Author harap kalian bijak dalam membaca di episode ini yaa...? Karena cerita mengandung unsur 🔞
Happy reading.
.
.
.Aku perlahan membuka mata dengan kepala yang masih sangat sakit.
Sekujur tubuhku juga terasa remuk dan ujung bibir yang terasa perih.Aku masih ingat tadi aku sedang berada di bawah guyuran air dingin di dalam kamar mandi.
Tapi,sekarang aku sudah di atas kasur di dalam kamarku dan sudah mengenakan baju tidurku.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Masih dengan otak ku yang masih berfikir,tapi seketika di buyarkan oleh suara pintu yang terbuka.
"Nona sudah bangun?" Sapa seorang wanita paruh baya masuk.
"Uhm.. maaf, Anda ini siapa?"
"Nona..perkenalkan saya bibi Ahn,mungkin nona lupa dengan saya..tapi saya pernah melihat nona di acara pertunagan nona dengan tuan Jimin di rumah tuan besar."
Hanya anggukan yang mengisyaratkan sebuah jawaban atas penjelasannya.
"Nona,tuan berpesan kalau nona sudah bangun,nona harus segera sarapan dan minum obat dari dokter."
"Mwo..? Dokter? Aku tidak sakit bi?"
"Apakah nona lupa,semalam nona pingsan di dalam kamar mandi,dan tuan Jimin menelfon saya untuk segera datang dan membantunya merawat nona."
"Semalam tuan Jimin sangat panik,bukan nya segera menelfon dokter.. dia malah menelfon saya."
Ucap bibi Ahn sambil memberikan bubur yang baru saja dia bawa.
Aku...? Aku hanya melongo dan tidak percaya dengan apa yang di katakan bibi Ahn.
Yang benar saja... Jimin-lah satu-satunya orang yang sudah menyiksa ku semalam.
Hebat juga Acting dia di hadapan bibi Ahn.. cih..."Setelah sarapan dan minum obat, nona istirahatlah lagi.. saya akan beres-beres di luar.. kalau ada apa-apa nona bisa panggil saya."
"Uhm.. bibi Ahn.. dimana Jimin sekarang?"
"Aaa.. tuan Jimin sudah pergi ke kantor dari tadi.. jangan khawatir,tuan bilang akan pulang cepat kok."
"Nee.. terima kasih bibi Ahn."
Ahh... Tubuhku benar-benar sangat sakit,sampai-sampai aku sangat kesulitan mengangkat sendok.
Sepertinya tulang lengaku retak.Dasar Jimin monster kejam...!!!
Setelah menghabiskan sarapanku dan meminum obat dari dokter,aku pun pergi keluar mencari bibi Ahn.
Bibi Ahn sedang memasak untuk makan siang,mengingat sekarang sudah pukul 11.00 kst
"Bibi Ahn.. ada yang bisa aku bantu?"
"Oh.. nona... kenapa kau keluar kamar? Istirahatlah di kamar nona."
"Tidak bii.. aku bosan berada di kamar terus..aku ingin membantumu memasak."
"Tidak perlu nona.. bibi sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri.. kau duduklah.. biar bibi yang melayanimu."
Sebenarnya aku sangat tidak enak membiarkan bibi Ahn melakukan perkerjaan nya sendiri.
Aku pasrah dan duduk di meja makan sambil memperhatikannya.Mungkin seperti ini rasanya menemani ibu kita sendiri memasak di dapur.
Perlahan satu tetes air mata ku lolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF Park Jimin (Forced Marriage) NC21+
Fanfiction" Apa yang bisa kau berikan pada ku supaya aku tertarik menolong perusahaan mu?" Laki-laki tidak berdaya itu akan memberikan apa pun termasuk anak gadisnya. Jimin pun terbahak. Dia bisa mendapatkan wanita mana pun yang ia inginkan. "Lalu seberharga...