengah tidak percaya.

"Lagian aneh kamu line" tambah ashel heran.

"Jangan mikirin tugas line, kita mau liburan lho.." ucap indah dengan lembut.

"Iya mom" jawab oline dengan mengangguk singkat, dan senyum tipis yang mengukir di wajahnya.

#mobil kedua

"DJ angkot! Rimex!" Teriak Adel mengikuti nada yang di bunyikan di dalam mobil.

"Tidur malam minum es teh satu gelas.." sahut Olla dengan menyanyi ria gembira dan mempraktikkan orang yang sedang minum menggunakan tangan kanan nya.

"Ingat mantan punya.. juga berkelas.." sahut Lulu yang menyambung lirik Olla.

"Dingin malam makin suasana nya ganas.." sahut Adel sambil mempraktikkan seseorang yang sedang kedinginan.

"Kutukan mantan masih teringat jelas.." kompak Adel, Olla dan Lulu bernyanyi.

"Mereka bertiga aneh kak" Adu Ribka dengan suara yang cukup lirih ke flora.

"Iya rib.. maka nya jangan contoh ya" nasehat flora sambil mengelus kepala Ribka.

"Jangan ajarin yang aneh aneh Flo.." peringat fiony ke flora.

"Enggak kok tant.. santai, aku bukan kak Olla, Adel, sama kak Lulu" jawab flora tanpa dosa.

"Waduh.. nama gue di sebut nih" sambar Olla yang samar samar mendengar namanya di sebut oleh flora.

"Udah diem! Mending lanjutin Sono" ucap flora sambil menghela nafas panjang.






***


Beberapa jam kemudian, akhirnya family Vanisa sampai di villa yang dekat dengan pantai.

Satu persatu mereka semua turun dari mobil, tentu saja dengan wajah yang senang dan bahagia.

Sedangkan oline tentu saja raut wajahnya datar seperti tidak semangat hidup, meskipun itu fakta nya.

Mereka pun berjalan bersama masuk ke dalam villa. Sebelum mereka akan bermain ke pantai.

Adel dan kathrina yang duluan masuk, langsung menghempaskan tubuh mereka ke sofa ruang tamu villa.

"Capek nya...." Keluh Adel

"Akhirnya....!" Tambah keluh kathrina.

Indah dan oniel yang melihat itu pun saling bertatapan dan saling melempar senyum.

Tentu pemandangan tersebut tak luput dari mata oline, yang tepat DJ belakang mereka.

Oline merasa bersalah, tapi di sisi lain oline juga ingin mommy nya terbebas dari papa nya.

Oline bingung, ia harus memilih yang mana. Antara oniel, indah dan saudari saudari nya, sungguh oline tidak mau berada di posisi ini.

"Line! Diem ae" ucap Olla sambil menepuk pundak oline pelan.

"Hehe.. mikirin tugas kak" jawab oline sambil tersenyum tipis.

"Tugas masih Lo pikir line!?" Ucap tak percaya Lulu.

"Rajin banget adek gueh.." sahut flora sambil mengangguk singkat.

"Amnesia Lo Flo.. oline adek gue juga" sambar Olla dengan cepat.

Sedangkan flora yang mendengar ucapan Olla, menatap Olla dengan sinis.

"Kureng ajar Lo jadi adek Flo" ucap ashel sambil berdecak pinggang.

"Sebaiknya kalian istirahat dulu deh, nanti kita aja ke pantai nya" ucap fiony yang baru datang dengan Ribka dan Marsha.

"Oke tant" kompak mereka semua.

Lalu satu persatu, sibiling Vanisa pun menuju ke kamarnya masing masing. Karena mereka cukup sering kesini jadi tak khayal mereka sudah memiliki kamar masing masing.

Oline kini berjalan menuju kamarnya yang paling ujung di lorong, dengan tatapan kosong dan pikiran yang cukup berantakan, oline melamun sepanjang perjalanan. Sampai ia tak sadar bahwa dia sudah sampai di depan kamar nya.

Cklek!

Perlahan, oline membuka pintu kamarnya dengan keadaan sedikit sadar. Ia langsung masuk dan menaruh kopernya ke sembarang tempat.

"Aku harus bagaimana tuhan? Aku udah gak kuat.. tapi di sisi lain aku harus bertahan" monolog oline, tak sadar ia mengeluarkan cairan bening di kedua matanya.

Dari dingin nya AC di kamar oline, kasur empuk yang sudah di rapikan dan harum yang khas, membuat oline terlelap begitu saja dan masuk ke dalam area mimpi.



****

"Kamu udah balik? Aku rindu banget sama kamu.. setelah sekian lama kita berpisah" monolog seseorang yang sedang menatap sebuah bangunan yang baru saja di huni.

"Woy! Ly! Ngelamunin apa dah!" Ucap tiba tiba seseorang di belakang nya, reflek ia menatap orang tersebut yang merupakan teman nya.

"Berisik banget lu la! Napa sih!?" Tanya agak ngegas dari nya.

"Ya elo.. ngapain ngelamun bego! Kerasukan setan baru tau rasa Lo!" Jawab teman nya yang malah ngegas.

"Biasa aja kalee.." balas nya dengan malas.

"Lo duluan ye.. dasar wibu!" Ngegas temannya agak gak terima.

"Dih.. yaudah ngapa!?" Tanya nya dengan nada yang lumayan gak santai.

"Ayo buruan! Nanti telat bego!" Jawab teman nya ngegas.

Dengan kesal, akhirnya orang tersebut pun pergi dari tempat nya dan melajukan mobil nya entah kemana.

Di belakang terdapat satu teman nya tadi yang menaiki motor favorit nya, sambil temannya memakai helm full face nya.



****

"Kayak nya.. gue suka deh sama kak Azam" ucap seorang perempuan yang sedang duduk melingkar bersama teman teman nya.

"Yaudah.. ungkapin Rin" sahut teman nya yang memanggil nya Rin atau Erine.

"Jangan.. dong.. dimana mana laki laki yang harus nembak" sahut teman nya yang lain.

"Kalo keburu kak Azam suka sama orang lain gimana?" Tanya Erine, gadis yang sedang di mabuk cinta.

"Enggak.. percaya aja deh sama gue" jawab teman nya dengan nada yang meyakinkan.















To be continued













Don't Tell Anyone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang