Chapter 14

11 4 0
                                    

"Bluebell" merupakan cerita pertama yang aku up di wattpad, semoga kalian suka.

Tidak menerima segala bentuk plagiat.

Tandain apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan tidak bersifat menjatuhkan.
Tinggalkan jejak, baik dengan memberikan vote maupun komentar

Star:15, Agustus 2024

Happy Reading

~Bluebell~

Tesa diam terpatung tatkala netra almond itu menangkap gedung bertingkat yang berdiri di depannya. Ia tak sedikit pun  beranjak dari tunggangannya.

"Sa, lo ga salah tujuan?" Tanya Tesa ragu kepada Cakra yang sudah turun terlebih dahulu.

Pemuda itu tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

"Ga. Ada yang mau gue tunjukin ke lo," Ucap Cakra.

"Turun!" Titah Cakra kepada sang gadis.

Tesa mengerutkan keningnya. Dengan ragu, ia menuruti ucapan Cakra.

"Ayo!" Ajak Cakra dan mendapat angukan dari sang empu.

Dua insan muda itu berjalan beriringan, menaiki lift untuk menuju lantai atas.

Sepanjang perjalanan, netra Tesa tak dapat berhenti bergerak. Ada perasaan ragu yang menggerogoti hatinya, hatinya merasa tak tenang.

Bel lift berbunyi, tak lama setelahnya pintu lift itu terbuka. Kemudian, mereka segera melangkahkan kakinya keluar dari benda kubus tersebut.

Tesa melirik Cakra sekilas, yang mena mendapati senyuman tipis di bibir sang empu. Gadis itu menghembuskan nafas panjang, sekedar untuk menenangkan dirinya.

Cukup lama berjalan, Tesa dan Cakra tiba di depan salah satu kamar yang berada di lantai tersebut. Cakra menekan pin yang ada di sana, lalu meraih engsel dan membuka pintu itu.

"Masuk aja," Titah Cakra seraya melangkah masuk, meninggalkan Tesa yang masih diam mematung.

Tesa menghempaskan nafasnya. Dengan ragu, ia masuk ke dalam untuk menyusul Cakra.

Dapat Tesa lihat, ruangan gelap yang bahkan tak ada sedikit pun pencahayaan yang masuk. Bahkan Netra almond itu sulit untuk menyesuaikan pengelihatannya.

"Cakra," Seru Tesa.

Sunyi, tak ada sedikit pun jawaban. Tesa mengerutkan keningnya. Ia melepas alas kakinya dan memutuskan untuk melangkah lebih dalam seraya terus menyebutkan nama sang pemuda.

Hingga, sebuah tepukan di bahu berhasil membuatnya tersentak. Bersamaan dengan itu, lampu di sana menyala dan menampilkan sosok yang sangat Tesa kenal.

"Ru-Ruby?" Ucap Tesa.

Ruby, entah dari mana asalnya gadis itu kini sudah berdiri tepat di hadapan Tesa. Dengan senyuman yang memancar dari kedua belah bibirnya.

"Kok lo di sini? Cakra mana?" Tanya Tesa kepada Ruby.

Sang empu mengedikan bahunya, membuat Tesa menatapnya heran. Kemudian, tangan Ruby menunjuk ke arah belakang Tesa dan mengisyaratkan sang oknum agar berbalik.

Dengan ragu, gadis itu berbalik. Netra almondnya membulat, tatkala mendapati sosok yang ia cari dengan kedua tangan yang memegangi kue ulang tahun. Di atasnya terpasang lilin menyala dengan angka satu dan tujuh.

"Happy birthday, Tesa," Ucap Cakra.

Setelahnya, suasana menjadi ricuh. Ruby, gadis manis itu tampak semangat saat menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun," dilanjut dengan Tesa meniup lilin yang berada di atas kue itu.

Bluebell || By : Athea CallesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang