13

153 11 0
                                    

Sekarang oline benar benar pasrah akan apa yang terjadi kedepannya, sungguh untuk kali ini oline akan benar benar mengerahkan semua energi nya.

"Emang obat apaan BI?" Tanya fiony yang sedari tadi diam saja menikmati keluarga Vanisa bercanda.

"Gak tau juga non.. tapi ini banyak banget di sampah, malah tadi kecampur bungkus rokok, terus saya buang aja bungkus rokok nya dan ambil obatnya aja non" jelas art tersebut.

Keluarga Vanisa jelas terkejut juga, kecuali oline yang ketar ketir akan kedepannya.

"Coba bi saya lihat, kali aja saya tau" ucap fiony, dengan senang hati art tersebut memberikan jenis jenis obat berbeda.

Fiony pun menerima nya, dan kebetulan juga di samping nya terdapat ashel yang kuliah di kedokteran.

"As.. pilets, biso.. prolol, ator.. vastatin, Bio ATP, cimetidine" ucap ashel mengeja satu persatu obat yang di berikan oleh art nya.

"Omeprazole, plantacid.. Forte, polycrol Forte, valders, snoozz, sandepril, seremig, unalium, otade" lanjut fiony yang membacakan obat obatnya.

"Alprazolam, diazepam, lorazepam, primidone, Chlordia... zepoxide, amobarbital, zolpidem" ucap ashel yang akhirnya selesai membaca nama obat yang segitu banyaknya bersama dengan fiony.

"Obat apaan tuh kak? Tant?" Tanya Marsha penasaran.

"Bukannya salah satunya ada obat buat gerd ya?" Tanya indah yang juga penasaran.

"Zolpidem? Obat penenang?" Tanya oniel yang juga penasaran.

Dan hal tersebut membuat oline ketar ketir, sungguh ia tidak mau ketahuan tapi di sisi lain sudah ketahuan, apa boleh buat coba?

"Kalo menurut aku sendiri.. ini ada obat gerd, jantung, tidur dan penenang" jawab Ashel yang memang beberapa kali mendapati nama obat yang tidak asing baginya.

"Bener kata ashel, tapi bedanya ini ada beberapa macam tapi tetap satu hal yang digunakan untuk jantung, tidur, gerd, dan penenang" sahut fiony yang setuju dengan ucapan ashel.

"Tapi siapa coba yang beli obat gituan?" Tanya Lulu berhasil membuat semua orang bertanya tanya dan berpikir.

"Mungkin.. salah satu pegawai?" Ucap adel asal, meskipun tidak tau intinya, tapi ia setidaknya tau dikit.

"Emang ada ya bi yang punya riwayat jantung atau kesusahan tidur?" Tanya Olla kepada art tersebut.

"Setau saya sih.. enggak non" jawab art nya apa adanya.

"Jangan jangan punya.. kak Lulu ini" terka Ribka membuat Lulu menatap kaget ke Ribka, begitu juga semua keluarganya.

"Hah!? Mana ada? Enggak sumpah" pembelaan Lulu di depan keluarga nya.

"Kok bisa kak Lulu rib? Emang kak Lulu pernah minum?" Tanya kathrina penasaran dan bingung juga.

"Kan.. kak Lulu kerja nih, bisa aja kak Lulu stress" jawab Ribka dengan enteng.

"Hadeh.. rib.. kalo kakak stress mah, kakak ke mall shoping shoping" jawab Lulu yang menyangkal ucapan Ribka.

"Mungkin aja kak ashel" tebak Marsha membuat ashel dan seluruh keluarga nya menatap nya.

"Enggak! Mana ada.. beneran deh mom, pa, tant" bela ashel yang sekarang di tuduh.

"Emang Napa dah kok bisa kak ashel cha?" Tanya flora yang sedari tadi nyimak.

"Kan kak ashel kuliah semester akhir nih.. nah bisa jadi kak ashel stress dan ngosumsi obatnya" jawab Marsha dengan percaya diri.

"What! Emang sih kakak akhir akhir ini lumayan stress.. tapi kan kakak sering liburan buat ngurangin stress sha.." pembelaan ashel sekali lagi.

"Kak Olla sih pasti" tebak kathrina, membuat Olla melongo.

"Eh.. kem! Meskipun gue kayak ashel agak stress sama kuliah, tapi gak pernah dah minum obat nya" pembelaan Olla, yang agak geram dengan kathrina yang asal tuduh aja.

"Paling papa" terka ribka diluar nalar.

"Kok bisa!?" Ucap terkejut sibiling Vanisa kecuali oline.

"Kan papa akhir akhir ini kerjaan nya banyak, jadi papa minum deh" jawab Ribka dari benaknya itu.

"Beneran mas?" Tanya indah dengan tatapan menyelidiki.

"Wah.. oniel.. beneran?" Tanya fiony yang juga terkejut.

Oniel yang di berikan tatapan menyelidik itu, bingung sendiri tiba tiba banget dia yang di tuduh.

"Enggak!" Jawab tegas oniel membuat seluruh keluarga nya percaya.

"Terus siapa dong?" Tanya Adel bingung.

"Mungkin penjaga kali.." jawab Marsha asal.

"Bisa jadi" sahut ashel sambil menganggukan kepala nya.

"Emang bahaya kak.. kalo minum obat nya?" Tanya kathrina ke ashel.

"Em.. enggak sih, iya gak tant?" Ucap ashel bingung sendiri, sehingga ia melemparkan pertanyaan ke fionya yang ahlinya.

"Gak papa kalo dosis nya gak banyak, tapi kalo banyak biasa nya bisa kecanduan dan bergantung dengan obat obat tersebut. Apalagi obat penenang biasanya bahaya buat kesehatan mereka dan berakhir gak sembuh sembuh, karena bergantung" jawab fiony menjelaskan dengan sedikit detail.

"Ngeri banget ya.. kem" sahut adel.

"Iya" jawab kathrina singkat, yang sebenarnya dia ngeri juga.

"Tuan.. nyonya.. mobil sudah siap" ucap seorang pria yang cukup tua masuk ke dalam rumah.

"Oh.. iya pak Ujang" jawab Marsha sambil tersenyum.

Setelah nya mereka semua pun berdiri dan berjalan ke arah pintu luar, kali ini mereka akan liburan ke pantai.

Sedangkan oline dari tadi ia hanya diam, syukurlah ia tidak ketahuan dan tidak ada yang menuduhnya.

Gimana pun juga, saat ini oline berada di posisi bahaya dan jika oline ingin meminum obat, maka ia harus sembunyi sembunyi.

Mereka pun sampai di pintu depan, dan mereka masuk satu persatu ke dalam mobil yang sudah di siapkan oleh pak Ujang.

Ada dua mobil untuk mereka, agar luas saat mereka duduk dan tidak sempit sempitan.

Mobil pertama:
Oniel, indah, Ashel, kathrina, marsha, oline.

Mobil kedua:
Fiony, Lulu, Olla, Adel, flora, ribka.








To be continued








Don't Tell Anyone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang