Chapter 6

383 37 3
                                    

Aou melihat pria di sebelahnya dan berkata, "Teerak, beritahu namamu. Pak polisi ini menunggu"

Pria itu memutar bola matanya dengan malas dan menghela napas. Ia akhirnya menjawab, "Nama saya... Boom Tharatorn"

Mendengar itu, Aou menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil, ia merasa sangat lega. Akhirnya, setelah beberapa kali time loop, ia mengetahui nama pria yang membuat dirinya berputar di waktu, tempat dan suasana yang sama.

Boom berkata pada polisi tersebut, "Pak, bantu saya supaya bisa keluar dari sini. Orang ini menahan saya terus menerus. Mungkin jika saya keluar dari mobil ini, ia tetap akan mengejar saya"

"Ini adalah masalah asmara kalian, saya mungkin tidak dapat ikut campur terlalu dalam untuk masalah ini" jawab polisi

Boom mengernyitkan dahinya, "Pak, saya sudah bilang, saya bukan pacarnya, saya baru kenal dia hari ini. Bisa jadi ini penculikan. Bapak bisa menjadi saksi terakhir jika saya benar-benar diculik oleh orang aneh ini"

"Teerak, jangan seperti itu. Kita sudah pacaran lebih dari dua tahun dan kau tidak mengakui hubungan kita? Jahat sekali" ucap Aou dengan memasang ekspresi pura-pura kesal demi melancarkan skenarionya

GREBB

Boom memegang pergelangan tangan Aou dan berkata, "Yang kau inginkan adalah agar aku tetap hidup, kan?"

Aou segera menganggukan kepalanya dengan cepat.

Boom menghirup napas panjang, "Oke, aku berjanji jika kau membiarkanku keluar dari mobil ini dengan tenang, aku tak akan mengakhiri hidup ataupun mati dengan cara apapun"

Setelah Boom berbicara seperti itu, Aou tak membalas apapun melainkan hanya melempar tatapan menyelidik seakan tak percaya dengan perkataan orang di hadapannya itu.

"Kau lihat, ini di hadapan polisi. Tak mungkin aku bohong. Aku berjanji di depan kalian berdua, setelah keluar dari mobil ini, aku akan tetap hidup" ucap Boom dengan yakin

"Benar, lebih baik anda lepaskan saja dia. Masalah kalian seharusnya diselesaikan ketika pikirkan kalian lebih tenang" polisi tersebut meyakinkan Aou.

Aou menjulurkan jari kelingking di depan Boom, "Janji?"

"Huh, seperti anak kecil saja" ucap Boom dengan pelan

"Apa kau bilang?" tanya Aou meyakinkan apa yang tadi Boom ucapkan

"Tidak, tidak ada apa-apa." Boom menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking Aou, "Aku berjanji"

Tak lama setelah itu, Boom keluar dari mobil dan berpamitan dengan Aou dan polisi lalu lintas tersebut

Aou terus menerus memperhatikan pergerakan Boom jika saja ia kembali ke pinggir jembatan namun Boom memutuskan untuk naik taksi untuk pergi ke suatu tempat yang Aou tidak ketahui

Krruukkkkk Kruukkkkkkkk

Aou memegang perutnya yang sudah berteriak meminta pasokan makanan.

Polisi mendengar suara yang keluar dari perut Aou, seketika melihat jam tangan, "Ini sudah jam dua belas siang, memang pas untuk istirahat dan mengisi energi. Selamat beraktivitas, semoga anda cepat baikan dengan pacar anda. Selamat siang"

Polisi dan Aou saling berpamitan untuk berpisah agar dapat menjalani aktivitas masing-masing

Aou melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah dan menyiapkan makanan.

**

"Huh, makanan ini lagi" ucap Aou setelah menyiapkan makanan yang sama untuk kesekian kalinya

Dikarenakan time loop yang terulang beberapa kali, persediaan makanannya di rumah hanya menu yang sama. Dompet yang tertinggal membuat dirinya tak dapat membeli makanan di luar rumah. Bahkan karena selalu memikirkan bagaimana caranya menyelamatkan Boom, ia tak sempat memikirkan dirinya sendiri.

Stay Alive Please [AouBoom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang