Partikel Badai 19

62.4K 4.1K 2.3K
                                    

Peraturan lapak Fey🧚‍♀️
● WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR
● WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
● WAJIB TINGGALKAN JEJAK KOMEN

Sebelum baca part ini boleh baca part Partikel Rahasia 18 Vol. 1 dan Vol. 2 yg ada di KK/NBJ biar nggak bingung hehe.

TARGET UP?

1,7k vote dan 2k komen🍒

Yuk ramaikan setiap paragraf dengan komen kalian💌

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. TERBIASA DI DEKATMU

Tiga hari penuh menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya di Bali membuat Matcha terbiasa dengan kehadiran Hilario di sisinya. Mulai dari tidur bersama, makan bersama, berenang bersama, menikmati keindahan pantai bersama-sama, dan yang paling membekas di ingatan Matcha ialah ... mandi bersama yang kata Hilario itu bisa menghemat waktu mereka. (Ada di Partikel Rahasia 18 Vol. 1 dan Vol. 2 di KK & NBJ).

Keseruan liburan mereka tentu tak lupa diabadikan dalam potret kamera ponsel maupun kamera digital yang telah Hilario hibahkan padanya. Matcha tak henti-hentinya dibuat senyum-senyum sendiri ketika melihat foto-foto maupun video kebersamaan mereka. Seperti malam ini, satu per satu potret yang terabadikan itu Matcha perhatikan dengan riak kegembiraan yang senantiasa tampak. Matcha memeriksa foto dan video mereka di galeri sambil memegangkan botol susu yang tengah Yaya minum.

"Lihat, Yaya senyum manis di sini." Matcha memperlihatkan layar ponselnya kepada Yaya yang berbaring nyaman di sebelahnya.

Bayi itu mengedipkan mata pelan dengan tangan yang berusaha meraih ponsel mamanya.

Matcha menjauhkan ponselnya saat Yaya memegang dan menarik benda tersebut. "No no, jangan ditarik handphone Mama, Sayang."

Namun, Matcha tetap memperlihatkan foto-foto lain kepada bayinya, yakni foto Yaya yang tengah diangkat tinggi oleh Hilario saat mereka menghabiskan waktu di pantai. Foto tersebut diambil lewat ponselnya sendiri. Matcha mengabadikannya karena melihat bagaimana Yaya tampak sangat ceria ketika Hilario mengangkat tubuhnya dan mengibaratkan bayi itu seperti burung yang sedang terbang di angkasa.

"Nah, ini Yaya sama Papa."

Cukup banyak foto Yaya bersama Hilario yang rata-rata memperlihatkan ekspresi ceria anak mereka. Matcha mengerucutkan bibir kala menemukan fotonya bersama Yaya dengan ekspresi Yaya yang berupa raut datar, ada pula potret Yaya yang mengerutkan kening karena silau oleh cahaya matahari senja. Kemudian, yang paling konyol adalah saat anaknya menangis karena Matcha menimbun kaki bayi itu menggunakan pasir pantai.

"Cuma satu foto bareng kita yang Yaya nunjukin senyum," ungkap Matcha yang seolah menjadikan anak mereka sebagai pendengar setia.

Bagaimana tidak, mereka tiba di Jakarta sore tadi, lalu malam ini Hilario tidak bisa bermalam di Randupala. Ditanya akan menginap di mana, Hilario cuma menjawab tidak tahu. Mengesalkan bukan? Padahal akan sangat seru jika mereka bersama-sama melihat-lihat kumpulan foto-foto liburan mereka sambil berbaring santai di kamar.

Partikel Badai MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang