[Part - 14] Trauma Masa Lalu

1.1K 179 51
                                    

---

--Sebelum baca lanjutannya, boleh ya baca ini dulu--

Jujur ya, Vit seneng banget... Kemarin banyak yang marah2-in, bilang kesel, bilang ceritanya bagus!
Hah, berasa terbang diatas hamparan bunga -lebay mode on-

Dah sih, mau bilang itu aja... Mau bilang seberapa senangnya aku karena kalian dah menghargai tulisan -gaje- ini dengan ngasih vote dan juga komentar...TT
Bahagia sampai nangis...

---

.

---

[Part - 14]

Tzuyu kecil terus memegang tali tasnya sedari tadi. Sesekali dia menaikannya, saat dirasa tas nya terasa tidak nyaman. Dia terus melihat ke kanan dan ke kiri, mencaritahu apakah mobil yang akan menjemputnya sudah datang atau belum.

Tzuyu mengerucutkan bibirnya, dia menunduk sambil mengoceh dengan suaranya yang terdengar sangat lucu. Untuk sekian kalinya, appanya telat menjemputnya. Padahal beberapa temannya sudah pulang sedari tadi. Ah, sebenarnya belum terlalu lama. Teman-temannya hanya 5 menit lebih cepat mendahuluinya. Namun karena Tzuyu sedang kesal pada appanya yang selalu mementingkan pekerjaannya, dia merasa sudah menunggu hampir setengah jam.

Dia mengangkat kepalanya, saat sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Pintu mobil itu terbuka, menampakkan seorang namja berumur sekitar 30-an yang tidak dia kenal. Namja dibelakang kemudi itu tersenyum lembut, namun senyuman itu malah membuat Tzuyu sedikit takut.

"Kau sudah menunggu lama ya?"

Tzuyu tidak menjawab, dia melihat ke kanan dan ke kiri, kemudian ke belakangnya. Tidak ada siapapun selain dirinya.

"Paman bicara pada Tzuyu?" Tanya Tzuyu sambil menunjuk dirinya.

"Tentu saja. Tidak ada siapapun lagi disini." Jawabnya.

"...Naiklah. appamu yang menyuruh paman menjemputmu."

"Tapi Tzuyu tidak mengenal paman."

"Tentu saja Tzuyu tidak mengenal paman. Ini pertama kalinya kita bertemu."

"...Tidak perlu takut Tzuyu-ya, paman benar-benar disuruh oleh appamu. Apa Tzuyu tidak percaya? Baiklah, biar paman menelpon appa Tzuyu. Tapi paman tidak yakin dia akan mengangkatnya. Saat ini dia sedang sangat sibuk." Ucap namja itu lagi saat Tzuyu malah diam.

"Ah, tidak perlu paman. Tzuyu percaya." Ucap Tzuyu kemudian masuk kedalam mobil itu. Namja itu tersenyum, kemudian segera menghidupkan mesin mobilnya dan pergi dari sana.

Tzuyu terus diam sepanjang perjalanan. Sejujurnya dia sangat takut sekarang. Tapi karena appanya yang menyuruhnya untuk pulang dengan orang lain, Tzuyu tidak bisa menolak.

"Paman, kenapa rumah Tzuyu terasa sangat jauh?" Tanya Tzuyu. Dia melihat ke arah jam yang ada di depannya. Sudah terhitung satu jam sejak mereka meninggalkan gerbang sekolah.

"Sebentar lagi akan sampai." Ucap namja itu tanpa menoleh sedikitpun. Matanya yang tadi terlihat sangat lembut kini berubah dingin. Suara yang berat membuat Tzuyu semakin takut pada namja disampingnya itu.

Tenggelam dalam ketakutannya, Tzuyu tidak menyadari jika kini mobil itu sudah berhenti. Dia melihat sekeliling, dia bergetar ketakutan saat tidak melihat siapapun disana.

PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang