HAPPY READING GUYS
****
"Dia benar-benar sudah pergi." Gumam Jimin lirih dalam hati nya.
Di letakkan nya buket bunga tulip biru itu di atas nakas.
Entah perasaan sedih macam apa yang Jimin rasakan saat ini.
Rasa sakit bak di hantam batu besar di dadanya yang terasa saat ini.
Di usapnya bantal di sisi kiri kasur,dan bersamaan dengan itu segala kenangan bersama Eunsoo selama ini teputar bak film di dalam memory otaknya.Jimin sudah di buat menyesal oleh keadaan, mungkin juga ini cara tuhan membalas semua kejahatan yang telah di perbuatnya selama ini.
Ingin sekali dia marah,tetapi Jimin sadar semua ini adalah karma yang harus di terimanya dengan lapang dada.
*
*
*
Sementara itu di sebuah caffe ditengah kota Seoul"Ada urusan apa kau menyuruhku untuk menemuimu?"
"Seulgi-yaa, aku sudah memutuskan untuk bepisah dengan Pak Jimin agar kau bisa menikah dengannya."
"Oh..baguslah kalau begitu.. kau menyuruhku datang kesini hanya untuk memberitahuku perpisahan kalian?"
Benar-benar sopan santun perempuan bermarga Kang ini sudah hilang, mulutnya sunguh tidak bisa berbasa-basi dan berterima kasih sedikitpun kepada seseorang yang sudah mengorbankan sebuah rumahtangga demi bayi yang tengah di kandungnya.
"Kalau sudah tidak ada yang kau sampaikan lagi,aku pergi." Ucap Seulgi sambil berdiri dan menyambar tas jinjingnya dan berlalu pergi.
Helaan nafas panjang keluar dari bibir Eunsoo.
Hatinya sama sakit dengan yang dirasakan oleh Park Jimin.
Tapi apalah daya seorang Han Eunsoo?
Demi kebahagiaan Jimin yang di lihatnya sungguh mencintai Seulgi dan calon bayi yang di kandungnya, Eunsoo rela mengorbankan perasaannya.
iya, perasaan yang telah tumbuh selama 8 bulan trakhir ini.
Toh baginya berkorban bukanlah hal pertama kalinya di alami.
Mungkin seiring berjalannya waktu, dirinya akan bisa dan terbiasa melupakan perasaannya kepada sang mantan suami.
*
*
Setelah memasuki caffe tempatnya bekerja dulu dan menemukan sosok sandaran hati yang di rindukan selama ini"Joon... aku kembali."
Di peluknya erat lelaki bertubuh kekar bermarga Kim tersebut dan di tumpahkannya tangisan yang selama ini dia pendam dan tahan.
Tak mau kalah dengan sang wanita, Kim Namjoon pun merengkuhkan tubuh nya memeluk balik sang kekasih yang telah dipinjam Park Jimin selama ini.
Tak dapat dipungkiri hatinya senang akan kedatangan sang pujaan hati."Shhh..shhh.. gwenchanna..sshh sshhh... aku ada disini untukmu sayang."
Elusan lembut di rambut dan punggung Eunsoo semakin membuatnya sesenggukan.
Entah berapa menit lagi waktu yang akan di habiskannya berdiri memeluk sang kekasih.
Rasanya tempat ternyamannya saat ini hanya ada di dada bidang Kim Namjoon.
Lelaki berperilaku lembut tidak pernah menaikkan nada bicaranya dan menghargai wanita.
Lelaki yang tegas tapi tidak pernah mengambil keputusan sesuka hatinya.Hanya satu hal yang sangat dia sesali, yakni pernah menyakiti hati sang kekasih dengan berpura-pura menjalin hubungan dengan Yumi sahabat kekasihnya demi menjaga keutuhan rumahtangga Han Eunsoo dan Park jimin.
Tapi,dengan kehadian Eunsoo saat ini, sepertinya namjoon tau apa yang terjadi dengan rumah tangganya dengan suami kontraknya.Namjoon tak banyk tanya dengan apa yang tengah di alami sang kekasih.
Di ajaknya Eunsoo ke dalam kantornya dan di ambilkan segelas air hangat dan di berikannya kepada Eunsoo.
Kondisi Eunsoo sungguh sangat kacau.
Matanya bengkak akibat menangis barusan.
*
*
*
Hari sudah semakin larut.
Park jimin masih tetap didalam kamarnya merenungi kesalahannya kepada Eunsoo.
Sedangkan Seulgi,dia sudah membawa semua baju dan perlengkapan hidupnya pindah ke apartemen Jimin.
Jimin tidak memperdulikan apa yang di lakukan wanita bermarga kang tersebut.
Seolah jiwa Park jimin sudah pergi dari tubuhnya,yang tersisa hanya raga dan fikiran yang entah sedang membayangkan apa.
Seulgi pun juga tidak ambil pusing dengan sikap diam jimin.
Baginya yang terpenting satu langkah lagi dia akan menyandang status nyonya park dan dia akan semakin leluasa memanfaatkan keadaan mengeruk perlahan harta Park Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF Park Jimin (Forced Marriage) NC21+
Fanfiction" Apa yang bisa kau berikan pada ku supaya aku tertarik menolong perusahaan mu?" Laki-laki tidak berdaya itu akan memberikan apa pun termasuk anak gadisnya. Jimin pun terbahak. Dia bisa mendapatkan wanita mana pun yang ia inginkan. "Lalu seberharga...