Boom berjalan mendekati Aou, "Aku tidak akan meninggal, aku tidak akan mengakhiri hidupku. Puas?! Sekarang pergi!"
Beberapa detik berlalu setelah perkataan Boom namun Aou hanya diam, Boom melihat tatapan mata Aou mulai tidak fokus dan tubuhnya sedikit kehilangan keseimbangan, tangan Aou berpegang pada mobil agar dirinya tidak terjatuh.
Perlahan tubuh Aou terlihat lebih lemas, akhirnya ia tergeletak tak sadarkan diri membuat Boom tiba-tiba panik
"Hey, Aou! Kau kenapa?" ucap Boom sambil mengguncang tubuh Aou yang tergeletak
Boom melihat keadaan sekitar namun tidak ada orang satupun di sana. Akhirnya, Boom memutuskan untuk membopong tubuh Aou untuk masuk ke dalam rumah.
**
Boom membaringkan tubuh Aou di kasurnya dan ia sendiri duduk di sebelah kasur sembari memandang Aou yang masih tak sadarkan diri.
"Kamu sebenarnya siapa? Kenapa selalu ingin berada di sisiku? Terlebih lagi di saat aku ingin mengakhiri hidup, di saat aku berpikir bahwa ini adalah hari terakhir hidupku. Kenapa kau tiba-tiba datang ke kehidupanku?" Boom berkata dengan lirih
Perlahan air mata Boom mengalir di pipinya, suara Boom mulai bergetar, "Sudah cukup aku merasakan orang yang datang ke kehidupanku kemudian menghilang dan pergi. Maaf jika aku terlalu kasar menginginkan kau pergi. Aku... hanya tak ingin merasakan kehilangan untuk kesekian kalinya."
Boom melihat Aou belum juga membuka matanya, ia mencoba menyentuh dahi Aou, "Tidak demam. Mungkin dia hanya kelelahan"
Boom berjalan ke luar kamar dan membiarkan Aou beristirahat di kasurnya.
Setelah mendengar suara pintu kamar yang ditutup oleh Boom dari luar, Aou segera membuka matanya
"Huft, untung saja tidak ketahuan kalau aku pura-pura pingsan" gumam Aou pelan
Pada awalnya, Aou bingung bagaimana cara masuk ke rumah Boom karena salah satu cara menjaga Boom seharian adalah dengan masuk ke dalam rumahnya dan menjaga dari dekat. Ide yang tiba-tiba muncul dipikirannya adalah dengan pura-pura pingsan agar Boom membawanya masuk ke dalam rumah
Tiba-tiba Aou memikirkan perkataan Boom selama ia pura-pura tak sadarkan diri tadi.
Tatapan Aou menjadi sendu, ia membatin, 'Boom, aku juga tidak tau kenapa semesta membawaku ke dalam kehidupanmu disaat kau berpikir bahwa ini adalah hari terakhir hidupmu. Aku juga tidak tau sampai kapan aku akan berada disisimu tapi untuk sekarang, biarkan aku untuk mengetahui semua tentangmu, mengetahui semua hal yang membuatmu terpuruk dan membawamu keluar dari tempat yang gelap itu'
Beberapa menit berlalu semenjak Aou membuka matanya, ia tak melihat Boom masuk ke dalam kamar lagi.
Tiba-tiba Aou panik dan berpikir Boom ingin mengakhiri hidupnya lagi. Aou segera keluar kamar dan mencari keberadaan Boom
Ia mencari di ruang depan, ke dapur, ke kamar mandi, ke ruang tengah, tidak ada Boom di sana.
"Boom! Kamu dimana?" teriak Aou hingga suaranya menggema
Tak ada jawaban dari Boom sedikitpun, membuat Aou semakin panik.
Aou menyusuri semua ruangan yang ada di rumah tersebut, hingga ke ruangan terakhir yang belum ia buka.
Ceklek
Aou membuka pintu dan seketika tubuhnya menjadi lemas dan terduduk di lantai ketika melihat Boom yang ada di depannya sedang duduk sambil membaca buku, di telinganya terlihat ia sedang menggunakan earphone membuat teriakan Aou tadi tidak terdengar oleh Boom
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive Please [AouBoom]
FanficAou, seseorang yang menjadi detektif karena paksaan orang tua, menjadikan dirinya sebagai detektif yang cuek, menyelesaikan kasus dengan acuh tak acuh, dan tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan kehidupan orang lain. Namun, bagaimana jika semesta...