BAB 10

783 48 10
                                    

Kanin merasa tubuhnya menjadi dingin, seolah darah yang biasa mengalir dalam tubuhnya, secara mendadak, tidak lagi melakukan tugasnya. Untuk menarik nafas saja, Kanin ragu-ragu, ia seperti mati kutu, takut bergerak.

Kanin memejamkan matanya, berusaha untuk setenang mungkin ketika merasakan pergerakan pelan, duselan di bagian dadanya. Otaknya bertanya-tanya, apa Alga sudah tidur dalam dekapannya?

Jangan tanya, bagaimana bisa dirinya berada dalam satu ranjang dengan Alga dengan posisi lelaki tersebut tengah membenamkan wajahnya, bersembunyi pada tubuh mungilnya, membuat Kanin merasa tidak enak hanya untuk menarik nafas.

Takut, semakin menempelnya wajah Alga pada area sensitif miliknya.

Otaknya bergelut mempertanyakan. 'Apakah Alga sudah tidur?' 'Jika dirinya bergerak sedikit saja tidak apa-apa kan?' atau otaknya yang terus memeringati Kanin untuk secepatnya menjauh dari Alga, kalau bisa mendorong tubuh Alga jatuh dari ranjang. Sadis memang.

Bertolak belakang dengan tubuhnya yang seperti terlihat nyaman sekali tidak terganggu dengan adanya Alga. Tangannya yang mulai kram, Kanin abaikan. Dan satu lagi, Diluar kendalinya, kini jemari lentiknya tanpa sadar bergerak memberi sentuhan lembut pada puncak kepala Alga.

Kanin mengangkat kepalanya hanya untuk mengintip Alga, apa kah sudah tidur. Dan sialnya, mata coklat Alga masih terjaga.

Kelopak mata itu bergerak, menatap kearah Kanin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelopak mata itu bergerak, menatap kearah Kanin. Dan tanpa sadar, Kanin menahan nafas.

Ia seperti terhipnotis pada mata coklat bening milik Alga, Kanin tidak bisa mengalihkan pandangannya, seolah jika itu terjadi, Kanin akan seperti baru saja membuang kesempatan indah yang hanya akan dirinya rasakan satu kali seumur hidupnya.

Tidak, tidak, kenapa Alga menjadi se-menggemaskan ini. Sangat disayangkan jika lelaki ini mati.

Kanin tersenyum kikuk, terlanjur tertangkap basah oleh Alga. "A-ku kira kamu udah tidur."

Entah hanya perasaannya saja atau tidak, Kanin merasa pelukan Alga semakin erat.

Ini diluar rencananya. Kenapa Kanin malah merasa, setelah Alga mengalami kecelakaan, hubungannya dengan Alga semakin baik.

Bahkan rencana Kanin, seolah hilang menguap tak tersisa.

Alga mengunci bola mata boba Kanin. Bibir pucat Alga seperti tertahan ingin mengatakan sesuatu.

'Kamu bodoh yah, bukan kah aku sudah bilang, jangan tinggalkan aku.'

"Se-sak," gumam Alga lemah, diluar dari prediksi Kanin. Kanin mengedipkan matanya. Sebenarnya apa yang kamu harapkan Kanin....

Kanin melonggarkan pelukannya, ya kalau sesak kenapa Alga mempererat pelukan tangannya pada bagian pinggang Kanin. Menarik tubuhnya semakin menempel pada tubuh Alga.

Kanin bergerak bangkit, Alga menahannya. Membuat dahinya mengernyit tidak mengerti. "Panggil Dokternya pas aku tidur aja yah, biar aku engga panik kalau kamu engga ada."

Sumpah! Ini Alga bicaranya kaya....Seperti....Selama ini mereka adalah seorang yang berhubungan baik. Alga lupa kah, dengan kontak mata menghunus yang sering mereka peragakan. Tatapan tidak suka atau saling mengumpat satu sama lain.

Dan bodohnya Kanin, lanjut mengusap puncak kepala Alga untuk mempermudah lelaki itu lelap dalam tidurnya.

"Tidur lah."

MATI SAJA KAU KANIN?!

Alga menurut, berusaha menutup matanya, semakin membenamkan wajahnya pada tubuh mungil Kanin.

Alga menurut, berusaha menutup matanya, semakin membenamkan wajahnya pada tubuh mungil Kanin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kanin mengamati layar laptop yang menampilkan cctv ruangan Alga. Sesosok berbaju serba hitam masuk kedalam. Jadi, Alga tidak bohong dengan ucapannya, yang mengatakan seseorang berniat membunuhnya.

Tapi siapa?

Alga mempunyai musuh selain dirinya kah?

Huh, Kanin juga tidak yakin, Alga sekarang mengganggap dirinya musuh setelah lelaki itu mengajaknya untuk tidur satu ranjang.

Kate tersenyum sembunyi ketika melihat gerak-gerik Kanin yang tengah merenggangkan otot. Seperti baru saja melakukan sesuatu yang melelahkan.

"Kanin aku ingin mengatakan sesuatu." Kate merasa ini waktu yang tepat. Akhir-akhir ini, Kate merasa emosi Kanin mulai stabil.

"Saat Ayahmu kecelakaan."

"Kate diam lah, aku---"

"Dengarkan dulu." Kanin mencibik tidak terima, namun Kanin berusaha menurut walaupun ogah-ogahan.

"Alga bersamaku."

Wah.

"Jangan berpikir aneh tentang kata bersama." Ternyata Kate bisa membaca pikirannya.

Kanin melirik sekilas Alga yang berada di atas brankar masih terlelap. Kanin menepati janjinya, setelah menyakinkan diri Alga sudar tidur, Kanin benar-benar memanggil Dokter. Dan Dokter menyarankan untuk kembali memasang masker oksigen agar membuat Alga semakin tertelap dalam tidurnya karena nafasnya yang stabil.

 Dan Dokter menyarankan untuk kembali memasang masker oksigen agar membuat Alga semakin tertelap dalam tidurnya karena nafasnya yang stabil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alga berusaha melakukan bunuh diri dengan menyakiti pergelangan tangannya."

Kanin menoleh kearah Kate. "Alga bilang....Kau mungkin akan marah besar jika perusahaan Ayahmu akan berada ditangannya, sementara dirinya tidak bisa menghindar akan hal itu, jadi...Alga berfikir pendek, mungkin...dengan matinya dirinya. Perusahaan akan beralih kepadamu."

"Alga juga tidak berniat jahat padamu, dia hanya iri, dengan kehidupanmu yang tidak dipenuhi sebuah tekanan. Hidup bebas menikmati, tidak seperti dirinya yang harus terkurung pada sangkar dan melakukan sesuatu karena perintah."

Pandangan Kanin jatuh pada pisau kecil di atas meja. Melihat benda itu... Sepihan ingatan Kanin yang menusuk Alga berputar apik di ingatannya tanpa bisa Kanin hentikan.

Kanin menunduk menatap tangannya yang bergetar.

Kini...Kanin semakin menyiksa kehidupan Alga bukan dari tekanan saja, tapi juga secara fisiknya yang mungkin akan menjadi lemah.

TBC

Sampai ketemu di part selanjutnya. 👋🏻💖

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang