Tiba saatnya pulang dari pekerjaan yang melelahkan, Aou berkendara ke rumahnya untuk beristirahat
Ketika Aou sudah memarkirkan mobilnya, ia melihat seseorang sedang duduk di depan rumahnya.
Aou memicingkan mata, memastikan orang yang sedang duduk tersebut
"Boom!?"
Ketika Boom menyadari mobil Aou sudah mendekat ke arahnya, Boom segera berdiri dan berniat menghampiri mobil itu namun Aou terlebih dahulu membuka pintu mobil
"Dari mana saja?" tanya Boom ketika Aou sudah berdiri di hadapannya
"Kerja, tidak lihat? Kau pikir aku hanya menganggur dan menghabiskan waktu untuk menemanimu?" jawab Aou dengan arogan
Boom terkejut mendengar perkataan Aou, "Kau kenapa? Aku ada berbuat salah hingga kau bersikap begini?"
Aou membatin, 'Aku tidak ingin kau tau jika aku akan menyelesaikan kasus yang selama ini membuat hidupmu hancur. Aku tidak ingin kau khawatir. Setidaknya, menjauhlah dariku hingga kasus ini terselesaikan'
"JAWAB!!!" teriak Boom yang membuat Aou tersentak
Aou segera mengatur ekspresinya agar terlihat lebih tenang, "Aku sibuk, tidak lebih. Lagipula, daripada kau terus menerus menghubungiku, lebih baik cari kesibukan lain."
Boom merasa kesal dengan ucapan tersebut, "Aou, sesibuk apapun seseorang, ia pasti akan meluangkan waktu untuk orang lain. Aku sudah meneleponmu berkali-kali tapi kau tidak meluangkan waktumu sedikitpun untuk mengangkat panggilanku. Sebenarnya, aku ini siapa bagimu?"
Hati Aou terasa berdenyut ketika mendengar pertanyaan itu. Sangat ingin hatinya mengatakan bahwa Boom adalah orang yang berharga di hidupnya, sangat ingin ia berteriak bahwa dirinya mencintai Boom. Ia menyadari perasaannya beberapa waktu belakangan ini tapi di saat yang bersamaan, banyak hal yang dipertaruhkan.
Aou masih belum tau dengan jelas bagaimana perasaan Boom padanya, ia masih harus menjaga agar Boom tidak mengakhiri hidupnya lagi. Ia juga belum tau kasus sebesar apa yang harus ia hadapi. Aou hanya ingin Boom bahagia meskipun tanpa dirinya.
"Aku..." Aou berhenti sebentar untuk mempersiapkan jawabannya. "Aku menganggapmu... teman"
Boom menatap lekat pada mata Aou. Mereka seakan tenggelam pada tatapan itu. Berbagai macam pemikiran berkecamuk di dalam diri mereka masing-masing.
Suasana canggung menyelimuti mereka tanpa ada yang memulai percakapan lagi
Drrrrrtttt Drrrttttt
Aou dan Boom mulai tersadar karena bunyi dari handphone Boom yang menerima panggilan telepon
Boom merogoh sakunya dan melihat orang yang menelepon
"Halo, Pepper" ucap Boom yang menjawab panggilan dari Pepper
'Boom, kau sekarang dimana?' tanya Pepper
Boom melihat Aou yang ada di hadapannya lalu menjawab, "Di rumah TEMAN. Ada apa?"
'Boom, dengarkan aku. Tentang peristiwa di restoran, aku minta maaf karena mengatai kenalanmu yang bernama Aou. Aku tau kalau aku sudah berkali-kali meminta maaf padamu karena sering berbuat kesalahan. Aku janji, sungguh berjanji, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku akan menjadi orang yang lebih baik'
"Lupakan saja. Tidak masalah. Sepertinya, tindakanmu tidak lebih buruk daripada seseorang" ucap Boom sembari memandang Aou
Boom sudah kesal dengan Aou yang menghindarinya tanpa penjelasan. Sekarang ketika mereka sudah bertemu, Aou bersikap menyebalkan dan berusaha mendorongnya menjauh
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive Please [AouBoom]
FanficAou, seseorang yang menjadi detektif karena paksaan orang tua, menjadikan dirinya sebagai detektif yang cuek, menyelesaikan kasus dengan acuh tak acuh, dan tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan kehidupan orang lain. Namun, bagaimana jika semesta...