Chapter 2

19 7 4
                                    

"Bluebell" merupakan cerita pertama yang berani aku up di wattpad, semoga kalian suka.

Tidak menerima segala bentuk plagiat.

Tandain apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang baik dan tidak bersifat menjatuhkan.
Tinggalkan jejak, baik dengan memberikan vote maupun komentar

Star:15, Agustus 2024

Happy Reading

~ ~ ~

Saat ini, keadaan kantin di SMAN Perintis bagai lautan manusia. Sudah menjadi tradisi di sana, ketika jam istirahat kedua hampir seluruh murid maupun guru sekolah tersebut berbondong- bondong menuju kantin. Karena di saat-saat inilah waktu yang dirasa mereka paling tepat, untuk mengisi perut mereka setelah seharian berperang dengan pelajaran.

Di salah satu meja bermuatan 4 orang yang tersedia di sana, Tesa, bersama dengan Ruby tengah menikmati makan siang mereka. Gadis berdarah Dayak itu tengah menikmati semangkuk soto ayam yang tadi dibeli olehnya. Sedangkan Tesa, gadis Blitar itu masih dengan prinsipnya "bawa bekal dari rumah," namun naas, gadis itu meninggalkan sendok makannya. Hal tersebutlah yang membuat sang oknum terpaksa menginjakan diri di kantin sekolah yang bahkan menjadi salah satu spot di SMAN Perintis yang jarang diinjak oleh kakinya.

"Eh, Tes. Gue boleh ikut duduk di sini kah?" Suara lembut khas laki-laki menyapa pendengaran dua sejoli itu, yang mana menjeda kegiatan mereka.

Keduanya sontok menoleh ke sumber suara tersebut, yang mana terpapar seorang pemuda dengan perawakan tinggi yang mana Tesa sendiri mengenal sang empu, Cakra. Kedua tangannya membawa nampan dengan semangkuk mie dan segelas es teh yang tersusun di atasnya. Tesa memandangi sekitar dan mendapati semua meja yang tersedia di sana sudah penuh.

"Duduk aja, lagian masih ada space kosong," Jawab Tesa seraya melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Makasi, Tes," Ucapnya seraya meletakan nampannya di atas meja, menarik bangku kosong yang terletak di sebelah kanan Tesa dan mendaratkan pangkal pahanya di sana, memulai acara makan siangnya.

"Lo Cakra, kan? yang OSIS itu?" Tanya Ruby kepada sang pemuda, membuatnya menghentikan makannya sejenak dan menjawab dengan angukan kepala.

"Lo Ruby? yang waktu itu jadi paskot?" Pemuda itu membalikan pertanyaan gadis Dayak itu dan mendapat jawaban yang sama.

"Lo kenal Tesa dari mana?" Gadis bersurai pendek itu kembali melontarkan pertanyaannya.

"Ekskul lukis," Jawabnya singkat sebelum akhirnya melanjutkan acara makan siangnya dan sukses membuat gadis Dayak itu membulatkan mulutnya.

"Lo sendirian, Cak?" Kali ini Tesa yang angkat bicara. Yang dituju pun sontak mendongakan pandangannya, menelusuri seluruh sudut kantin.

Hingga netranya menangkap sesosok pemuda dengan seragam yang sama, dengan nampan yang dibawa di kedua tangannya.

"Tuh, sama si Dewa," Tunjukanya kepada pemuda itu.

"Sini, Wa!" Serunya seraya melambaikan tangannya, memberi intruksi kepada pemuda bernama Dewa tersebut.

Yang diberi intruksi segera mendekat ke arahnya, meletakan nampan yang dibawanya, menarik kursi kosong yang letaknya di seberang Cakra lalu mendaratkan pangkal pahanya.

"Gue cariin juga," Dengus pemuda tersebut kesal. Sedangkan Cakra hanya menampilkan senyuman lebar hingga menampakan gigi rapinya.

"Kan gue udah bilang mau cari tempat kosong," Ucap Cakra tanpa merasa bersalah, pemuda itu hanya melempar tatapan sinis kepada lawan bicaranya.

Bluebell || By : Athea CallesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang