BAB II

775 71 2
                                    

Akhirnya setelah makan dan membuat susu, Gita oun tertidur lagi.

Sebenarnya bukan karena ada Eli yang menemani, namun sebelum Eli datang, Gita sudah terlanjur meminum obat tidur untuk membuatnya rileks.

Setelah Gita tertidur, Eli menangis tersedu sedu "demi apapun gue gak akan biarin manusia manapun bikin lu nangis"

Karena Gita sangat jarang menangis, Julukan kulkas yang di dapatnya memang tembok besar yang di pasang oleh Gita.

Sikap nya yang dingin dan tak banyak bicara di depan publik, adalah cara untuk menutupi semua kehidupan di masa lalu nya.

Orang orang hanya tahu Gita Sastro Wardhana adalah aktris papan Atas,
Tidak tahu jika Gita hanya Anak yang besar di panti Asuhan hingga umur 26 Tahun.

Setelah dia lulus sekolah menengah, dia dengan nekat izin dari panti nya, untuk meraih mimpinya menjadi orang yang lebih berharga, dengan modal yang di berikan ibu panti, Gita pergi mengikuti casting dan pada akhirnya lolos, hingga sekarang menjadi Aktris ternama.

Setelah dia sukses, tepatnya enam tahun lalu, dengan keberanian, dia meminta izin lagi untuk membawa sahabatnya sesama panti agar bisa di kuliah kan dan menjadi asistennya, yaitu Eli, dan ibu panti mengizinkannya.

Sekarang Gita menjadi donatur tetao di panti nya dulu, tanpa di ketahui oleh publik.

Untuk percintaan, Gita selalu menghindar dari hal tersebut, karena dia sadar, jika dia memiliki orang terdekat atau pasangan, paling ditakuti, Gita pasti akan ditanyakan hal pribadinya, sedangkan Gita tidak akan pernah siap.

Bukan karena malu, namun bagi Gita, dia tidak mau memusingkan hal yang tidak penting, karena bagi Gita, masih ada hal yang lebih penting, dari pada percintaan.

-

-

09:00

"Hoaamm"

Gita terbangun dari tidurnya, gita menengok jam nya, dia heran, tumben bisa tidur lebih dari 4jam, dan dia sadar, tadi malam kan dia minum obat.

"Udah jam sembilan aja, dimana nih di Eli"

Gita oun mengambil handphone nya yang berada di nakas

"El dimana?"

"Nape lu nanya nanya, kangen?"

"Buru"

"Ngopi sama Jaehyun dibawah"

"GWS deh li"

Akhirnya Gita pun menyusul Eli setelah membersihkan diri.

Saat akan membuka pintu, tiba tiba handphonenya berbunyi

"Lu mau apa Git, no kopi kopi ya"

"Greentea"

"Ok"

Sesampainya di lift, Gita berpapasan dengan perempuan muda, yang mungkin umurnya masih dua puluhan awal.

Perempuan itu sedang terburu buru dengan sambungan telpon yang tersambung pada earphone nya.

Perempuan berambut blonde itu sedang berbicara menggunakan bahasa jepang, sembari menyeret koper agar masuk ke dalam lift.

"Udah tahu ada orang kerepotan, diem doang, bantuin kek" ketus si perempuan berambut blonde itu.

Gita menengok kanan kiri, walau sadar hanya ada dia di lift, sebenernya Gita merasa di ajak bicara, tapi kan dia tidak kenal siapa perempuan itu.

"Saya?" Tanya Gita.

"BUKAN, TEMBOK NOH, Ya lu lah" sewot perempuan itu

"Kenal kita?" Jawab ketus Gita dan pergi begitu saja setelah lift terbuka, tanpa memperdulikan perempuan yang sedang kesusahan itu.

"HEH BERANI BANGET YA LO, SAMPE LO ANAK PH NYOKAP GUE, ABIS LO ABIS INI" Teriaknya saat Gita benar benar pergi tanpa menengok si perempuan itu.

-

-

"Mana miunum gue Li?"

"Kenapa tuh muka, kusut amat"

"Tau ah Li bete, abis ketemu cegil di lift barusan.

"Oh" singkat Eli.

Time Machine (AU Gita - kathrina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang