بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ
ෆෆෆ
ෆෆ
ෆ
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
📿📿📿📿📿
Kecantikan wanita adalah racun bagi para lelaki dan obatnya adalah menundukkan pandangan.
Sedangkan ucapan manis lelaki adalah racun bagi para wanita dan penawarnya adalah cuek.-Sayyid Bagir bin Ahmad Al-Attas-
dikamar mewah milik Amara ia sedang berkumpul dengan sahabat lamanya Amora dan sahabat barunya Faatina.
"Aku masih ngga percaya Shanea udah ngga ada Raa" lirih Amora yang masih dalam dekapan Amara.
sedangkan Faatina yang baru datang pun, ia merasa canggung dengan keberadaan Amora. waktu di pondok saja Amara yang mengajaknya berkenalan.
"Sudah mor, kita ikhlaskan yaa. Aku juga belajar mengikhlaskannya"
Amara baru sadar ada Faatina yang hanya diam tak bersuara, Amara menepuk jidatnya. ia lupa sahabat satunya ini introvert type.
"Mor, kenalin ini Faatina. Sahabat baru aku di pondok"
"Faat, kenalin ini Amora. Sahabat lama aku"
keduanya berjabat tangan dengan Amora yang mengawalinya.
"Amora Khanza"
"Faatina Anesera"
Amara tersenyum melihatnya sebelum helaan nafas berat ia keluarkan "Ada yang ingin aku bicarakan"
melihat wajah serius Amara keduanya pun menatap insten gadis itu "Aku-"
ucapan Amara terpotong kala interkom di kamarnya berbunyi. tandanya ada panggilan masuk, Amara segera memencet tombol itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARARZAN [REVISI]
Teen Fiction"masih adakah rasa itu untukku Ara?" -Alfar "ijinkan saya menjadi penyempurna separuh agamamu Aira" -Arzan "yaa Allah, kenapa begitu sulit pilihan yang Kau beri?" -Amara 23 Agustus 2024