[Part - 20] Rumah Yunhee = Persembunyian Baru

818 142 23
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Beberapa orang mungkin akan memilih bergelut dengan selimutnya dan pergi ke alam mimpi. Tapi tidak bagi Tzuyu, ia barusaja selesai bersiap untuk pergi dari rumahnya, berharap udara dingin di luar sana dapat menyegarkan pikirannya.

Mengingat masa lalu itu terkadang menyiksa bagi sebagian orang, dan Tzuyu termasuk kedalamnya. Masalahnya sudah sangat runyam dengan selalu mengingat namja paruh baya yang sampai saat ini belum Tzuyu ketahui namanya. Juga masalah keluarganya yang entah kapan bisa selesai. Lalu, dia harus menambah masalahnya dengan mengetahui bahwa Jeonghyun yang dulu sangat baik padanya adalah ayah dari Jungkook --namja yang tidak pernah akur dengannya.

Tzuyu menghentikan langkahnya saat barusaja menuruni anak tangga. Niatnya sempat akan urung, saat ia melihat seseorang berdiri di ambang pintu. Sooyoung -ibunya- kini menatapnya dingin, dia tetap berdiri di sana seakan menunggu Tzuyu untuk lebih mendekat.

"Kau akan pergi kemana?"

Tzuyu tersenyum tipis tanpa sepengetahuan Sooyoung. Beberapa hari tidak bertemu, Tzuyu mengira jika pertanyaan seperti 'darimana saja?' atau 'ibu sangat mengkhawatirkanmu' lah yang akan keluar dari mulut wanita di depan Tzuyu kali ini. Mendengar Sooyoung malah bertanya kemana dia akan pergi membuat Tzuyu merasa mendapat pukulan telak. Sebuah fakta, bahwa ibunya memang tidak menyadari ketidak hadiran Tzuyu beberapa hari lalu di dalam rumah besar ini.

"Bukan urusanmu." Ucap Tzuyu akhirnya. Dia memilih melewati Sooyoung begitu saja, berjalan cukup cepat agar segera meninggalkan rumah itu. Lagi, langkahnya terhenti, kini karena Sooyoung menahan lengannya.

"Tzuyu, kau seorang gadis. Apa kau tidak tau bahaya seorang gadis berkeliaran dimalam hari?"

"Lalu apa pedulimu? Jika terjadi sesuatu padaku pun, kau tidak akan berbuat apa-apa kan? Jadi berhentilah bersikap seakan kau peduli padaku."

Sooyoung dibuat terdiam sesaat, sedetik kemudian tatapannya menajam, bahkan lebih daripada beberapa saat lalu.

"Tzuyu, kembali ke-"

"Tidak." Potong Tzuyu kemudian menghempaskan genggaman Sooyoung kasar. Dia segera berlari, kemudian keluar dari area rumahnya.

Sooyoung hanya bisa menatap kepergian Tzuyu tanpa berkata apa-apa. Ibu mana yang tidak akan sedih saat putrinya sendiri bersikap seperti itu? Tapi Sooyoung kembali berpikir jika sikap Tzuyu padanya memang tidak salah. Yang salah disini adalah dirinya, suaminya, juga lingkungan tempat Tzuyu dibesarkan.

"Tzuyu, bersabarlah sebentar lagi. Setelah semua masalah ini selesai, eomma berjanji akan membawamu pergi jauh dari sini."

Tzuyu kini menatap jalanan yang dia lewati. Beberapa tetes air menempel di kaca bus yang ia naiki karena beberapa saat lalu rintik hujan mulai turun. Tzuyu tidak tau kemana dia akan pergi sekarang, dia bahkan tidak tau bus apa yang dia naiki. Kemana bus itu akan pergi, juga kapan bus itu akan berhenti.

'Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menjauh dengan resiko menanggung rasa bersalah seumur hidup, atau mencoba membuat Jungkook bahagia dengan resiko dia akan mengetahui semuanya?'

'Hyun ahjussi, tolong Tzuyu...'

Tanpa sadar Tzuyu mulai meneteskan air matanya, tangisnya bertambah bersamaan dengan hujan yang semakin deras. Sepertinya kali ini langit juga ikut merasakan kesedihan Tzuyu.

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang