Partikel Badai 37

57.7K 5.9K 8.5K
                                    


Peraturan lapak Fey🧚‍♀️
WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR
WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
WAJIB TINGGALKAN JEJAK KOMEN

TARGET UP?

5k vote dan 8k komen🍒

Yuk ramaikan setiap paragraf dengan komen kalian💌

(Mohon komentar dengan bahasa yang sopan ya sayang-sayang akuu🥰)

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

37. UPDAY FEST BARENG KAMU

Hilario
Udah tidur?

Matcha
Belum.

Hilario
Aku beliin kamu kaus UPDay Fest buat besok.
Mau aku bawain sekarang?
Sekalian sama tiket besok.

Matcha
Mauuu!
Ketemu di mana?

Hilario
GOR 665 aja, Sayang.
Belum ngantuk, kan?

Matcha
Mau ngapain emang kalau belum ngantuk?😴

Hilario
Aku udah turun, Sayang.

Oleh pesan tersebut, Matcha bergegas memakai sendalnya dan membawa ponsel sebelum meninggalkan Gege yang telah terlelap damai di ranjang sebelah. Sudah pasti Matcha mengunci kamar bernomor 665 itu dari luar sebelum mengacir menuju lift dengan melewati sepinya koridor lantai enam asrama wanita.

Seberani-beraninya Matcha, ia tetap memandang awas pada sekitar, suasana tenang yang cukup mencekamnya secara tidak langsung. Wanita berpiyama merah muda itu sebisa mungkin mengalihkan perhatian dengan memandang video lucu di ponselnya sebelum lift terbuka dan ia kembali melangkah cepat menuju gedung olah raga asrama 665 lewat pintu yang terhubung dengan lantai dasar asrama wanita. Matcha langsung membuka pintu gelanggang olah raga tersebut karena Hilario memang telah mengabarinya bahwa suaminya itu sudah berada di dalam GOR, lebih tepatnya di sayap kiri tribun atas dan pria itu kini menatap ke arahnya, mungkin Hilario menyadari keberadaannya akibat gesekan pintu yang ia buka dari luar.

Pandangan keduanya lantas saling memaku dalam dengan senyum yang dibarengi oleh binar gembira. Hilario tentu tak membiarkan istrinya berjalan jauh sehingga ia memutuskan melangkah menghampiri Matcha yang sejatinya juga tengah mendekat kepadanya. Mereka sama-sama saling memangkas jarak.

Bagai habis tak bertemu beberapa hari, keduanya tanpa ragu saling memeluk erat. Matcha yang menyandarkan kepala di dada Hilario, sedangkan Hilario tanpa sungkan menjatuhkan kepala di bahu istrinya. Sungguh menenangkan. Tindakan yang membuat dua insan itu secara kontras merasa saling membutuhkan, dan seperti biasa ... keduanya serasa ingin menghentikan waktu agar bisa menikmati lebih awet lagi momen sederhana yang tergolong manis itu.

Partikel Badai MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang