"Bluebell" merupakan cerita pertama yang aku berani aku up di wattpad, semoga kalian suka.
Tidak menerima segala bentuk plagiat.
Tandain apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan tidak bersifat menjatuhkan.
Tinggalkan jejak, baik dengan memberikan vote maupun komentarStar:15, Agustus 2024
Happy Reading
~Bluebell~
Tesa, gadis pemilik netra almond itu saat ini tengah duduk bersimpuh. Sementara pahanya memangku sebuah buku yang bisa dikatakan sudah cukup lama, bahkan beberapa coretan di buku tersebut sedikit memudar. Satu persatu halaman di bukanya. Bola netranya bergerak, membaca setiap kata yang ada di sana, bahkan sesekali terkekeh pelan saat menjumpai hal-hal konyol yang tertulis di dalamnya.
Semua berawal saat Tesa memutuskan untuk membersihkan lemari pakaiannya yang dirasa berantakan. Memang benar, lemari pakaian berwarna putih dengan tiga buah pintu ditambah sebuah laci kecil sebagai pelengkap tersebut, sudah cukup lama tidak dibenahi oleh sang pemilik. Dengan cekatan, gadis itu melipat ulang semua pakaian yang ada di dalamnya, menyingkirkan pakaian yang dirasa sudah tak dibutuhkannya.
Hingga, saat Tesa hendak membersihkan bagian lacinya, terpampanglah sebuah buku lama yang sangat dikenalinya. Netra sang gadis membulat, tangannya terulur meraih buku tersebut. Membawanya ke dalam pangkuan.
Tak terasa, dirinya sudah mencapai akhir halaman buku tersebut. Menutupnya kembali seraya memandang sampul buku itu dengan tatapan nanar. Rasa nostalgia merkecamuk di hatinya. Hingga, sebuah tepukan kecil di punggungnya membuat gadis itu buyar. Tesa menoleh dan mendapati sang pelaku yang tak lain adalah Dika.
"Ish, ayah. Ngagetin aja," Dengus Tesa sebal dan dibalas dengan kekehan kecil dari sang ayah.
"Lagian, daritadi dipanggil ga nyaut," Balas Dika yang membuat sang anak mengerutkan dahinya.
"Kapan ayah manggil?" Tanya Tesa sebelum akhirnya membuat Dika menghela panjang nafasnya.
"Hadehh, daritadi. Kamu lagi apa si? Itu apa?" Dika balik bertanya kepada Tesa.
"Lagi beresin lemari. Ini cuma buku lama Tesa," Jawab Tesa seraya menunjukan barang yang dimaksud kepada sang ayah.
Dika mengerutkan dahinya, memandang buku yang berada ditangan sang anak dengan seksama. Sebelum akhirnya mengembangkan senyuman yang menurut Tesa sangat menyebalkan.
"Oalahh. Mora, ya?" Cerca sang ayah seraya menaik turunkan kedua alisnya, membuat Tesa mendengus kesal.
"Dih, apan coba. Ayah ke sini mau apa?" Tesa kembali bertanya dan membuat Dika kembali teringat dengan tujuan awalnya.
"Dipanggil bunda, disuruh makan malam," Jawab Dika dan sukses membuat Tesa membulatkan mulutnya.
"Yaudah, ayo!" Lanjut sang ayah seraya beranjak meninggalkan sang anak di dalam kamarnya.
Tesa meletakan buku yang tengah digenggamnya ke atas nakas yang berada di sebelah ranjangnya. Setelah itu, ia bergegas menyusul sang ayah.
~ ~ ~
Di meja makan, sudah terpampang wujud sang ayah dan juga seorang wanita berparas cantik yang tak lain adalah Bella, sang ibunda. Keduanya tengah duduk di kursi meja makan tersebut. Sementara di depannya tersaji tiga piring nasi dengan porsi yang berbeda, ditambah ayam juga tempe goreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluebell || By : Athea Calleste
Romance"Jangan pernah membawa bayangan masa lalu kepada orang baru" Bunga Bluebell atau bunga lonceng biru, sebuah bunga indah yang menggambarkan kerinduan, kesucian, kerendahan hati, dan cinta abadi. "Gue pamit, Ra. Habis ini lo harus berhenti nangis, ya...