BAB XVII • 2nd

417 40 7
                                    

Dalam sayup sayup Atin mendengarkan suara pria dalam tidurnya, tapi bukanya dia ada di unit Gita, mana ada laki laki yang tinggal di Apartemen Gita.

Karena dia penasar, akhirnya dia keluar dari kamar untuk memastikan suara siapa yang tadi di dengarnya.

Dengan mata yang masih sedikit megntuk, Atin menyaksikan ada sepasang manusia sedang saling merindu, sang pria yang dibelkang memeluk pinggang wanita nya, sedangkan wanita nya dengan telaten membilas kuali.

Tampaknya kedua manusia itu telah selesai melakukan kegiatan bersama, bisa di lihat, bagaimana berantakanya ruang depan dan menuju dapur.

Tampak juga sisa sisa bungkus yang berserakan, menadakan kedua nya habis membuat adonan kue.

Dilihatnya juga bahwa oven masih menyala dengan timer terpasang kurang dari dua menit.

"Kamu harum banget sayang" ujar sang pria yang masih setia menempel di punggung kecil wanita dihadapanya.

Bukan hanya mengendus punggung terbuka sang wanita nya, bahkan kini si pria sudah mengecupi punggung indah itu dengan disaksiakan oleh kedua mata Kathrina yang sebentar lagi mungkin akan menjadi lelehan Air terjun.

Hati Kathrina serasa tertusuk pinset pemecah jerawat yang dibeli di abang abang keliling salah,  Maksudnya hati Kathrina hancur, bagaimana bisa dia melihat pemandangan ini, sedangkan wanitanya tak ada penolakan sedikitpun.

Bahkan entah sedari kapan, apron yang digunakan sang wanita kini talinya sudah terlepas, dan membuat punggung dan leher wanita di hadapan pria itu kini bebas tanpa hambatan apapun.

Si wanita dengan pasrah memberikan akses pada pria di belakangnya, kala satu kecupan sudah mendarat dengan lembut di cerukan leher sang wanita.

Walau Kathrina tidak bisa melihat secara langsung karena posisinya kini di belakang dua sejoli yang sedang menikmati keindahan dunia, namun bisa di pastikan, bahwa tangan sang pria kini sudah masuk kedalam baju crop top yang di pakai sang perempuan.

Air mata yang dibendung nya sejak tadi kini meleleh tanpa bisa di bendung, hatinya semakin sakit kala desahan kini di dengar oleh Kathrina secara nyata.

Sang wanita yang sudah terbawa suasana dengan suara parau dan mata sayu, kini membalik kan badanya untuk mencari bibir sang pria yang kini sudah di hadapanya.

Namun saat membalik kan badan, kini mata sang wanita langsung terpusat pada sosok gadis yang air matanya sudah menetes dengan rasa kecewa yang nampak terlihat dari matanya.

"KAK GITAAaaa"

Tiba tiba satu teriakan keras terdengar, dan seketika membuyarkan minuman yang sedang Gita tenggak hingga tersedak.

Dengan buru buru Gita masuk ke kamar dan menyaksikam Kathrina yang tampak habis menangis dengan wajah kacau.

"Kamu kenapa?" Tanya Gita dan memberikan minum kepada Kathrina Agar tenang.

Kathrina bukanya menerima minuman, dia langsung menghambur ke pelukan Gita dan menangis, kala sadar, bahwa adegan yang barusan dia saksikan adalah mimpi.

Gita nya ternyata masih disini, Kak Gita masih berdua dengan Atin, tidak dengan yang lain.

Pelukan Atin mengerat, dan tangisan nya pum semakin keras sehingga membuat Gita bingung.

"Kamu mimpi buruk?" Tanya Gita, dan hanya dibalas dengan anggukan oleh Kathrina.

"Kak Gita gak boleh sama yang lain, Kaka sama aku selalu.

Dan Gita mengiyakan, dan keduanya pun kembali ke tempat tidur lagi dengan tidur saling memeluk.

-

-

-

"Aku mau labubu"

"Iya" Kini keduanya sedang ada di salah satu mall yang ada di dekat GBK, setelah pagi tadi Kathrina dan Gita jogging di GBK, kini keduanya berganti pakaian di dalam mall tersebut.

"Kata Mama disini ada teater idol grub ya kak?" Tanya Kathrina yang masuk kedalam lift menuju lantai lima untuk membeli pernak pernik sari Grub SM Entertainment

"Gak tahu, aku jarang kesini"

"Kayaknya namanya Jakarta fourty eigh kalau gak salah, Masih perusaan mama juga kan agency nya"

"Oh iya mungkin, mau mampir kesana?" Tanya Gita yang melihat ada banyak laki laki yang sedang berkumpul di lantai empat.

"Ayo kak kesana, tp emang gak papa? Kaka gak bawa masker soalnya, takut di kejar kejar fans nanti?"

"Aku gak se terkenal itu" Jawab Gita dan menggandeng Atin setelah menyelesaikan pembayaran.

"Kak Gita kak Gita"
"Weh ada Gita coy"
"Bale nya mana kak"
"Gak ikut bale Tour ya kak"
"Cakepan aslinya ternyata"
"Coy gila keren ternyata"

Begitulah grusak grusuk yang di dengar Atin dan Gita yang sedang melihat lihat para foto anak anak gadis lucu yang ada di luar ruangan bertuliskan "TEATER JKT48 PAJAMA DRIVE"

Atin mencoba membeli lanyard yang sebenarnya tidak tau fungsinya untuk apa, dan melihat foto foto yang ada di dinding.

"Itu yang foto kedua yang ada tulisan wakil kapen Cantik juga ya kak"

Gita hanya melirik Atin sekilas lalu melihat foto yang dimaksud Atig Bunga Andarini "Benar kata Atin" ucap Gita dalam hati, bahwa wakil kapten JKT48 sangat keren, cantik dan berwibawa.

"Udah beli itu aja?" Tawar Gita  sambil menggenggam tangan Atin bersiap untuk pulang.

"Permisi kak, maaf kita mau lewat" ujar Gita kala melewati segerombolan anak remaja laki laki di area tersebut

Dan lagi lagi, Gita dipanggil beberpa orang, Gita yang tidak suka di perhatikan secara over menjadi semakin cepat jalan nya untuk masuk lift dan bergegas pulang.

Sesampai nya di mobil, Gita langsung menstater mobilnya menuju rumah makan, karena niatnya tadi ingin ke lantai dua, namun banyaknya orang yang mengenal dia, diurungkanlah niatnya.

Hari ini pun di habiskan waktu Kathrina untuk date bersama Gita.

.TBC

kalo rame lanjut, kalo gak ada yg baca, aku baca sendiri

________NOTE_________

GUYS TOLONG DUKUNG KA GITA DI SOESENKYO 2024 YA

__________________

btw nitip ya guys, buat kalian yang dateng ke MNG dan butuh makanan, aku open PO ya

btw nitip ya guys, buat kalian yang dateng ke MNG dan butuh makanan, aku open PO ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time Machine (AU Gita - kathrina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang