Chapter 10

14 7 1
                                    

"Bluebell" merupakan cerita pertama yang aku up di wattpad, semoga kalian suka.

Tidak menerima segala bentuk plagiat.

Tandain apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan tidak bersifat menjatuhkan.
Tinggalkan jejak, baik dengan memberikan vote maupun komentar

Star:15, Agustus 2024

Happy Reading

~Bluebell~

Hati Tesa sedikit lega tatkala melihat model soal remedial kimia yang sama persis dengan yang ia pelajari semalam. Gadis itu menghela nafasnya, baru kali ini ia dapat memahami pelajaran tersebut. Ia harus berterimakasih kepada sang ibunda, karena beliau telah berhasil mendidik Tesa. Walau Tesa yakin bahwa ia belum dapat mencapai nilai sempurna, setidaknya ia dapat sedikit mencerna setiap soal yang ada.

Bel istirahat berdentang nyaring, menandakan bahwa waktu untuk mengerjakan remedial telah selesai. Bu Diana, selaku guru kimia, memersilahkan agar semua peserta remedial untuk keluar dari ruangan, dengan meninggalkan kertas soal dan juga jawaban.

Tesa segera beranjak dari bangkunya. Ada kesenangan di hatinya setiap kali ia melangkah keluar. Di depan kelasnya, Tesa dapat melihat Ruby yang pandangannya terfokus dengan benda pipih di genggamannya. Remidial kali ini diikuti oleh 12 murid termasuk Tesa dan berlangsung selama 2 jam pelajaran. Bu Diana memberi kebijakan sekaligus reward bagi murid yang lolos, mereka dipersilahkan untuk keluar dari ruang kelas tanpa mendapat tugas secuil pun.

Tesa dapat melihat Ruby yang tengah duduk di depan kelasnya, pandangannya terfokus dengan benda pipih yang ia genggam. Tesa menepuk pundak Ruby, membuat sang empu sedikit tersentak karena terkejut lalu menoleh ke arahnya.

"Apa lu. Tumben tu muka kagak kusut, padahal habis ketemu kimia," Cetus Ruby yang mana membuat Tesa menyengir.

"Iya dong, gue kan udah belajar sama bunda Bella semalam," Ucap Tesa menyombongkan diri, seraya mendaratkan pangkal pahanya di sebelah Ruby.

"Keren ya bunda lu, bisa bikin muridnya yang alergi kimia langsung paham," Cerca Ruby dan sukses membuat Tesa memutar bola netranya.

"Gue kagak pernah bilang kalau alergi kimia ya. Gue cuma kesusahan sama mapelnya," Sinis Tesa dan dibalas kekehan oleh Ruby.

"Iya deh iya," Ujar Ruby.

Tesa baru akan memulai lesnya nanti malam. Berhubung remedial kimia diadakan di hari Senin, Bella dengan inisiatif mengajari putri bungsunya tersebut. Walau ada sedikit kendala, seperti Bella yang lupa rumus dan berakhir menghubungi Raga, dan jadilah Raga yang mengajari sang adik lewat panggilan video.

Meski demikian, Tesa yang awalnya tak sedikit pun mengerti dengan materi kimia yang diajarkan di sekolah, dapat memahami walau sedikit. Hal tersebut dikarenakan Raga yang sangat telaten ketika mengajari sang adik.

~ ~ ~

Saat ini, Tesa tengah berada di ruang seni untuk mengikuti ekstrakulikuler melukis. Ia sudah siap dengan canvas dan segala peralatan lainnya. Tak lama, Pak Satya selaku pengampu ekstra tersebut datang. Sontak para murid mendekat ke arahnya.

"Baik. Sekarang saya minta kalian saling berpasangan!" Ujar Satya yang mana langsung dituruti oleh para muridnya.

"Kak Tesa, mau satu kelompok sama aku?"

Yang dipanggil sontak menoleh. Mendapati seorang gadis yang ia ketahui bernama Luna dan merupakan adik kelasnya.

Tesa mengangguk sebagai jawaban, ia bukan tipe yang suka memilah. Siapa pun yang bersedia menjadi patnernya akan ia setujui.

Bluebell || By : Athea CallesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang