davenzo || bab 19

943 38 0
                                    

happy reading maaf kalo ada ke typoan maklum namanya juga manusia biasa

...

9 bulan telah berlalu penyiksaan untuk seorang dhean pun juga telah berakhir, kini ia tengah menggenggam tangan azra di dalam ruang operasi.

banyak kata penenang yang di lontarkan oleh dominan itu kepada pria manis yang tengah berjuang itu, peluh dingin membanjiri tubuh dhean takut semestanya terluka.

"tenang ya sayang kamu pasti bisa kalo sakit bilang ya dek mas disini"ujar nya membisik kan kepada azra.

membuat pria manis itu tersenyum kerna perhatian dan juga respon dhean.

dewa tengah menunggu di depan pintu berharap sang momy dan adik nya cepat keluar segera.

"aunty momy pasti bisa iya kan aunty?"tanya dewa kepada ava yang tengah ikut khawatir, namun perasaan itu harus di tepis kerna ada dewa di depan nya.

"iya sayang momy dewa itu kuat dia malaikat baik yang diturunkan semesta ke bumi"ujar ava

setelah melakukan operasi yang cukup lama akhirnya sang buah hati yang selama ini dhean tunggu pun telah hadir di dunia, dengan perasaan haru dan juga sedih ia mengendong sang buah hati.

perasaan haru dimana bayi yang ia cintai kini tengah lahir di bumi, dan perasaan sedih kerna azra terkulai lemah di atas brankar.

"sayang lihat anak kita lucu mirip kamu"ujar dhean

di luar orang tua dari dhean dan juga aga berserta suami nya ikut melihat kebahagiaan dhean, bagaimana dengan keluarga azra?

papa azra dari dulu tak pernah menerima azra hingga saat ini beliau masih suka memukul pria manis itu.

dan sang momy yang telah memiliki keluarga baru pun meninggal kan anak semanis azra.

tak lupa dengan keluarga baru kita yaitu zeze dan juga jeano adik dari dhean.

dengan mata sayu azra menatap dhean
yang tengah mengendong sang buah hati, jari jemari nya mengusap tangan mungil itu.

"mas namanya siapa?"tanya azra lirih dhean tersenyum mengecup kening azra, meletakkan sang buah hati di dada azra.

"davenzo altair mahalangit, semoga dia seperti kamu yang sabar menghadapi semuanya dan juga baik kepada siapapun yang akan ia temui di kehidupan nya nanti"ujar dhean

azra tersenyum mengecup kening davenzo dan tersenyum menatap dhean.

keduanya tersenyum dan tak lupa sesi foto bersama, jangan lupakan dewa yang tengah menangis kerna adik nya telah lahir.

memang apa yang kita lakukan di depan si kecil itu pasti akan tertanam di memori nya.

contoh nya saat ini dewa memeluk erat leher azra menanyakan bagaimana keadaan nya, dan mengusap kepala azra.

"momy sakit ya?tenang ya momy ada mamas disini momy kalo sakit panggil mamas ya biar mamas usap usap"ujar dewa

membuat azra dan dhean tersenyum dewa mereka telah dewasa, azra tersenyum mengecup pipi dewa.

"terimakasih ya mamas, momy tidak apa apa sayang kalo nanti sakit kan ada mamas di samping momy"ujar azra

dewa tersenyum mengecup kening azra dan davenzo bergantian.

"terimakasih ya momy sudah melahirkan adik buat mamas,dan adik jangan pernah nakal ya kasihan momy kecapean mengurus kita"ujar dewa membuat perasaan azra menjadk terharu.

anak yang dulu ia perjuangkan kini telah dewasa walaupun di umur nya yang masih kecil.

"sama sama sayang"ujar azra

dhean mengusap kepala dewa dan tersenyum kecil.

"mamas belajar kata-kata dan sifat itu dari siapa?"tanya dhean

"tentu saja dari dady yang telah meratukan momy, dan juga menjaga serta melindungi kami"ujar dewa

"bagaimana jika dady menyakiti momy?"tanya dhean

"mamas yakin dady tidak akan kuat melakukan nya, jika iya mamas yang akan menjadi pelindung momy"ujar dewa

"good boy, mamas tetap anak dady dan momy oke?jangan pernah berpikir bahwa jika ada adik momy dan dady tidak akan sayang mamas"ujar dhean

bagaimana pun anak kecil seperti dewa harus di beri pengertian dan juga arahan agar tak merasa di bandingkan dan juga merasa kesepian.

"mamas tau momy dan juga dady tidak akan membandingkan mamas dengan adik, kasih sayang momy dan dady sudah berlimpah untuk mamas"ujar dewa

azra tersenyum menatap dewa dan juga davenzo bergantian.

"kalian berdua kesayangan momy paham?"tanya azra

dewa tersenyum mengusap usap tangan azra pelan.

"paham, jika bagi dady momy itu adalah matahari dady dan jika dady itu adalah rumah bagi momy, maka kami adalah pelangi yang mencerahkan kehidupan momy dan dady"ujar dewa

azra kembali tersenyum, entah apa yang di ajarkan dhean kepada dewa sehingga membuat nya berpikir dewasa.

"terimakasih sudah jadi pelangi di kehidupan momy dan dady"ujar azra

"dan terimakasih sudah menjadi anak yang hebat buat dady dan juga momy"ujar dhean menimpali ucapan azra.

"mamas berjanji akan menjadi anak yang berbakti buat momy dan dady"ujar dewa memeluk dhean dan juga azra bergantian.

azra tersenyum menatap dhean, mengecup pipi dhean pelan.

"mas i love you more dan terimakasih"ujar azra

"seperti biasa sayang, i love you more than myself and more than anything dan tidak usah berterima kasih honey"ujar dhean

tbc

PAPA MUDA ITU MILIK KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang