بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ
ෆෆෆ
ෆෆ
ෆ
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
📿📿📿📿📿
Lengah dikit, jadi peran antagonis di cerita orang lain.
"Bu, aku mohon"
"Tidak bisa Alfar, seharusnya kamu jujur pada Ayahnya. Kita tidak akan bisa memenuhi syarat itu"
desahan kecewa lolos dari mulut Alfar. kini ia sedang berada di rumah ibunya setelah meminta ijin kepada sang kiyai untuk pulang sebentar.
"Bu, aku ingin memperjuangkan wanita itu. Maka dari itu aku akan terus berusaha untuk bisa memenuhi syarat yang orang tuanya berikan"
"Tidak nak, tidak bisa"
"Kalau begitu biarkan Alfar mencari papa sendiri. Assalamualaikum warahmatullah"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
"Andai kamu tau, alasan papamu pergi bukan hanya karena dia memilih wanita itu. Namun ia juga menolak darah dagingnya sendiri"
Flash back on
Saffana Arsyta wanita yang terlahir dari keluarga paham agama dan sederhana. anak semata wayang dari pasangan yang jauh dari kata mewah.
keluarga Saffana terbilang begitu miris dengan perekonomiannya. uang mereka hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari dan bayar tagihan listrik.
tak ada kata untuk menyenangkan diri, merilekskan pikiran dan hal-hal yang membuat mereka menghambur-hamburkan uang. tapi dengan begitu mereka senantiasa bersyukur atas apa yang mereka dapatkan di setiap harinya.
namun, Saffana yang memiliki paras cantik nan cerdas. mampu menerobos sekolah hingga ke jenjang perkuliahan dengan beasiswa penuh.
diusianya yang cukup terbilang muda, Saffana mampu mengangkat derajat orang tuanya lebih baik lagi dari sebelumnya.
tentu saja sebagai orang tua, mereka sangat bangga dengan hasilnya. mereka tak pernah menuntut apapun kecuali Saffana harus bisa sukses dibandingkan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARARZAN [REVISI]
Teen Fiction"masih adakah rasa itu untukku Ara?" -Alfar "ijinkan saya menjadi penyempurna separuh agamamu Aira" -Arzan "yaa Allah, kenapa begitu sulit pilihan yang Kau beri?" -Amara 23 Agustus 2024