[Part - 41] Kehilangan Arah

761 117 40
                                    

.

.

❗Perhatian❗
Mungkin Di Part Ini Ada Adegan Kekerasan Dan Lainnya Yang Tidak Nyaman Bagi Beberapa Pembaca. Jadi, Aku Gak Tau Harus Bilang Apa Lagi. Intinya, Ya, Biasalah Niru Orang lain. Suka Ada peringatan Di Awalnya.
Gaje Banget Ya😭


.

.

.

Yeri menghela nafas panjang, dia barusaja selesai menenangkan pikirannya di suatu tempat bersama seseorang.

Dia melihat sekeliling kamar, saat tidak menemukan Tzuyu di atas ranjangnya. Rumahnya terasa sangat sepi, tapi masih belum terbesit sedikitpun di pikirannya jika Tzuyu tidak ada disana. Pandangannya terhenti pada sebuah ponsel yang tergeletak di atas nakas, Yeri dengan segera berlari dan mengambil ponsel itu. Itu ponselnya, tidak salah lagi.

Padahal Yeri sempat mengira ia meninggalkan benda pipih itu di apartemen temannya, tapi pada kenyataannya, benda itu tidak dia bawa sama sekali.

Matanya sedikit membulat saat melihat beberapa pesan juga riwayat panggilan disana. Seketika Yeri teringat kembali pada Tzuyu yang sampai saat ini belum berpapasan dengannya di rumah itu.

"Tidak mungkin kan?" Monolognya sebelum akhirnya berlari tergesa-gesa untuk mencari Tzuyu.

###

Di tempat lain Namjoon barusaja selesai membersihkan dirinya. Dia mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, membuat air dari rambut basahnya menciprat ke atas lantai.

Dia menggeser bola matanya malas saat ponselnya berbunyi dan menampilkan nama seseorang.

"Ja*ang? Atau pembawa sial itu?"

Pada akhirnya Namjoon memutuskan untuk mengangkatnya walau malas.

"Kim Namjoon, ini semua ulahmu kan?"

Namjoon menautkan alisnya bingung saat Yeri tiba-tiba memberinya sebuah pertanyaan. Ah tidak, bukan pertanyaan itu yang membuatnya bingung. Lebih tepatnya panggilan Yeri padanya, tanpa menggunakan embel-embel oppa.

Sebuah smirk tercipta, Namjoon kini tau kemana arah pembicaraan Yeri. Apalagi mendengar deru nafas juga mengingat nada bicara Yeri yang penuh emosi, pasti hal ini memang berkaitan dengan Tzuyu.

"Apa?" Tanyanya santai seakan memang tidak tau apa-apa.

"TZUYU TIDAK ADA DI RUMAHKU! KAU PASTI YANG--"

"Iya. Aku yang menyuruhnya pergi." Potong Namjoon. Dia duduk di pinggir ranjang, smirk yang sempat tercipta kini luntur secara sempurna. Tatapan matanya juga berubah menjadi dingin karena Yeri yang berteriak padanya.

"Bagaimana bisa kau--"

"Kau menghubungiku hanya untuk membicarakan hal tidak penting seperti ini? Sudahlah, aku tutup teleponnya."

"Aku ingin mengakhirinya."

"Apa?" Kini Namjoon benar-benar bingung.

"Kau tidak dengar?! Aku ingin mengakhirinya! Aku sudah muak menuruti semua yang kau katakan! Ambil saja semuanya! Ambil semua yang sudah kau berikan kepadaku dan keluargaku! Aku tidak peduli! Banyak cara untuk mendapatkan uang, tapi aku mungkin tidak akan pernah bisa menemukan orang sebaik dan setulus Tzuyu! Karena hanya dia satu-satunya orang selain keluargaku yang bisa memandangku sebagai manusia!"

Hening beberapa saat.

"Baiklah, jika itu keputusanmu."

"Satu lagi--" Ucap Yeri. Namjoon hanya diam, menunggu ucapan Yeri selanjutnya.

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang