9

143 10 0
                                    

Sepulang sekolah, oline langsung berjalan menuju ke kamarnya dengan kondisi basah kuyup dan amarah yang memuncak.

Flashback!

Disinilah oline, di parkiran ia hari ini akan berencana untuk pergi ke taman membeli es krim rasa matcha kesukaan nya.

Oline pun segera memakai helm full face nya, dan melajukan motornya pergi ke area sekolah.

Tapi tiba tiba mata oline menangkap seorang gadis yang duduk sendirian di halte, entah dorongan apa oline melajukan motornya ke arah halte.

Saat oline sampai, oline sadar dan bingung sendiri. Pikir oline mungkin ia sedang di rasuki oleh makhluk halus, tapi ia acuh juga.

"Belum dijemput?" Tanya oline ke gadis itu.

Mendengar ada suara, gadis yang semula bermain ponsel nya menatap ke arah sumber suara. Dan disana terlihat seorang entah siapa memakai helm nya dan menaiki motornya.

"Lo tanya gue?" Tanya gadis itu, dan oline pun mengangguk.

"Gak ada orang lagi selain Lo" jawab Oline setelah ia mengangguk singkat.

"Oh.. em.. iya, gue belum di jemput" jawabnya dengan kikuk.

"Naik.. gue anter Lo pulang, gue gak akan ngapain ngapain elo kok" ucap oline dengan nada datar.

"Gak usah ngrepotin" tolak halus gadis itu.

"Tawaran gak berlaku tiga kali, ini terakhir... Kalo mau hujan hujan silahkan" balas oline kembali dengan nada datarnya.

Mendengar ucapan oline, gadis itu memikirkan kembali apa yang di ucapkan oline sambil mendongak menatap langit.

Terlihat langit akan gelap, dan kemungkinan besar akan turun hujan, akhirnya gadis itu pun ikut oline.

Gadis itu menaiki motor oline, tentu saja di bantu dengan oline yang sambil menyeimbangkan sepeda motornya.

Setelah gadis itu sudah naik, oline mengambil helm lainnya dan di berikan kepada gadis itu tanpa berkata kata.

Gadis itu pun menerima nya dengan senang hati, lalu ia memakai helm nya dan berpegangan ujung jaket oline.

Dirasa gadis itu sudah siap, oline pun melajukan motornya meninggalkan sekolah dengan laju sedang.

"Rumah Lo dimana?" Tanya oline di sela sela perjalanan mereka.

"Em.. di griya asri!" Jawab nya dengan berteriak sedikit, agar oline mendengar nya.

Oline yang mendengar hal itu, mengangguk singkat dan mempercepat laju motornya.

Beberapa menit kemudian oline sampai di rumah gadis itu, tadi gadis itu juga menunjukkan arahnya.

"Makasih ya udah nganterin" ucap gadis itu sambil menyerahkan helm oline.

"Hm" jawab oline sambil menerima hel tersebut, lalu ia menaruh helm nya di tempat yang biasa ia taruh.

"Oh iya.. kita belum kenalan, nama gue Catherina vallencia Adhalia" ucap Erine sambil memberikan tangan nya untuk berjabat tangan.

Oline yang melihat hal itu pun membalas jabat tangan Erine, lalu mengangguk singkat.

"Salam kenal" ucap oline, lalu ia pamit pergi tanpa mau memberi tau namanya, dan ia pun segera melajukan motornya pergi dari sana.

Erine yang menatap kepergian oline, hanya bisa menghela nafas panjang masa dia doang yang berkenalan.

Di perjalanan oline melajukan motornya dengan cepat, agar ia juga tidak kehujanan mengingat ia membawa motor dan besoknya sekolah.

Tiba tiba saja mata ekor oline menangkap seorang pria yang gagah, dan memakai pakaian yang sangat rapi.

Oline tanpa sengaja menghentikan motornya lalu menepi, dan menyipitkan matanya menatap pria itu, dan seketika pupil matanya membulat dengan kedua setir yang ia cengkram dengan kuat.

"Sial" umpat oline dengan lirih, tapi dengan nada yang penuh dengan amarah.

Oline pun turun dari motornya, dan berjalan ke arah pria tersebut dan meninggalkan motornya di tepi jalan.

Di saat Oline akan sampai di dekat pria itu, ia menangkap dengan pasti seorang wanita yang berjalan ke arah pria itu lalu memeluknya dengan erat.

Oline yang melihat hal tersebut semakin murka dan mengepalkan tangannya sangat kuat, oline menahan amarahnya agar tidak meledak sekarang. Apalagi ia melihat perut wanita itu seperti mengandung, oline semakin murka.

Tapi pada akhirnya oline mengurungkan niatnya untuk menemui pria itu dan kembali ke motornya.

Tepat saat Oline duduk di motornya, hujan deras langsung membasahi bumi dan oline pun terkena.

Bukannya meneduh atau cepat cepat melajukan motornya untuk pulang, tapi oline malah berdiam di motornya dengan helm yang masih terpasang di kepalanya.

Perlahan Oline menikmati hujan tersebut, karena secara tiba tiba hujan itu membuat oline tenang dan amarahnya ternetralkan.

Oline mendongak ke atas langit untuk menikmati hujan tersebut, di balik helm nya oline tersenyum tipis entah kenapa beban di dirinya terasa seakan tidak ada.

Satu jam sudah oline berada di bawah hujan, dan sudah satu jam juga hujan tak kunjung reda.

Akhirnya oline memutuskan untuk pulang ke rumah, lagian oline seratus persen yakin bahwa di rumah sedang tidak ada orang kecuali sang satpam dan para art nya.

Oline pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang, karena ingin menikmati hujan lebih lama meskipun badannya basah kuyup tapi tidak dengan wajahnya yang masih kering, karena tertutup helm full face nya.

Dan saat ia sudah sampai di garasi rumahnya, tiba tiba amarahnya memuncak begitu saja.

Flasback off!


Saat oline berjalan menuju tangga, tiba tiba ada seseorang yang memanggil nya membuat oline Langsung tegang begitu saja.

"Oline..." Panggil orang tersebut, membuat oline tersentak.

Segera oline menatap arah sumber suara, dan ya.. disana terdapat kakak nya bersama dengan Tante nya menatap oline.











To be continued





















Don't Tell Anyone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang