7. Aku Cinta Kamu, Lituhayu

1.1K 170 324
                                    

1 vote dan beberapa komen untuk ribuan kata yang aku tulis, ga rugi kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 vote dan beberapa komen untuk ribuan kata yang aku tulis, ga rugi kan?

Komen di setiap kalimat ya!

|200 vote dan komen buat langsung next|

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
🌙

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Sepulang dari Malang, Ayu jadi semakin banyak diam dibanding sebelumnya. Menghindari untuk bertemu Hasan bahkan saat mereka di rumah dan Hasan mengerti kenapa Ayu seperti itu.

Hasan mendengar semuanya. Apa yang Raden katakan tempo hari, Hasan mendengarnya. Dan setelah itu Hasan memutuskan untuk mengorek informasi tentang hubungan Raden dan Ayu sebelumnya.

Di luar dugaan, ternyata Husain tau semuanya. Suatu malam, Hasan meminta Husain untuk menceritakan semuanya.

Raden mengenal Ayu sejak mereka Aliyah. Mereka hanya berbeda dua tahun. Walau mondok di tempat yang berbeda, Raden bisa dibilang sering menemui Ayu, salah satunya karena alasan Husain yang sering main ke pesantren Al-Ikhlas. Raden menyukai Ayu? Iya. Lebih dari kata suka. Kedekatan keduanya memang tidak terikat, tapi mereka saling paham.

Dan saat memasuki masa kuliah, Raden sudah mengutarakan niatnya untuk meminang Ayu kepada Mbah Yai Ali. Tapi musibah kehilangan keluarga membuat Raden lupa akan niatnya. Sampai beberapa tahun kemudian, saat Raden menyelesaikan S2-nya, Raden kembali memikirkan niat itu.

Tapi telat, Hasan lebih dulu mengutarakan niat baiknya kepada keluarga besar, dan Ayah yang setuju langsung menyampaikan niat itu kepada yang bersangkutan. Raden masih berharap jika Ayu akan menolak lamaran Hasan, tapi nyatanya wanita itu menerimanya.

Itu yang Husain ceritakan, cukup membuat Hasan mengerti dengan ucapan Raden waktu itu. Tapi, Hasan masih belum tau bagaimana cerita dari sudut pandang Ayu.

Jika mereka saling menyukai, kenapa Ayu malah memilihnya?

Hasan menghela napas, membuka helm dan mengucapkan salam lalu masuk rumah. Tidak terlihat ada Ayu sejauh mata memandang, mungkin Ayu di kamar, pikirnya.

Makan malam sudah tersedia di meja dapur. Hasan memilih untuk langsung makan karena sudah lapar dan setelahnya bersiap untuk sholat ke masjid.

Seperti biasa, Hasan akan pulang setelah isya, dan saat dia kembali pun, Ayu masih tidak terlihat. Makanan di dapur juga masih sama seperti terakhir Hasan menyentuhnya. Karena khawatir, Hasan mencoba mengetuk pintu dan memanggil Ayu.

"Ayu." Panggil Hasan kesekian kalinya sambil mengetuk pintu, tidak ada jawaban.

Apa Ayu pergi? Atau tidur?

Dengan ragu Hasan membuka pintu dan sedikit mengintip. Kamarnya gelap, tapi Hasan bisa melihat Ayu yang tertidur. Tapi ada yang sedikit aneh, Hasan memutuskan untuk masuk dan menyalakan lampu.

Hasan : Siapa PemenangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang