[Part - 47] BTS - Min Yoongi

422 53 15
                                    

Keheningan menyelimuti ruangan berisi tiga orang di dalamnya. Tiga orang bermarga Kim, dari dua keluarga yang berbeda.

Kim Woonshik -ayah Taehyung- menumpukan kakinya. Dia menghela nafas cukup panjang, karena rasa bosan yang mulai menyerangnya, juga mengingat jadwalnya malam ini yang cukup padat. Jika bukan karena janjinya, dia tidak akan pernah mau menemui sekumpulan anak-anak SMA.

Taehyung yang menyadari gerak-gerik ayahnya mulai gusar, dia paling tidak enak jika membuat ayahnya sedikit saja merasa tidak nyaman.

Sedangkan Seokjin, boro-boro menyadari perubahan posisi duduk Woonshik, jika ada lalat yang menempel pada wajahnya-pun sepertinya dia tidak akan peduli untuk saat ini.

"Namjoon hyung, aku sempat berpikir kau tidak akan datang." Taehyung berucap lega begitu melihat sosok yang paling disegani di geng mereka menampakkan diri dari balik pintu.

Jika seperti ini, semuanya sudah lengkap, dan Taehyung tidak perlu khawatir ayahnya merasa tidak nyaman bukan?

"Tapi, dimana Yeri?" Tanya Taehyung lagi. Dan seperti sebelumnya, pertanyaannya kali ini pun tidak dijawab sama sekali oleh Namjoon.

Melihat hal yang terjadi di depannya, Woonshik langsung tau jika remaja yang barusaja masuk itu -Namjoon- sedang dalam masalah yang cukup besar. Ditambah tatapan dingin dari Seokjin, Woonshik tau jika kedua teman Taehyung sedang memiliki masalah pribadi. Dan tentunya Woonshik juga sadar, Taehyung tidak menyadari hal itu.

"Ahjussi ada disini bukan untuk melihat dua orang yang sedang perang dingin." Ucap Woonshik setelah sebelumnya membuatnya Namjoon duduk terlebih dahulu.

"Appa, bukan seperti itu. Mana ada mereka perang dingin?" Taehyung mencoba mencairkan suasana. Woonshik hanya bisa mendesah pasrah karena Taehyung yang tidak peka.

Taehyung tiba-tiba beranjak dari duduknya, dia berjalan perlahan ke arah Namjoon yang posisinya disamping kursi Seokjin. Karena memiliki jarak, Taehyung memutuskan untuk duduk diantara mereka kemudian berbisik.

"Yak hyung! Dimana Yeri? Bukankah dia yang menyarankan semua ini? Jika Yeri tidak ada, siapa yang akan--"

"Diamlah! Yeri! Yeri! Yeri! Tanpa ja--"

Woonshik menatap Namjoon tajam, Seokjin melihat Namjoon dengan raut tanya, sedangkan Taehyung sudah membulatkan matanya dan syok sembari menutup mulut Namjoon dengan tangannya.

"Ssstttt!! Kau gila ya mau mengatakan kata terlarang itu di depan appa-ku?!" Bisik Taehyung lagi karena tau betul  kata j*l*ng lah yang akan keluar dari mulut Namjoon.

Namjoon melirik sekilas ke arah Woonshik yang terlihat cukup marah, kemudian dia menunduk dalam.

"Maaf." Ucap Namjoon pelan.

"Yeri barusaja menghubungiku. Dia tidak bisa datang karena menjaga adiknya." Ucap Seokjin tiba-tiba. Namjoon membulatkan matanya, dia kemudian menatap Seokjin tajam, seakan berkata 'kenapa dia menghubungimu?!'. Tapi tidak ada respon dari Seokjin selain tatapan tidak pedulinya.

"Ahjussi tidak punya banyak waktu. Jadi kita langsung ke intinya saja." Ucap Wonnshik.

"Kalian kesini karena ingin mengetahui tentang empat keluarga itu, bukan?" Lanjutnya.

Seokjin dan Namjoon hanya menjawab dengan anggukan kecil, berbeda dengan Taehyung yang terlihat antusias.

Sedetik kemudian raut Taehyung berubah bingung. "Tapi, darimana Appa mengetahuinya? Seingatku, aku tidak memberitahukannya kepada appa."

Dia lainnya kini ikut memasang raut tanya.

"Bukan darimu?" Ucap mereka bersamaan.

Taehyung menggeleng.

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang