Keesokan hari setelah Aou memutuskan panggilan Boom secara sepihak, Boom berniat untuk pergi ke rumah Aou atau jika tidak bertemu, maka ia akan pergi ke kantor detektif
Boom bersiap-siap untuk pergi ke luar rumah dan membuka pintu
Ceklek
"Astaga!" Boom mundur satu langkah dan mengelus dadanya karena terkejut saat melihat orang yang ada di depan rumahnya
"Booooommm" ucap Pepper yang langsung memeluk Boom
"Aish, lepas. Kau ini datang tapi tidak memberitahuku" Boom berkata sambil melepas pelukan Pepper
"Ish, aku sudah bilang kemarin kalau aku akan ke rumahmu hari ini." Pepper melihat penampilan Boom dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Ohooo.. kau sudah siap rupanya. Ayo kita pergi"
Pepper segera menarik tangan Boom dan membawanya ke mobil untuk pergi jalan-jalan
**
Saat di mobil, Boom terus menerus melihat jam tangannya dan tampak risih
"Boom, aku ingin mengajakmu jalan-jalan untuk bernostalgia ke tempat yang pernah kita kunjungi saat kita masih pacaran dulu. Pertama, kau ingin bernostalgia kemana? Aku akan antar ke sana" ucap Pepper dengan antusias
Mata Boom terlihat tidak fokus, ia seakan tidak mendengar perkataan Pepper. Pandangan Boom kini tertuju pada luar jendela mobil
'Apakah ini artinya semesta benar-benar mengirimkan Pepper untuk kembali padaku? Apakah aku perlu mencoba membuka hati lagi padanya?' batin Boom
"Boom!" Pepper menyadarkan Boom yang sedang melamun
"Oh? Hah? Maaf, kau bicara apa tadi?" tanya Boom yang baru saja tersadar dari lamunannya
"Huft, kau sedang memikirkan apa?"
Boom menggelengkan kepala, "Tidak.. tidak ada. Kalau begitu, sekarang kita akan kemana?"
"Ya sudah. Aku yang akan menentukan tempatnya. Bagaimana kalau kita pergi ke restoran favoritmu?" tawar Pepper
Boom mengangguk pelan, "Terserah"
Pepper pun melajukan mobilnya ke arah restoran favorit Boom yang cukup sering mereka kunjungi saat mereka pacaran.
**
Sesampainya mereka di restoran itu, Pepper melihat ke arah kiri dan kanan sembari mencari tempat untuk mereka duduk.
Alunan musik pop terdengar menyelimuti ruangan tersebut disertai dengan riuh suara orang yang sedang berbincang dan makan seakan memenuhi suasana di restoran.
"Duduk di situ saja" ucap Pepper yang langsung berjalan ketika melihat tempat yang kosong, ia segera menarik kursi untuk Boom
Akhirnya mereka memanggil pelayan untuk memesan makanan.
"Kau masih ingat tempat ini?" tanya Pepper pada Boom setelah pelayan selesai mencatat dan pergi untuk menyampaikan pesanan mereka
Boom tersenyum tipis, ia mengingat-ingat kenangan yang pernah ia lakukan di restoran itu, "Ini tempat yang kudatangi bersama Aou saat itu, ketika aku mulai mencurigai kesaksian Khaotung dan kami memberikan pertanyaan tambahan padanya di ruangan VIP restoran ini"
"Ehem... ehmmm.. Aou? Khaotung? Boom, ini restoran yang sering kita kunjungi saat kita pacaran" Pepper mulai kesal karena jawaban Boom tidak sesuai harapannya, belum lagi ia mendengar nama yang asing baginya
"Hah? Oh ya?" Boom menepuk jidatnya. "Oh, benar. Aku lupa"
Pepper bersedekap tangan, "Siapa Aou? Dan siapa Khaotung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive Please [AouBoom]
FanfictionAou, seseorang yang menjadi detektif karena paksaan orang tua, menjadikan dirinya sebagai detektif yang cuek, menyelesaikan kasus dengan acuh tak acuh, dan tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan kehidupan orang lain. Namun, bagaimana jika semesta...