Chapter 18

8 3 0
                                    

"Bluebell" merupakan cerita pertama yang aku up di wattpad, semoga kalian suka.

Tidak menerima segala bentuk plagiat.

Tandain apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan tidak bersifat menjatuhkan.
Tinggalkan jejak, baik dengan memberikan vote maupun komentar

Star:15, Agustus 2024

Happy Reading

~Bluebell~

Tawa Ruby menggelegar tatkala mendengarkan cerita yang baru saja disampaikan oleh Tesa. Bahkan dengusan sebal serta tatapan sinis dari sang empu tak dapat menghentikan dirinya.

Tesa menghembuskan nafasnya panjang. Gadis itu merasa menyesal telah menceritakan mimpi yang ia alami kepada Ruby. 

Semua berawal pada saat jam istirahat pertama. Ruby mengajak Tesa mengobrol di bangkunya, gadis itu menceritakan pasal Langit yang kemarin menyegatnya saat hendak pulang dari sekolah. Tak selang lama, Tesa juga menceritakan tentang mimpi yang ia alami secara detail. Ruby mendengarkan secara seksama, dan berakhir dengan dirinya yang terpingkal karena cerita tersebut.

"Makanya kalau kangen mah kangen aja, kagak usah pakai banget. Jadi kebawa mimpi kan," Ujar Ruby tanpa menghentikan tawanya.

Tesa mendengus kesal. Entah bagian mana yang lucu hingga membuat Ruby yang awalnya kesal menjadi terpingkal seperti ini.

"Tau dah, mana gue tau bakal mimpiin dia," Cetus Tesa kesal yang mana membuat Ruby menggelengkan kepalanya singkat.

"Hadeh, lo si mikirin dia mulu. Move on aja kali, eh lupa, kan friendzone," Ujar Ruby dan dihadiahi dengan cubitan kecil dari Tesa.

"Berisik dah lu, nyesel gue cerita," Ucap Tesa masih dengan nada yang sama.

"Nyesel kenapa? Udah, lo itu cari cowo lain aja. Kek cowo di dunia ini cuma dia aja," Cerca Ruby dan sukses membuat Tesa melirik kesal.

"Noh, Cakra. Udah deket juga kalian, mana baik juga anaknya. Saran gue si pepet aja," Sambungnya dengan nada santai.

" Apaan coba, malah bawa-bawa Cakra," Sahut Tesa.

"Tesa, Tesa, lagian apa si yang buat lo sampai sebegitunya sama Samudra?" Tanya Ruby yang mana mendapat kedikan bahu dari sang lawan bicara.

Tesa terdiam. Ia tak sedikitpun menemukan jawaban yang pas dari pertanyaan Ruby. Bahkan Tesa sendiri pun tak mengetahui dengan jelas, apa yang membuatnya tertarik dengan sosok tersebut. Rasanya ada perasaan tersendiri yang tak mampu ia jelaskan dengan kata-kata.

"Tau, gue aja bingung," Jawab Tesa dan sukses membuat Ruby tercengang.

"Serah lo dah," Ucap Ruby pasrah, dari dulu ia tak sekalipun mendapat jawaban dari Tesa atas pertanyaan tersebut.

"Waduh. Agak susah ni, Cak. Ni anak bener-bener udah all in Samudra," Batin Ruby sebelum akhirnya menghela nafas gusar.

~ ~ ~

Di dalam kamar Tesa, di situlah Tesa dan Ruby sekarang. Kedua gadis itu baru saja pulang setelah seharian berbelanja kebutuhan untuk P5. Ini bukan kali pertamanya Ruby menginjakkan diri di rumah Tesa. Semenjak dirinya menginjak bangku sekolah dasar, Ruby sudah sering berkunjung ke rumah Tesa. Bahkan kedua orang tua Tesa sudah sangat mengenalnya.

Ruby lebih tepatnya, gadis itu meminta Tesa agar mengantarnya berbelanja kain yang akan digunakan untuk membuat busana yang mana akan ia kenakan pada saat fashion show

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bluebell || By : Athea CallesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang