Partikel Badai 26

66.9K 4.9K 3.2K
                                    

Peraturan lapak Fey🧚‍♀️
● WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR
● WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
● WAJIB TINGGALKAN JEJAK KOMEN

TARGET UP?

3k vote dan 3k komen🍒

Yuk ramaikan setiap paragraf dengan komen kalian💌

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. RUMAH BERBENTUK KAMU

Dari banyak pesan ucapan selamat ulang tahun yang mampir di ponselnya, tak satu pun Matcha temukan pesan dari Hilario. Sebatas ucapan singkat berupa 'HBD' saja tak ada, padahal hampir seluruh isi cerita Instagram Matcha hari ini dipenuhi oleh penandaan ucapan selamat ulang tahun yang diberikan oleh teman-teman kampusnya. Lebih menyebalkannya lagi, Matcha jelas-jelas menemukan nama Hilario di daftar penonton cerita Instagram-nya tanpa terlewatkan satu pun cerita dan bisa dibilang Hilario selalu menjadi penonton tercepat di antara ribuan pengikutnya di Instagram. Bukankah wajar jika Matcha mengharapkan ucapan selamat ulang tahun dari suaminya? Karena jujur saja, tahun ini merupakan kali pertama Matcha merayakan hari spesialnya setelah menjadi istri Hilario. Pengalaman buruk yang membekas pada hari kelahirannya tahun lalu juga turut menjadi alasan yang membuat Matcha cukup semangat menyambut ulang tahunnya kali ini yang telah menginjak angka 22 tahun.

Mungkin ... tahun ini akan sedikit lebih bahagia dibanding tahun sebelumnya?

Berharap bahwa ulang tahunnya kini tak lagi dialuni tangisan perih seperti yang terjadi satahun lalu di dalam kamar sempitnya di Rawa Antek, tak ada teriakan sumpah-serapah bapaknya yang selalu mengiringi jiwa kosong Matcha yang waktu itu hampir tak punya tempat mengadu selain kepada Tuhan, juga tak ketinggalan berbagai gejala kehamilan yang Matcha alami pasca beberapa bulan setelah terjadinya insiden malam kelam di markas Sentana. Luka itu tak pernah benar-benar sembuh, hanya sekejap terlupakan dan pada suatu waktu tertentu akan siap meledak apabila menjumpai api pemicu. Para pria bedebah itu contohnya. Matcha tak sudi menyebutkan nama-nama orang yang telah tega menjadikannya sebagai boneka permainan.

"Cha, lo bakal adain birthday party nggak?"

Lamunan Matcha langsung buyar setelah mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Fau. Pandangan kosong Matcha yang semula memaku ke arah tengah lobi asrama 665 seketika beralih melirik teman-temannya yang duduk melingkar di meja yang sama di kafe mini yang siang itu terbilang cukup ramai. Mereka sama-sama baru menyelesaikan kelas dimulai sejak jam sepuluh pagi hingga pukul dua belas siang.

"Birthday party yang gimana maksud lo?" Matcha tak tahu, acara ulang tahun seperti apa yang Fau tanyakan. Jika yang Fau maksud adalah sebuah pesta ulang tahun yang mengundang banyak orang, secara telak Matcha akan langsung angkat tangan. Terakhir ulang tahunnya dirayakan, itu sekitar menjelang dilaksanakannya ujian semester genap kelas 10. Itu pun diawali dengan tradisi aneh berupa lemparan butiran telur ayam mentah dan tepung terigu ke kepala Matcha setelah sepulang sekolah. Hari itu, Matcha yang mengenakan seragam putih abu-abu yang sudah kotor diberi kue mini oleh teman sekelasnya. Sederhana, tetapi amat membekas di memori Matcha sampai hari ini.

Partikel Badai MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang