23

244 11 0
                                    

*Prangggg...*
Bunyi meja yang pecah karena hantaman dari kepalan tangan Jimin

"Kau tidak akan kemana pun sebelum kontrak pernikahan kita berakhir" Ucap Jimin dan berlalu pergi menuju lantai dua

"Tapi sampai kapan kau menahanku Jim..?? Sedangkan kandungan Seulgi akan semakin membesar... dan nama baikmu serta perusahaan akan buruk dimedia."

"Aku tidak peduli,kau harus tetap disini menjadi istriku sampai kontrak kita berakhir."

Eunsoo semakin bingung dengan perubahan sikap Jimin akhir-akhir ini semenjak kepulangannya dari rumah sakit.

Bibi Ahn datang dan mengelus pundak Eunsoo yang tersedu menahan tangis dan takut akan emosi Jimin yang meledak-ledak barusan.

"Susul-lah suamimu nak, tangan nya pasti terluka,bawa ini". Ucap bibi Ahn sembari menyerahkan kotak P3K kepada Eunsoo
*
*
*
Eunsoo berlutut di hadapan sang suami dan fokus membersihkan tangan Jimin yang berdarah terkena pecahan kaca di ruang tamu beberapa saat yang lalu.
Keduanya hanya terdiam dan sibuk dengan fikiran masing-masing.

Eunsoo masih bertanya-tanya tentang apa alasan Jimin tetap mempertahankan pernikahan mereka,sedangkan sudah nyata-nyata beberapa bulan terakhir ini semenjak kedatangan Seulgi,Jimin justru terlihat membencinya dan membela Seulgi apapun alasannya.
Sangat terlihat Jimin mencintai Seulgi.

Jimin yang sedari tadi diam menatap sang istri mengamati setiap pergerakannya pun tidak bisa menahan lagi perasaannya.

"Eunsoo-yaa.."

Hanya dongakan yang diberikan Eunsoo mempu membuat hati Park Jimin berdetak lebih kencang lagi.
Tanpa berfikir panjang di raihnya wajah tirus sang istri dan langsung melahap bibir ranum itu dengan penuh gairah.
Mata lelaki bermarga Park itu terpejam menikmati setiap sudut bibir Eunsoo.
Tetapi,ditunggunya sang pemilik bibir hangat itu bahkan tidak membalas ciumannya.

"Wae..?" Tanya Park Jimin terkejut ternyata pipi wanita itu sudah berderai air mata.

"Jim,aku tau kau sudah membeliku,tetapi kau tidak bisa terus menerus memperlakukan ku seperti ini. ..Aku juga punya hati & perasaan Jim... sedangkan di luar sana ada bayi yang membutuhkan tanggung jawabmu."

"Eunsoo-yaa.. sebenarnya ak.." ucapannya terhenti.

"Aku juga jim, aku tau kau akan bilang kau mencintaiku kan? Bahkan sebelum kau mengatakan itu,aku sudah terlebih dahulu mencintaimu.. aku sudah salah menjatuhkan hati ke orang yang bahkan hanya suami kontrakku.. tapi,aku hanya bisa menahan semua ketika kekasihmu datang.. melihat apa yang kalian lakukan di depanku bahkan saat kau menyiksaku pun aku tidak mampu untuk membencimu Jim."

"Maafkan aku Eunsoo-yaa."

Jimin meraih tubuh sang istri dan memeluknya erat-erat.

"Izinkan aku pergi dan mengakhiri pernikahan ini Jim.. dan berbahagialah dengan istri serta anak mu" final Eunsoo

Jimin tidak bisa berkata-kata,dia hanya bisa ikut terisak menahan perih di dalam hati nya tanpa mampu mengeluarkan sedikit pun kata-kata dan semakin erat memeluk tubuh kecil Eunsoo.
Malam itu sungguh malam yang pedih bagi keduanya.
Jimin telah menyadari kesalahannya.
Ternyata Jimin lebih mencintai wanita yang di nikahinya 8 bulan yang lalu daripada Seulgi kekasihnya yang selama ini di cari-cari nya.
Jimin sengaja membuat Eunsoo cemburu hanya untuk mengetahui seberapa dalam perasaan istrinya tersebut.
Tanpa mendapat jawaban ternyata Jimin semakin terbuai dan terperosok jauh kedalam jebakan Kang Seulgi.
Kini hanya penyesalan yang bisa jimin rasakan.

Malam itu mereka berdua habiskan dengan saling berpelukan di atas ranjang penuh kenangan mereka berdua selama menjadi suami istri.
*
*
*
Dengan mata tertututp dan masih setengah sadar Jimin meraba kasur di sebelahnya.
Alangkah terkejutnya saat jimin tidak merasakan keberadaan sang istri di sampingnya.
Jimin terperanjat dan langsung berlari menuju kamar mandi berharap sang istri berada di dalamnya.
Tapi kembali Jimin mendapati kamar mandi yang kosong.

Dengan langkah tergesa-gesa Jimin membuka pintu dan setengah berlari menuruni anak tangga, netranya mengamati seluruh ruangan dan menemukan Eunsoo tengah membantu bibi Ahn memasak di dapur.

Tanpa mempedulikan keberadaan bibi Ahn,Jimin langsung memeluk tubuh Eunsoo dari belakang

"Jim..kenapa tiba-tiba..?"

"Aku kira kau sudah pergi."
Ucap Jimin sambil mengendus wangi rambut Eunsoo.

"Sudahlah,cepat pakai bajumu dan mari kita sarapan."

Hari ini sikap Eunsoo sangat berbeda, dia ingin menjadi istri seutuhnya bagi Jimin.
Mungkin hari ini adalah hari terakhirnya melayani sang suami mulai dari sarapan bersama, menyiapkan baju kerja dan bekal untuk Jimin, serta merapikan dasi dan jas Jimin.
Tak lupa lelaki tersebut untuk pertama kalinya mencium kening serta berpamitan sebelum berangkat ke kentornya.
Sungguh seperti rumah tangga yang sangat harmonis.
Tapi kenyataan yang sangat menyayat hati bagi keduanya.
Karena hal ini akan seera berlalu menjadi kenangan memilukan dan mereka akan kembali menjalani kehidupan masing-masing.
*
*
*
Di kantor saat makan siang Jimin menyuap bekal yang dibawakan sang istri.
Satu butir airmata lolos membasahi pipinya saat dia menyadari semua sikap kejamnya kepada Eunsoo selama ini.
Memang tidak enak rasanya makan sambil menahan tangis, tapi hal itu harus di telan oleh Jimin sebagai bentuk karma yang telah di perbuatnya.

Disisi lain setelah mengemasi barang-barangnya,Eunsoo bersiap untuk pergi meninggalkan apartemen Jimin.
Di sisipkan nya sepucuk surat di atas nakas samping tempat tidur mereka.
Dan memantapkan hati untuk benar-benar meninggalkan tempat yang menyimpan banyak kenangan buruk baginya selama ini.

Bibi Ahn pun kembali ke kediaman keluarga park untuk melanjutkan pekerjaan disana karena Eunsoo tak lagi tinggal bersama Jimin.
Apartemen itu benar-benar kosong saat ini.

*
*
*

Hari ini Jimin sungguh tidak fokus di kantor.
Di raihnya kunci mobil dan pergi meninggalkan kantornya.
Tak lupa Jimin mampir ke toko bunga yang berada tidak jauh dari kantornya,dan menyampaikan bunga yang di inginkannya ke penjual bunga tersebut.

"Ini bunga tulip biru tuan,bunga tulip biru melambangkan rasa tenang dan dami serta memiliki rasa cinta yang sempurna.. Bunga tulip biru biasanya diberikan pasangan untuk mengungkapkan rasa penyesalannya dan ingin berbaikan usai bertengkar"

Tanpa befikir panjang Jimin langsung meminta panjual tersebut membungkus dengan rapi tulip biru untuknya.
Ada sunggingan senyum dan sedikit gugup yang Jimin rasakan di sepanjang perjalanan pulang.
Jimin sudah tidak sabar memberikan kejutan bunga permintaan maafnya untuk sang istri dirumah.
*
*
*
Di kediaman paman Kim, Eunsoo sedang duduk melamun di taman belakang rumah.
Paman Kim menunggu keponakan kesayangannya itu untuk menjelaskan maksud kepulangannya,tetapi Eunsoo masih enggan untuk mengeluarkan kata-kata.
Andai waktu bisa diputar kembali,ingin rasanya tidak menaruh perasaan kepada sang suami kontraknya.
Di raihnya handphone miliknya dan menelfon seseorang,

"Kau dimana? Mari kita bertemu."







"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FF Park Jimin (Forced Marriage) NC21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang