[Part - 42] Tidak Ada Yang Tahu Sisi Gelap Seseorang

583 97 44
                                    

"Berani juga ja*ang ini."

Deg

Tzuyu merasa tubuhnya membeku di tempat, dia yang sudah siap menghubungi seseorang kini hanya bisa terdiam dengan seluruh tubuh yang bergetar.

Prak

Ponsel yang ia genggam terjatuh saat Seojoon memutar badannya 180 derajat, membuat mereka kini berhadapan dan terjebak di posisi yang tidak pernah Tzuyu bayangkan.

"Dasar ja*ang sialan. Beraninya kau menendang ku. Kau akan segera menerima balasannya." Ucapnya dingin. Sebuah smirk selanjutnya tercipta, membuat ketakutan Tzuyu semakin besar.

Seojoon menarik tangan Tzuyu paksa, agar mereka kembali kedalam kamar. Tzuyu memberontak sekuat tenaga, dia bahkan memukul badan juga tangan Seojoon beberapa kali agar cengkraman di pergelangan tangannya terlepas.

"Akh!"

Tzuyu berteriak, air mata keluar dari sudut matanya saat Seojoon menarik rambutnya kebelakang dengan keras. Tzuyu yang semula memukul Seojoon tanpa henti kini memilih memegangi rambutnya agar rasa sakitnya sedikit berkurang.

"TIDAK OPPA! INI BUKAN DIRIMU! KAU ORANG YANG BAIK!"

Seojoon menghentikan langkah, dia berhenti tepat disamping ranjang tanpa mengalihkan pandangan dari sprei nya.

"Orang yang baik?" Gumam Seojoon hampir tidak terdengar.

Tzuyu terisak, "Iya, kau orang yang sangat--aaa!"

Bruk

Tzuyu membulatkan mata, saat Seojoon membanting tubuhnya ke atas ranjang dan berakhir dengan dirinya yang berada di posisi seperti beberapa saat lalu.

Tzuyu semakin tidak bisa menahan isakannya. Dia sebenarnya tidak masalah, jika harus dipukul atau diperlakukan dengan kasar oleh Seojoon. Tzuyu tidak masalah, jika dia menerima hal yang sama seperti dulu. Tapi tidak dengan yang akan Seojoon lakukan padanya, Tzuyu akan merasa sangat kotor dan tidak punya harga diri lagi jika hal itu sampai terjadi.

"Kau benar, aku memang orang yang baik. Semua orang juga mengatakan aku orang yang baik." Ucap Seojoon.

Tzuyu hanya diam, menunggu apa yang akan dikatakan Seojoon selanjutnya.

"Apapun yang aku lakukan, orang-orang akan terus mengatakan aku ini orang yang baik, kan? Jadi untuk apa aku menahan diri?" Lanjutnya yang membuat Tzuyu meneteskan air matanya.

Seojoon kembali mengunci pergerakan Tzuyu, mencengkram kedua pergelangan tangan Tzuyu sehingga Tzuyu hanya bisa menatap ke arah Seojoon yang kini berada diatasnya.

"Karena kau juga bilang aku orang yang baik, seharusnya kau tidak perlu ketakutan seperti ini." Bisik Seojoon.

Seojoon kemudian mulai mendekatkan wajahnya ke arah Tzuyu.

Tzuyu tidak tinggal diam, dia menggelengkan kepalanya, membuat Seojoon kesulitan menangkap bibirnya. Tapi sayang, Tzuyu tidak bisa mengelak saat kini Seojoon menekan pipinya dengan keras.

"Jika kau terus melawan, ini akan semakin sakit untukmu."

Rahangnya terasa sangat sakit saat Seojoon semakin mencengkramnya erat. Air matanya kembali menetes saat kini wajahnya dan Seojoon hampir tanpa jarak.

Brak

"ARGH!"

Seojoon kehilangan keseimbangan, dia menyingkir dari atas tubuh Tzuyu saat kepalanya dihadiahi sebuah pukulan yang sangat keras dari benda yang belum Seojoon ketahui. Tzuyu segera memanfaatkan kesempatan itu dan turun dari ranjang. Tidak, dia tidak berniat lari sekarang, karena dia tidak tau apa password apartemen Seojoon.

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang