Mereka lanjut makan dan terdiam sebentar lalu Aou memanggil, "Boom"
"Hm?" sahut Boom
"Aku sangat bahagia karena ditakdirkan untuk bertemu denganmu"
Boom terdiam sebentar sembari menatap kedua mata Aou. Keheningan seakan mengikat keduanya untuk larut di dalam tatapan mereka.
"Kenapa kau menolongku?" tanya Boom
"Apa maksudmu?"
Boom berhenti menatap Aou dan mengalihkan pandangan ke arah lain, "Di jembatan... tidak bisakah kau hanya lewat dan menganggapku tidak ada pada saat itu?"
Aou mengingat kembali memori pada saat pertama kali ia melihat Boom dan akhirnya terjebak dalam time loop, Aou membatin, 'Awalnya aku juga mengabaikanmu namun sepertinya semesta berkata lain'
"Jadi.. kenapa?" tanya Boom heran karena Aou tidak juga menjawab pertanyaannya.
"Eumm... kemanusiaan. Iya benar, aku merasa bahwa kita harus menolong sesama. Ohoo, ayolah, jika memang semesta berkata bahwa kita harus bertemu, maka cepat atau lambat kita akan bertemu. Seperti ini contohnya" jawab Aou mencoba mencari alasan
Boom hanya dapat menganggukan kepala mendengar perkataan Aou, ia merasa bahwa Aou masih menyembunyikan sesuatu yang ia tidak ketahui namun ia yakin bahwa Aou akan menceritakan semuanya suatu saat nanti.
**
Tiba saatnya Perth datang kembali ke kantor detektif untuk diinterogasi lebih lanjut oleh Aou dan Joong.
AJ dan Mark ikut datang ke kantor detektif setelah diceritakan oleh Aou dan Joong mengenai kecurigaan mereka dan kesaksian tambahan dari Khaotung
Aou, Joong, dan Perth sedang berada di ruang interogasi sedangkan AJ dan Mark melihat proses interogasi dari luar ruangan lewat monitor yang menampilkan CCTV di ruang interogasi
"Perth, aku ingin bertanya sekali lagi, pada malam itu, jam berapa kau masuk ke kamar tidur?" tanya Joong
"Sekitar jam sebelas malam. Saya masuk ke kamar lebih awal daripada beberapa teman yang lain karena menerima telepon dari pacar saya" jawab Perth dengan santai
"Kau sering bertengkar dengan pacarmu?" tanya Aou
Perth mengernyitkan dahinya karena merasa kedua detektif di hadapannya mulai menaruh kecurigaan, "Tidak, kami tidak bertengkar sesering itu. Kami hanya bertengkar selayaknya pasangan pada umumnya"
Joong mencoba mendesak Perth, "Karena pacarmu terlihat tertarik dengan JJ?"
"Hey, hey. Tunggu dulu, apa kalian tidak berpikir bahwa kalian sudah mulai masuk ke kehidupan privasi saya?" tanya Perth yang mulai merasa diserang oleh pertanyaan itu
Aou dan Joong tidak menjawab apapun namun mereka menatap Perth dalam waktu yang cukup lama.
Perth yang merasa bahwa suasana menjadi canggung, ia pun berkata, "Orang yang kalian curigai seharusnya bukan saya, kalian harusnya bertanya pada Mark, dia yang telah mengajak kami untuk ke penginapan itu"
"Mark yang telah mengajak kalian ke penginapan tapi kau yang mengajak bermain dan menentukan bahwa yang kalah akan mendapat hukuman minum alkohol, kan?" ucap Joong yang mendapat informasi dari Mark bahwa yang mengusulkan hukuman minum alkohol adalah Perth
Perth mulai merasa terdesak, "Itu wajar saja. Hukuman bisa berupa apapun"
"Dalam interogasi sebelumnya, kau bilang kau sering menang dalam permainan jadi tidak perlu banyak minum alkohol, itu karena kau yang mengusulkan permainan dimana dirimu sudah jago memainkan itu. Ini bukan asumsi melainkan kami menyelidiki keahlianmu yang sudah cocok untuk memenangkan permainan yang kau usulkan sendiri" jelas Aou
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive Please [AouBoom]
FanfictionAou, seseorang yang menjadi detektif karena paksaan orang tua, menjadikan dirinya sebagai detektif yang cuek, menyelesaikan kasus dengan acuh tak acuh, dan tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan kehidupan orang lain. Namun, bagaimana jika semesta...