[Part - 53] Diluar Kendali

40 6 1
                                    

"Maksudmu, ada mata-mata diantara 30 orang itu?" -Taehyung.

"Ya, Itu kemungkinan terbesar. Seperti yang Namjoon katakan, halmeoni menaruh dua mata-mata untuk mengawasi Myungsuk. Bukan hal yang mustahil jika Myungsuk melakukan hal yang sama kan?" -Seokjin.

Mereka terdiam, tentu saja mereka setuju dengan kesimpulan Seokjin.

"Baiklah sudah cukup. Itu berarti orang tua Tzuyu dibawa oleh mereka kan? Itu berarti peran kita sudah selesai, ayo kita pulang sekarang. Aku yakin ini juga yang diinginkan halmeoni." -Bona.

"Tzuyu..." -Taehyung

"Bona benar, kalian segera pulang lah ke rumah." Ucap Tzuyu sembari tersenyum.

"Ayo kita cari bersama."
Perkataan itu membuat suasana menjadi hening.

"O-opaa!!" Teriak Bona saat Seokjin melangkah masuk ke ruangan didepan Tzuyu. Tapi seakan tidak mendengar teriakan Bona, Seokjin tetap masuk dan melihat sekitar.

Empat orang lainnya mengekori Seokjin. Meski sempat mematung, Tzuyu juga masuk kedalan. Bona akhirnya hanya bisa menghentakkan kakinya kesal kemudian menyusul.

"Kalian tidak perlu melakukan ini. Sebaiknya kalian pulang dan menemui keluarga kalian." Ucap Tzuyu.

"Kenapa tidak perlu? Kau mengira kita tidak berguna?" -Seokjin

"Hyung, kau juga tau kalau Tzuyu tidak bermaksud seperti itu." -Taehyung

Yeri mendekat ke arah Tzuyu, dia memegang pundak Tzuyu dan membuat gadis yang menunduk itu menatap matanya.

"Tzuyu, jika aku harus memberimu satu alasan, maka aku akan berikan satu alasan ini. Karena kita teman. Sama seperti keinginan kami untuk membawa Hoseok, Yoongi, Jimin dan Jungkook kembali, kami juga ingin kau bisa kembali dengan selamat bersama kami."

Deg!

Perkataan yang dilontarkan Yeri membuat Tzuyu tidak bisa menahan air matanya. Tzuyu tidak tau yang lainnya, tapi perkataan tulus dari mulut Yeri saja sebenarnya sudah cukup untuknya. Yeri yang melihat Tzuyu menangis juga meneteskan air mata yang ia tahan sedari tadi kemudian memeluk Tzuyu.

"Ugh! Berhenti membuat drama!" Bona berucap kesal.

"Kau hanya iri saja kan? Tidak ada satupun orang yang tulus kepadamu." Yeri berkata masih dengan posisinya yang memeluk Tzuyu.

"K-kau! Tapikan kau-"

"Yeri benar. Dasar perusak suasana. Padahal aku barusaja terharu." -Taehyung

"Tae-"

"Sudah biarkan saja. Dari dulu memang seperti itu." -Namjoon

"Makannya aku selalu mendiamkannya." -Seokjin

"Sudah, aku rasa kalian berlebihan." Ucap Tzuyu saat menyadari raut sedih di wajah Bona.

"Tidak. Memang itu kenyataannya. Semua yang dikatakan yeri benar Tzuyu. Aku juga sudah menganggap kau temanku." -Namjoon

"Aku juga. Maaf jika aku selalu menyakitimu, terutama masalah kakakku, aku sangat merasa bersalah." -Seokjin

"Hehe, aku rasa aku tidak perlu menjelaskan apapun paadamu kan?" -Taehyung

"Ayo kita lanjutkan pencarian kita. Abaikan saja dia." Ucap Seokjin yang ia arahkan kepada pacarnya.

"O-oppa, aku-"

Bona tidak bisa melanjutkan perkataannya, lidahnya terasa Kelu dan hatinya sakit saat mendengar ucapan mereka kepadanya.

Bona menundukkan kepalanya, mengepalkan kedua tangannya sampai buku tangannya memutih. Air matajya sudah menggenang, kemudian menetes sempurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang