AMARARZAN [REVISI]

first

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

ෆෆෆ

ෆෆ

ෆ

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

📿📿📿📿📿

nasib tidak bisa diduga,
takdir tidak bisa dirubah.
tapi do'a bisa merubah segalanya.
nothing is impossible when Allah said :
KUN FAYAKUN.

ust.hanan attaki

"kaka yakin mau mengabdi di pondok lain?" -Shanea Adreena Eleanor anak kedua dari keluarga -Eleanor. Adik satu - satunya Amara yang terpaut usia 5 tahun lebih muda darinya.

Huftttt, Amara menghela nafas berat. Sudah berapa puluh kali adiknya itu bertanya. Sebenarnya, ia ragu dengan pertanyaan adik kesayangannya itu, tapi mau bagaimana lagi, ini adalah permintaan sang Ayah.

Sebelumnya Amara mondok selama 6 tahun dan kini ia putuskan untuk mengabdi di pondok pesantren Ash-Shiddiqiyah sembari kuliah atas permintaan sang Ayah.

__________________

part ini sebagian di hapus untuk keamanan penerbitan.

___________________

Mobil civic turbo hitam itu melaju kencang membelah jalanan kota yang sepi. Pikirannya berkecamuk tidak fokus dengan permintaan orang tuanya beberapa menit yang lalu.

Arzan Ravindra Asy-Syairazi anak seorang pemilik pondok pesantren Ash-Shiddiqiyah, putra semata wayang dari keluarga -Asy-Syairazi. Di usianya yang muda ini ia telah mendapat gelar S-2 di Tarim, Yaman. karena kapasitas otak dan I-Q nya yang tinggi.

"kapan kamu akan menikah? umur mu sudah 24 tahun." ucap Abi -sang kiyai pemilik pondok pesantren Ash-Shiddiqiyah -Dafri Elian Asy-Syairazi.

"Nak, usiamu sudah matang apalagi yang kau tunggu?" tanya umi pelan -Ziya Mahila

Hufttt. Arzan menghela napas berat. "24 tahun itu masih muda bi, mi. Lagian Arzan tidak dekat dengan perempuan mana pun. Arzan ingin fokus terlebih dahulu dengan amanah yang Abi berikan." terangnya

"Terserah padamu jika kau tidak segera meminang seorang perempuan, Abi yang akan mencarikannya untukmu." putus Dafri

"Argghhhhh..." erangnya frustasi

"Emang mencari perempuan segampang memetik daun apa?!, kan harus tau bibit bebet bobot nya dulu" gerutunya

Tinnnn

Suara klakson membuyarkan segala isi pikirannya. Arzan membanting setir hingga mobil mewah itu menabrak pohon dengan sangat kencang.

Brukkk

Mobil civic turbo milik Arzan menimbulkan dentuman keras, sehingga membuat mobil Arzan rusak pada bagian depan, Arzan yang merasa dirinya selamat pun bergegas keluar dengan tertatih-tatih dari mobil. Arzan menghampiri mobil mercy yang mengenaskan.

"Pak, pak?" panggilnya kepada pemilik mobil mercy itu seraya mengetuk kaca mobilnya.

Tak ada sahutan dari dalam, membuat Arzan panik. 'ada dua orang perempuan.' batinnya

"Tolong, tolong" teriaknya. Hingga beberapa warga menghampirinya. Ia terus mencoba membuka pintu mobil itu.

"Pak dobrak aja pintu mobil nya" saran salah satu warga

Arzan pun mendobrak pintu mobil supir itu, hingga beberapa kali barulah pintu itu terbuka.

"Cepat telpon ambulans" teriak Arzan. Ia menyelamatkan yang ia kira adalah seorang Ayah dari 2 anak itu terlebih dahulu.

Shanea yang duduk di belakang saat melihat ke arah  Ghaidan yang dilumuri darah pun, merasa pusing, lemas dan sesak. Shanea memiliki Hematophobia ia merasa tak kuasa menampung dirinya lagi. dan membuatnya tak sadarkan diri.

Amara yang setengah sadar berusaha keluar dari dalam mobil dan beralih ke kursi belakang penumpang untuk membantu sang adik.

"Pak tolong adik saya pak" ucap Amara panik dengan suara yang lemas

Arzan yang mendengar kepanikan seorang wanita pun langsung menoleh. Saat Arzan akan beranjak lengannya di tahan "t-tolong  s-selamat-kan a-anak-anak sa-ya." ucap Ghaidan terbata. hingga akhirnya gelap.

assalamualaikum warahmatullah, hello everyone semoga suka yaa sama ceritanya hhi, maaf klo ada kata yang kurang tepat atau typo.

⚠️ jangan baca novel ini ketika waktu beribadah, utamakan membaca Al - Qur'an dan sholawat, take the positive n leave the negative. ⚠️

barakallahu fiikum 💗 💗 💗 💗