Chapter 24

313 38 5
                                    

"Aku tau kau masih mencintaiku, Boom" ucap Pepper

Tanpa Boom dan Pepper sadari, Aou sudah melihat semua yang mereka lakukan dan mendengar semua yang mereka katakan.

Perasaan Aou seakan tercabik, ia memaksakan senyumnya saat melihat Boom tidak melepas pelukan itu

Aou membatin, 'Boom... jika pada akhirnya kau masih mencintai Pepper, kau bahagia saat bersamanya dan hal itu bisa membuatmu melupakan rasa ingin mengakhiri hidup, aku akan mendukung kalian dan aku akan mundur dari kehidupanmu. Tolong tepati janjimu untuk terus mendaki sampai ke puncak. Meskipun itu bukan bersamaku...'

Dengan perasaan sedih, Aou kembali ke rumah Boom sebelum Pepper dan Boom tau bahwa ia menguping pembicaraan mereka.

Aou mengeluarkan handphone dari saku celananya dan mengirim pesan pada Boom, 'Aku ada urusan mendadak jadi aku harus pulang ke rumah, maaf tidak menunggumu kembali untuk pamit secara langsung'

Setelah mengirim pesan itu, Aou pulang ke rumahnya dan berpikir bahwa ia tidak akan lagi bertemu dengan Boom karena Aou merasa Boom akan sangat bahagia jika bersama Pepper.

**

Di sisi lain, Boom melepas pelukan Pepper tanpa berkata apapun

Pepper meraih tangan Boom dan berkata, "Boom, aku ingin menjadi alasan kebahagiaanmu. Aku ingin menjadi orang yang selalu ada di sampingmu"

Boom merasakan ada perdebatan di dalam batinnya, 'Ketika orang yang pernah kucintai kembali, seharusnya aku senang, kan?'

Tanpa Boom sadari, meskipun ia tidak merasa sedih, entah mengapa air mata tiba-tiba membasahi pipinya, 'Tapi kenapa... aku tidak sebahagia itu.. kenapa.. aku seperti menginginkan orang lain yang mengatakan kalimat itu...'

Pepper mengusap air mata Boom, "Aku janji, aku akan membuatmu selalu berada dalam kebahagiaan"

Boom melepaskan usapan tangan Pepper dari pipinya, "Aku sedang lelah, lebih baik sekarang kau pulang saja"

"Ohoo.. Boom, aku baru saja datang ke rumahmu setelah sekian lama tidak ke sini. Tidak bisakah aku mampir sebentar ke rumahmu, aku ingin melihat-lihat"

Boom berpikir sebentar dan mengangguk, "Oke, tapi hanya sebentar. Aku juga sedang kedatangan tamu jadi kau tidak bisa berlama-lama"

Boom belum membaca pesan yang dikirim oleh Aou karena handphone-nya berada di atas sofa. Boom tidak tau jika Aou sudah pulang duluan

**

Sesampainya Pepper dan Boom ke dalam rumah, Boom mencari keberadaan Aou

"Kau mencari siapa?" tanya Pepper

"Bukan urusanmu" Boom berkata sambil melihat sekitar

Ketika Boom ingin menghubungi Aou, di sana ia baru melihat pesan yang dikirim sebelumnya bahwa Aou ada urusan mendadak hingga pulang tanpa pamit secara langsung.

Sementara Pepper melihat-lihat keadaan sekitar rumah, menyusuri ruangan demi ruangan, "Wah, rumah ini masih sama seperti terakhir kali ketika aku datang ke sini. Kau tidak mengubah apapun?"

Boom bersedekap tangan dan menatap tajam Pepper, "Kau tidak sadar? Aku mengubah sesuatu. Semua barang yang kau berikan, sudah kubuang"

Pepper memasang ekspresi sedih, "Boom, aku benar-benar minta maaf. Seharusnya aku tidak menjadikanmu bahan taru—"

"Sudah, cukup. Tidak perlu diulang lagi" ucap Boom menghentikan perkataan Pepper

"Aku tidak akan menyerah dalam mengejar cintamu kembali, aku akan membuat kita dekat seperti dulu lagi." ucap Pepper dengan yakin

Stay Alive Please [AouBoom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang