eleventh

123 42 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

ෆෆෆ

ෆෆ

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

📿📿📿📿📿

Tetaplah memilih jalur langit untuk menceritakan semuanya.
Ia memang tak nampak oleh mata,
tapi in syaa Allah tertata.

Ia memang tak nampak oleh mata,tapi in syaa Allah tertata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part ini sebagian di hapus untuk keamanan penerbitan

____________

matahari terbit dari ufuk timur begitu cerah. seorang gadis cantik berdiri memandang hamparan laut biru dengan senyum manisnya.

kerudung syar'i yang senada dengan bajunya terlihat bergerak-gerak kala angin sepoi-sepoi melewatinya.

seorang pemuda menghampirinya dan memeluknya dari belakang tak lupa dengan senyuman hangat yang ia pasang pada wajahnya.

"Zaujatii..." (istriku) panggil pemuda itu pelan tepat di dekat telinga gadis itu. membuat gadis itu merinding mendengarnya

"Kamu suka?" tanya pemuda itu lagi

gadis itu menggeliat geli, membalikkan badannya agar bisa menatap paras sang suami.
"Na'am yaa zauji" (Iya wahai suamiku) ucapnya tak lupa dengan senyuman manisnya

senyuman istrinya kini menjadi candunya, dan akan ia usahakan agar senyuman itu selalu terpasang di wajahnya.

mata pemuda itu menatap teduh mata istrinya yang menyipit akibat sinar matahari dan senyumannya.

pemuda itu menikmati karya tuhan yang terdapat pada istrinya, hingga pandangannya jatuh ke bibir ranum milik istrinya. gadis itu yang sadar kemana arah pandang suaminya, ia menutupkan matanya tanda setuju.

pemuda itu yang merasa mendapat jalur kuning segera mendekatkan wajahnya. lebih dekat. lebih dekat. lebih dekat lagi. dan....

"Astaghfirullah Ya Allah" ucapnya mengusap wajahnya kasar.

"Saya tertidur?" gumamnya

Ya. dia Arzan. selepas melaksanakan sholat malam ia tak sengaja tertidur di atas sajadahnya.

"Ya Allah apa dia orangnya? dia gadis yang selalu Engkau hadirkan dalam mimpiku?" gumamnya lagi. tak terasa air matanya menetes ada perasaan bahagia dalam hatinya.

"Saya harus cepat-cepat membicarakan ini kepada Abi" ucapnya. Arzan melirik jam sudah menunjukkan pukul 04.15 itu artinya sebentar lagi adzan subuh berkumandang.

Arzan kini mengimami seluruh santri dan santriwati. dan setelah subuh, kultum adalah rutinitas di pondok pesantren Ash-Shiddiqiyah.

kebetulan hari ini Arzan yang mengisi kultum tersebut. wajahnya terlihat lebih cerah tak seperti biasanya murung atau terlihat frustasi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" salamnya yang langsung di jawab dengan semangat oleh para santri terlebih para santriwati.

"Alhamdulilah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kita nikmat iman dan islam, tak lupa kita curahkan sholawat kepada junjungan alam Rasulullah SAW.

pada kesempatan kali ini, mari kita bersama-sama merenung tentang pentingnya rasa syukur. Rasulullah SAW bersabda; 'Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah'

Ini mengingatkan kita akan kewajiban untuk bersyukur kepada sesama manusia yang telah berkontribusi dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita terlalu fokus pada apa yang telah diberikan oleh Allah. Rasa syukur membuka pintu kebahagiaan dan kepuasan hati.

Mari kita terapkan rasa syukur dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam kesenangan maupun cobaan. Dengan syukur, kita dapat mengubah perspektif hidup menjadi lebih positif dan lebih mampu menghadapi rintangan.

Semoga kita senantiasa memiliki hati yang penuh syukur, agar setiap langkah kehidupan ini dijalani dengan penuh kebahagiaan. Aamiin. Sekian dari saya kurang dan lebihnya mohon di maafkan. Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

selesai dengan acara kultum, Arzan segera menemui orang tuanya. tak lupa dengan senyumannya sepanjang perjalanan "Assalamualaikum warahmatullah" salamnya

"Wa'alaikumussalam warahmatullah" jawab pasangan itu serempak

"Masyaallah, Umi liat dari tadi senyummu tak luntur?" goda Umi Ziya

"Alhamdulilah umiii" ucapnya kikuk.

"Bagaimana?" tanya Abi Dafri to the point

Arzan mengambil napas dalam. ia gugup, 'semoga ini adalah yang terbaik Yaa Rabb' do'anya dalam hati

"Abi setelah kemarin-kemarin Arzan ceritakan mimpi itu, alhamdulilah Arzan sudah mendapatkan jawabannya-" Arzan berdehem "Gadis itu...."








assalamualaikum warahmatullah, hello everyone semoga suka yaa sama ceritanya hhi, maaf klo ada kata yang kurang tepat atau typo.

⚠️ jangan baca novel ini ketika waktu beribadah, utamakan membaca Al - Qur'an dan sholawat, take the positive n leave the negative. ⚠️

barakallahu fiikum 💗 💗 💗 💗

AMARARZAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang