Gema detik jam yang memenuhi ruang kamarku sangat membuatku gugup dan takut.
Aku yang masih menatap sayu pantulan wajahku di cermin sambil merutuki nasibku yang sangat kacau ini.
Terdengar pula pelan suara langkah kaki yang mendekati kamarku
Tidak berselang lama suara ketukan di pintu ku terdengar.Yaa.. Soobin lah,satu-satu nya orang yang hormat kepadaku di rumah ini perlahan membuka pintu kamarku.
"Noona.. Appa menyuruhku mengajakmu turun ke ruang makan.. 10 menit lagi Tuan muda akan datang."
Tanpa menjawab aku memalingkan tubuhku menghadap Soobin dan dengan lesu berdiri mengisyaratkan aku sudah siap dan akan menyusul mereka ke bawah.
Keringat dingin dan tangan gemetar yang kini aku rasakan saat aku keluar dari kamarku dan menuruni anak tangga satu demi satu menuju ruang makan.
Sesampainya di ruang makan,aku hanya melihat Paman, Jenny dan Soobin dalam keheningan memandangku.
Perasaanku semakin tak karu-karu an saat aku mendengar suara mobil berhenti terparkir di teras depan rumah.
Di barengi suara tertutupnya pintu mobil,Paman menyuruh Soobin untuk ke depan membuka kan pintu dan menyambut sang Tuan muda.
Kami bertiga berdiri dan Yaa...pasti nya menyambut sang Tuan muda.
Paman menepuk pundak ku pelan dan berjalan menghampiri tuan muda itu dan mempersilahkan masuk.Tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan selain mengangkat kepalaku mengarah ke seseorang yang sekarang sedang berjalan dengan wajah dingin nya ke arahku.
Seketika tubuhku terasa kaku seolah-olah jantung ini berhenti berdetak saat aku mengenali seseorang yang di bilang akan menjadi calon suamiku.
Orang itu...?
"Han Eunsoo.. jangan melamun seperti itu..perkenalkan dirimu kepada tuan muda sekarang." Tetiba suara paman mengagetkanku dan membawaku kembali ke reality.
Dengan bibir bergetar aku mencoba mengeluarkan suaraku.
"Selamat malam tuan.. nama saya Han Eunsoo.. saya adal..."
Belum sempat aku menyelesaikan kata-kata ku,sang Tuan muda deengan nada dingin memotongnya.
"Aku sudah tau dan baru beberapa jam yang lalu aku bertemu denganmu.. Jadi tuan Kim,kapan kita mulai acaranya?" Ucapnya sambil duduk di kursi tanpa di persilahkan.
"Oh.. nee.. silahkan di nikmati hidangan sederhana dari kami Tuan muda.." Jawab paman dengan gugup.
Tidak ada obrolan yang terlalu serius saat ini, hanya suara dentingan alat makan dan sesekali Paman serta Jenny memulai obrolan,tetapi Tuan muda ini hanya menjawabnya dengan nada dingin pula.
Aku...?
Aku tidak mengeluarkan kata-kata apa pun.Aku tidak tau harus membicarakan apa, yang jelas aku ingin lari dari sini.
Tapi,diam ku tidak berlangsung lama.Sendok dan garpu ku terjatuh dan tubuhku membeku saat aku mendengar ucapan dari tuan muda itu.
"Aku sudah memutuskannya.. acara lamaran akan di lakukan besok lusa di rumahku,jadi Tuan Kim.. pastikan putri anda menepati janjimu dan tidak akan melarikan diri."
"Bb..baik Tuan muda.. saya pastikan putri saya Eunsoo akan menikah dengan anda dan tidak akan mengecewakan anda." Sahut Paman dengan gugup pula.
Dengan begitu Tuan muda itu beserta dua orang bodyguard nya pergi meninggalkan rumah kami tanpa berpamitan.
Aku masih tidak bergeming dan masih terduduk terpaku pada kursi makan ku.
Seolah-olah waktu berhenti berputar saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF Park Jimin (Forced Marriage) NC21+
Fanfiction" Apa yang bisa kau berikan pada ku supaya aku tertarik menolong perusahaan mu?" Laki-laki tidak berdaya itu akan memberikan apa pun termasuk anak gadisnya. Jimin pun terbahak. Dia bisa mendapatkan wanita mana pun yang ia inginkan. "Lalu seberharga...