17

3.7K 124 22
                                    

Haruskah aku menerima tawaranya?

Jika aku menerima tawaran ini, mungkin Jimin akan merasa kehilangan, dan aku tidak ingin menyakitinya.
Aku tidak ingin melihat Jimin sedih.

"Biarkan Seulgi.. Jangan melakukan apapun kepadanya." Aku memberitahu Daniel dan dia mengangguk menandakan kata okay.

"Baiklah.. tapi aku berharap kau segera buka matamu, mungkin kau benar-benar harus menyingkirkan Seulgi, karena aku yakin dia akan membuat hidupmu sangat tidak masuk akal."

Walaupun yang di katakan itu benar, aku akan mencoba bertahun untuk Jimin.

"Itu urusanku tuan Daniel, kau jangan terlalu khawatir."

"Okay.. senang bisa berbicara dengan anda,tapi saya harus segera pergi.. Dan terima kasih untuk kopinya." Dia berdiri dan tanpa memberiku kesempatan berbicara pun dia pergi.

"Waow... Dimana Jimin menemukan partner bisnis seperti dia.
Lelaki ini membuatku merinding ketakutan." Ucapku dalam hati.

.
.
.
.
.
.

Eunsoo memutuskan untuk pulang, dan saat memasuki rumah, dia melihat Jimin dan Seulgi duduk di sofa.
Eunsoo tidak merasa terkejut lagi,tapi merasa sakit.
Melihat mereka berdua bersama membuat dadanya sesak dan cemburu.

Eunsoo ingin mengucapkan sesuatu tapi dia mengurungkan niatnya dan langsung pergi ke dapur.
Namun saat Eunsoo berjalan di hadapan mereka, pandangan Jimin tak lepas dari Eunsoo.

Karena Eunsoo merasa lapar, dia pun memutuskan untuk membuat bubur buat dirinya sendiri.
Saat Eunsoo menikmati makanannya, seseorang pun memanggil namanya.

"Eunsoo.. kau sedang makan apa?"

Menyadari itu suara Jimin, Eunsoo pun mengabaikannya dan melanjutkan makan siangnya.

"Kau tidak mau menjawabku?" Ucapnya sambil berjalan mendekati Eunsoo.

"Wah.. bubur ayam.. apakah masih ada?"

Eunsoo masih mengabaikannya.

"Eunsoo-aa.. masalah tadi pagi,aku sungguh minta maaf.. tidak seharusnya aku menamparmu.. aku sung--.."

Eunsoo memotong ucapan Jimin dan berkata..

"Aku tidak ingin mendengar apapun " Eunsoo mengucapkan dengan jelas.

Jimin terdiam dan menyesali apa yang sudah di lakukannya.
Hati Eunsoo sangat sakit.
Jimin masih memandng Eunsoo yang sedang makan, itu membuatnya merasa tidak nyaman.

"Jadi hari ini kau per--" lagi Eunsoo memotong ucapan Jimin.

"Yaa.. bisakah kau tinggalkan aku sendiri? Kenapa kau disini terus? Bukankah kau tadi sedang bersama Seulgi?"

"Jangan menyebut namanya, aku disini berusaha untuk memperbaiki kesalah pahaman ini." Jimin mulai sedikit marah.

"Ckk..kau sebut semua ini kesalah pahaman? Kau tidur dengannya dan menamparku di sebut salah paham? Aku tidak melihatnya seperti itu Jim."

Eunsoo hampir saja menangis, tetapi dia menahannya.
Jimin tidak mengucapkan apa-apa lagi dan Eunsoo kembali melanjutkan makannya.

"Eunsoo.. aku sangat mencintainya, dan aku tidak bisa jauh darinya."

Oughh.. ucapan itu sangat menyakiti hati Eunsoo.
Jimin mulai ingin mengucapkan sesuatu lagi, tapi Eunsoo sudah sangat muak untuk mendengar betapa suaminya mencintai Seulgi dan dia berkata..

FF Park Jimin (Forced Marriage) NC21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang