Chapter 15

1 2 0
                                    


"Bluebell" merupakan cerita pertama yang aku up di wattpad, semoga kalian suka.

Tidak menerima segala bentuk plagiat.

Tandain apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan tidak bersifat menjatuhkan.
Tinggalkan jejak, baik dengan memberikan vote maupun komentar

Star:15, Agustus 2024

Happy Reading

~Bluebell~

Tesa menghembuskan nafasnya gusar, tatkala mendapati kegaduhan yang ditimbulkan teman satu kelompoknya.

Hari ini merupakan hari pra P5 di SMAN Perintis. Hal inilah yang menyebabkan keadaan di kelas XI.5 menjadi gaduh, termasuk Tesa dan anggota kelompoknya. Mereka serentak membahas rencana yang akan dilakukan selama projek berlangsung.

Kelas Tesa mendapatkan sub tema DKI Jakarta, dan ia sendiri berada di kelompok dua yang membahas Makanan Khas Daerah. Maka dari itu, saat ini seluruh anggota kelompok dua tengah membahas makanan apa yang akan mereka buat dan presentasikan.

"Ini, bikin roti buaya aja," Celetuk Rafa seraya menunjukan layar ponselnya.

"Lo itu buayanya," Ucap Jingga kesal.

"Lah? Dikasih saran malah ngatain," Cerca Rafa dan sukses mendapat tatapan sinis dari Jingga.

"Astaga, udah. Malah ribut," Ujar Nadya menengahi keduanya.

"Tau, malah ribut. Dasar jodoh!" Cetus Pandhu yang mana langsung mendapat pukulan kecil dari Rafa.

"Astaga kalian ini. Udah, kita bikin ketoprak aja," Ucap Nathan.

"Boleh juga tu ketropak, mana gampang juga," Timpal Tesa seraya menunjukan langkah-langkah membuat makanan tersebut yang ia temukan di internet.

Semua netra oknum yang berada di situ mengarah ke benda pipih yang digenggam Tesa.

"Setuju gue, daripada roti buaya usulan Rafa," Ucap Jingga.

"Orang tu makanan beneran ada," Sahut Rafa dengan nada kesal.

Untuk kesekian kalinya Tesa membuang nafas gusar. Sejak awal Jingga dan Rafa memang tak dapat disatukan.

"Tapi mending ketoprak aja ga, si?" Usul Nadya sementara pandangannya sibuk dengan benda pipih yang ia genggam.

"Di internet resepnya banyak dan kelihatan gampang," Sambungnya.

"Lagian kalau roti buaya takutnya bantet atau gimana," Ujar Nathan dan mendapat anggukan kepala dari Tesa.

"Ga asik kalian, justru harusnya kita bikin yang susah," Cerca Rafa dengan nada angkuhnya.

"Diem, lu! Lagian biarpun jadi serem juga, masak roti bentukan Rafa," Ujar Jingga dan mendapat tatapan malas dari Rafa.

Serentak yang ada di tempat itu pun tertawa. Selanjutnya mereka melanjutkan rembukan mereka sampai waktu yang telah ditentukan.

~ ~ ~

Tepat pada saat baskara berada di pucuk kepala, menyorotkan panas bagi para penduduk bentala. Namun hal tersebut tak menghalangi Tesa untuk membelah jalanan Blitar dengan kuda besi tunggangannya.

Hari ini sekolah selesai pada tepat pada pukul 12.00, dengan alasan hari tersebut merupakan hari pra P5.

Setelah cukup lama menerjang jalanan, kuda besi tunggangan Tesa pun berhenti tepat di depan rumahnya.

Bluebell || By : Athea CallesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang