BAB XVII

309 41 3
                                    

Atin menggerutu sejak tadi, pasalnya setelah tidur panjangnya yang terlampau panjang, dia melewatkan war tiket dari konser Girl grub kesukaanya,

Dia memang terlampau khilaf tadi malam, saking asiknya begadang, kini dia memiliki mata panda.

"Kalo kayak gini aku kan jadi gak cantik" kesalnya sembari membuka pintu apartemenya, karena barusan ada telfon jika ada kiriman paket untuk dia.

"Saudari Irene?" Tanya kurir yang membawa paket

"maaf mbak saya udah bilang ya, kalau saya gak pesen apapapun, gak usa...."

Pembicaraan Atin seketika terhenti, kala topi sang kurir dibuka dihadapanya.

"Yakin gak mau nerima?"

"Aaaaaaa kak Gitaaaaa, kapan datengnyaaaaa"

Seketika tubuh gita diterjang dengan kekuatan penuh oleh Atin, pelukan erat yang menandakan bahwa bocil yang marah marah tadi sangat merindukan sosok Aktris terkenal itu.

"Kamu gak keluar keluar dari kemarin ngapain aja?" tanya Gita dengan muka flat dan tanpa ekpresi tentunya.

"Hehehe biasalah"
"Udah ayo ah masuk, kangen tahu" Ini sih kata author gak ngajakin masuk, tapi Gita nya di seret

Dan Gita yang memang habis dari me time alias spa nurut nurut aja.

"Kangeeeen" Manjanya Kathrina dan memeluk Gita tanpa ada niatan melepaskanya.

"Aku gak tau kamu sukanya apa, karena setauku kamu cuma sukanya sama permen, jadi aku beliin souvenir aja" gaknyambungGits

"Aku gak butuh oleh oleh, butuhnya ini" Sambil menunjuk bibirnya.

Tanggapan Gita hanya menekuk kan alis sambil mengamati wajah Kathrina.

"Nyebeliiin" Rengek Atin karena merasa keinginanya tidak di respon.

"Itu kenapa eyeliner bisa pindah ke kantung mata?"

"Hah?" Atin bingung atas pertanyaan Gita, "Apa sih kak"

"Itu kenapa mata bisa item banget, kamu ikut ngeronda sama satpam dibawah?"

Seketika Atin melongo, ini bukan Gita yang Atin kenal, walaupun bicaramya degan nada flat, tapi sejak kapan Gita bisa bercanda dan meroasting.

"Udah gak usah bahas mataku, ayo kita mam bareng, aku abis manggang roti"

Gita langsung duduk di sofa dan menyalakan televisi di depan nya.

.

.

Tidak lama setelah Atin pergi ke dapur, tiba tiba ada suara

"Aaaaaaaaaa kak Gitaaaaaa" Jerit Atin seketika membuat Gita bangkit dari duduknya.

😭😭😭😭 "Panasssss huhuhuhu"

Gita hanya menggeleng kan kepalanya, melihat bocil kesayangnya ini menumpahkan kopi dan menjatuhkan duua lembar roti yang sudah di isi selai.

Seharunya makanan ini langsung bisa di sajikan, tapi apalah daya sudah berserakan kemana mana.

Walau begitu Gita tanpa disuruh membawa tissu basah untuk mengelap tangan Atin yang memerah karena tersiram kopi yanh dibikin nya.

"Kan jadi jatuh rotinya, padahal aku bikinya udah niat banget"

"Udah biarin aja, Nanti aku panggil orang buat beresin, kamu lapar?"

"Tapi kan jadi gak surprise, tadi kan maunya menyambut kak Gita pake makana sama minuman yang aku bikin, malah baru selangkah udak kesandung aja, kopinya tumpah pula" Gerutu Atin

Gita senyum dalam diam, memperhatikan Gadis kecilnya ini sekarang ternyata sudah besar, walau mulut tajamnya masih belum hilang, jika sedang sweet seperti ini, Gita merasa gemas sendiri.

Gita tanpa sadar mengacak rambut Atin karena saking Gemasnya.

"Yaudah ke tempatku aja ya, ini biar di bersihin"

Kekacauan Siang itu membuat Kathrina yang semula kesal karena tidak dapat tiket war juga insiden surprise gagal seketika tergantikan denga kebahagian yang full time Karena Gita kini sedang memanjakanya.

Gita sedang membuatkan Sadwich untuk Kathrina dan dirinya sendiri dan menuangkan susu low fat di dua gelas di depanya.

Keduanya makan siang yang tidak bisa dikatakan siang, karena jam kini menunjukan pukul lima belas lebih dua puluh tujuh menit 15:27

Setelah makan bersama yang sangat membuat mood Kathrina naik, tiba tiba menjadi sad story seketika kala ponsel di sampingnya berdering dan menunjukan nama "Iqbaale calling"

Yup, ponsel milik Gita tentunya

"Iya bal"

".........."

"Iya barusan kok, ini lagi makan"

"........."

"Udah gak capek, tenang aja"

"........"

"Iya kamu semangat Tournya, abis ini istirahat kok"

"......."

"Iya"

"Love you too"

Gita menjawab sembari melirik kathrina yang seketika menjadi murung.

Gita sejujurnya bingung degan hubungan yang dijalaninya saat ini, Iqbal yang begitu baik dan sangat perfect di mata dia bahkan orang lain, masih saja tidak sepenuhnya bisa mengisi kekosongan hati Gita.

Jika ditanya penyebabnya, Gita sendiri tidak faham, hanya saja perasaanya bahkan mood nya amat sangat menjadi naik jika bersama Kathrina, sesuatu seperti itulah yang masih menjadi pertanyaan untuk Gita, kenpa itu hanya saat bersama Kathrina, padahal Iqbal memperlakukan nya lebih dari siapapun.

Gita menghampiri Kathrina yang masih duduk dan makan, namun tiba tiba Gita memeluk Kathrina dari atas.

"Gak usah cemberut, yang disamping aku saat ini kan cuma kamu, gak ada orang lain"

Kathrina berdiri dan memeluk Gita "Nanti kalo ada si Iqbaal, aku bakal jadi second choice tapi 😭"

"Tapi sekarang kamu yang sama aku, gak usah sedih"

TBC

hehe maaf pendek, lagi ngumpulin nyawa, hampir hampir lupa sama ini cerita soalnya, abisnya karam di rl nya sih wkwkwk, canda

Time Machine (AU Gita - kathrina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang