Chapter 9

12 7 0
                                    

"Bluebell" merupakan cerita pertama yang aku up di wattpad, semoga kalian suka.

Tidak menerima segala bentuk plagiat.

Tandain apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan tidak bersifat menjatuhkan.
Tinggalkan jejak, baik dengan memberikan vote maupun komentar

Star:15, Agustus 2024

Happy Reading

~Bluebell~

Di ruang keluarga, di situ lah Tesa berada. Bersama dengan Dika, Bella dan juga Raga. Keluarga kecil itu sedang berkumpul setelah menyelesaikan makan malam mereka.

Keluarga itu saling bercengkrama, menciptakan suasana hangat yang menyelimuti mereka. Mereka saling berbagi cerita, tak satu pun sibuk dengan dunia masing-masing. Bahkan Televisi yang menyala hanya dijadikan pelengkap.

"Ayah, ayah. Tadi Tesa di sekolah dikasi tugas kelompok," Celetuk Tesa yang membuat Dika menoleh ke arahnya.

"Oh, iya? Memangnya tugas apa?" Tanya sang ayah.

"Seni budaya, Setiap kelompok disuruh gambar di kertas gambar yang besar banget itu," Ucap Tesa dengan nada semangat.

"Memangnya kamu bisa gambar? Orang bikin garis aja masi letoy," Timbal Raga seraya memberikan tatapan mengejek.

Tesa yang melihat itu, sontakmemberikan tatapan sinis kepada sang kakak.

"Bisa lah, kakak jangan ngejek adek!" Sahut Tesa yang tak sedikit pun merubah mimik yang di wajah Raga.


"Memang iyaa?" Raga kembali berucap, semakin menggencarkan aksinya menggoda sang adik.

"Dih, kakak itu sok tau. Tu Yah, Bun, kakak marahin aja. Suka banget ledekin adek," Gadis itu mengadu kepada kedua orang tuanya, yang mana sukses membuat Raga terkekeh kecil.

"Huu, adek tukang ngadu," Ledek Raga.

Dika dan Bella yang melihat tingkah kedua anak mereka hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah ih, Kak. Adeknya jangan diusilin terus," Tutur Bella yang mana mendapat balasan berupa senyuman lebar dari sang empu.

"Terus kelompok Tesa gambar apa?" Tanya Dika membalikan topik awal.

"Gambar anak lagi sekolah," Jawab Tesa.

"Tapi ya, Yah, Bun, tadi ada temen Tesa namanya Samudra. Dia satu kelompok sama Tesa, gambar dia bagus banget," Sambungnya.

"Oh, iya? Sebagus apa gambarnya?" Tanya Bella.

"Intinya bagus banget," Ucap Tesa dengan memanjangkan kalimat akhrinya.

Dika dan Bella terkekeh oleh tingkah putri bungsu mereka.

Selanjutnya, obrolan keluarga itu terus berlangsung. Tesa dengan celotehnya mampu memeramai suasana di sana. Sang kakak yang tak henti menggencarkan godaan, membuat gadis itu kesal dan berakhir dengan mengadu kepada orang tuanya.

Dika dan Bella yang selalu excited setiap kali berinteraksi dengan kedua anaknya, membuat Raga dan Tesa tak segan untuk bersikap terbuka dengan mereka.

Anggota keluarga mereka tidak lah banyak, bahkan rumah mereka tak dapat dikatakan mewah. Bukan karena Dika yang pelit kepada keluarganya. Hanya saja ia sangat menjunjung tinggi sikap hemat dan sederhana, dan tentunya mendapat dukungan yang besar dari sang istri. Namun yang terpenting, keluarga kecil mereka selalu diselimuti dengan suasana hangat.

Bluebell || By : Athea CallesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang