[Part - 35] Pulang Ke Rumah

645 128 59
                                    

Tzuyu melihat sekeliling kamar yang seminggu lebih ini ia tempati. Tanpa sadar dia tersenyum tipis, mengingat semua kenangan tidak terduga yang dia dapatkan di kamar itu. Pertama Tzuyu memasukinya, ia benar-benar tidak menginginkan kamar 'ibu-ibu' itu menjadi tempat tidurnya. Tapi lama menempati, ternyata membuatnya nyaman dan sekarang sangat berat untuk meninggalkannya.

Tzuyu menghela nafas pelan, sebelum akhirnya keluar dari kamar. Matanya kembali melihat sekeliling untuk mencari Yunhee. Lagi, kenangan tentang dirinya, Yunhee, juga Jungkook mengganggu pikirannya. Banyak hal yang sudah terjadi di setiap ruangan di rumah Yunhee, dan Tzuyu tidak akan mudah untuk melupakannya.

"Tzuyu? Kau akan kemana sepagi ini?"

Tzuyu menoleh, melihat ke arah Yunhee yang barusaja keluar dari kamar.

"Aku, pamit pulang ya. Halmeoni." Ucap Tzuyu. Terlihat raut kaget dari Yunhee, juga pandangan yang meredup menandakan jika Yunhee tidak ingin Tzuyu pergi sekarang.

"Kenapa? Apa karena Jungkook tidak lagi tinggal disini?" Tanya Yunhee yang berhasil membuat Tzuyu langsung mengangguk.

"Iya, halmeoni. Tidak ada Jungkook, berarti aku juga tidak perlu menjadi beban lagi untuk Halmeoni."

"Tapi kau bukan beban, Tzuyu. Halmeoni sangat senang saat kau ada disini, karena halmeoni tidak sendiri lagi."

Tzuyu menggigit bibir bawahnya, dia jadi ragu apalagi saat melihat Yunhee yang malah berjalan ke arahnya dan memegang tangannya.

Segera, Tzuyu melepaskan genggaman tangan Yunhee. Tidak kasar, tapi berhasil membuat Yunhee kaget. Apalagi kini Tzuyu memasang wajah dingin, menambah kesan seakan hanya Yunhee yang bersedih disana.

"Aku juga punya rumah, halmeoni." Ucap Tzuyu tidak peduli. Dia segera berbalik dan melangkah pergi.

"Rumah mana maksudmu?" Kini giliran Yunhee yang bertanya menggunakan nada dingin. Dan itu berhasil menghentikan langkah Tzuyu.

"...Kau juga bilang pada halmeoni dulu, jika kau punya ayah dan ibu. Tapi mana mereka?" Tanya Yunhee lagi. Kali ini tidak sedingin sebelumnya.

"Mereka hanya sibuk. Itu sebabnya, mereka tidak kesini untuk melihat keadaanku." Jawab Tzuyu yang jelas hanya sebuah kebohongan.

"Sesibuk apapun orang tua, mereka akan menyempatkan waktu walau hanya beberapa menit untuk memastikan keadaan anaknya yang seminggu tidak pulang ke rumah. Halmeoni tau Tzuyu, mereka bukannya sibuk, mereka... Tidak peduli--"

BRAKK

Tzuyu membuka pintu dengan sangat keras, Yunhee sampai terlonjak kaget dibuatnya. Tzuyu berbalik, dan saat itu Yunhee dapat melihat kilatan penuh amarah yang ditujukan untuknya.

"Beraninya. BERANINYA ORANG ASING SEPERTIMU MENGATAKAN HAL SEPERTI ITU!"

"... Orang tuaku menyayangiku! Dan mereka sangat peduli padaku! Jadi jika kau tidak tau apapun tentang keluargaku, sebaiknya kau diam saja!" Bentak Tzuyu lagi.

Yunhee dapat melihat mata Tzuyu yang mulai memerah dan berkaca-kaca. Tapi, Yunhee tidak yakin kenapa air mata itu muncul. Mungkin marah?

"Tzuyu--"

"Aku akan pergi! Dan itu keputusanku!" Potong Tzuyu.

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang