ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Hasan terbangun saat mendengar suara ramai di depan kamarnya, dia melihat jam dinding, sudah pukul dua pagi. Hasan segera bangkit setelah membangunkan Ayu dan membuka pintu, melihat Ayah dan Bunda yang terlihat panik."Ada apa?" tanya Hasan.
"Khadijah tidur sama kamu?" tanya Bunda.
"Engga, kenapa memang?"
"Khadijah nggak ada di kamarnya, di bawah juga nggak ada," jawab Ayah.
"Sama Husain atau Mas Raden mungkin?" tanya Hasan.
"Nggak ada juga, mereka lagi cari keluar."
Hasan menggaruk tengkuknya, ini bukan pertama kalinya Khadijah tiba-tiba menghilang. Pasti karena semalam Husain terus menjailinya tentang tiket pesawat.
"Aku coba lihat cctv," kata Hasan diangguki Ayah Bunda.
Hasan turun ke perpustakaan kecil mereka. Monitor cctv ada di ruangan itu. Memutar rekaman ccvt sejak Khadijah masuk ke kamarnya.
"Ketemu?" tanya Ayu melongokkan kepalanya di balik pintu.
Hasan menggeleng. "Khadijah nggak kelihatan keluar kamar lagi. Masa iya dia kabur lewat jendela? Itu kan tinggi."
Ayu mendekat dan ikut melihat rekaman cctv yang menunjukkan pukul satu malam.
"Mungkin Khadijah masih di kamarnya, Mas."
Hasan menoleh, bisa jadi sih, tapi Bunda sudah mengecek dan tidak ada.
"Ayo kita cek sekali lagi," ajak Ayu.
Hasan mengangguk lalu keluar menggandeng Ayu.
Di luar, Husain dan Raden sudah kembali dan mengatakan tidak menemukan Khadijah di sekitaran komplek, Ayah mulai menelepon Eyang, barangkali Khadijah ke sana. Tapi, apa mungkin?
Hasan dan Ayu kembali ke lantai dua dan masuk ke kamar Khadijah. Benar-benar tidak ada siapa pun. Dengan penasaran, Hasan membuka lemari, siapa tau anak itu di sana. Tapi tidak ada juga.
Ayu tiba-tiba berjongkok dan melihat ke kolong kasur, sedikit kaget dan hampir berteriak saat melihat sepasang mata yang menatapnya.
"Kenapa?" tanya Hasan mendekat.
"Khadijah ngapain di situ?" tanya Ayu mengulurkan tangannya menarik Khadijah keluar, namun Khadijah menolak.
"Astaghfirullah," gumam Hasan lalu dengan cepat berjongkok dan menarik Khadijah dengan paksa.
Khadijah berontak kemudian menangis sembari menendang nendangkan kakinya. "IJA NGGAK MAU KELUAR!"
Hasan memeluknya dan mengunci pergerakan Khadijah. Beberapa menit kemudian Ayah dan Bunda datang setelah mendengar tangis Khadijah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasan : Siapa Pemenangnya
Spiritual(Privat acak, follow sebelum baca) Semua orang memiliki masa lalu, termasuk Hasan. Entah masa lalu yang terlupakan begitu saja atau masa lalu yang terpatri selamanya. Tapi, bagi Hasan masa lalu akan tetap menjadi masa lalu, semuanya hanya akan menja...