05. The Complexity of Life

55 11 0
                                    

"Bagaimana ini? Aku sangat bingung!" ujar Sunghoon sambil mengacak rambutnya dengan kepala yang menempel pada meja.

Jay menatap Sunghoon dengan malas, Sunghoon dalam mode seperti ini benar-benar buka seperti Sunghoon yang dia kenal. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah cafe, Sunghoon mengajaknya bertemu dan pas sekali ia sedang berada di Korea untuk urusan bisnis.

"Bajingan ini, bisakah kau tenang?" ucap Jay sambil menyedot kopi miliknya.

"Bag-"

Plak

Satu pukulan Jay daratan ke atas kepala Sunghoon, hal itu membuat Sunghoon mengaduh sembari mengelus kepalanya yang lumayan terasa sakitnya.

"Hei! Apa yang kau lakukan?" Kesal Sunghoon.

"Ke mana Sunghoon yang ku kenal tenang itu? Aku tau ini penawaran yang sangat menarik, susah untuk mendapatkan peluang seperti ini. But, come on bro, you have me."

Sunghoon berdecak. "What do you want to help me with?"

"Apa saja, kau selalu meremehkan ku, sialan. Aku akan membantumu mencari investor. Dan bukankah beberapa tahun lalu kau bilang menanamkan saham pada sebuah perusahaan kecil?"

"Ya? Itu hanya iseng, ku pikir perusahaan tersebut sudah bangkrut."

Jay tertawa, hal itu membuat Sunghoon mengkerutkan alisnya heran. Apa yang lucu? Sedang Jay masih terus tertawa.

"Astaga, kau sangat lucu. Saat kelas 1 SMA, apa kau ingat saat itu kau bilang membeli 500 lot saham dari sebuah perusahaan kecil bernama SilverStar Ventures. Perusahaan ini tidak memiliki prospek yang cerah, dan kinerjanya terus merosot. Saat itu kau berdalih padaku dan Heeseung jika kau sekedar iseng dan tak berharap apapun."

"Lalu?"

Jay mendengus kesal, mengusap wajahnya kasar karena geram dengan Sunghoon. "SilverStar Ventures mengembangkan teknologi baru yang revolusioner, dan tiba-tiba perusahaan tersebut menjadi perhatian dunia bisnis. Harga sahamnya melonjak tajam, mencapai 5.000 won per lembar, sialan! Periksa akunmu sekarang."

"Aku sudah lama tak membukanya, itu investasi ketigaku, dan saat itu hanya belajar," ucap Sunghoon sambil membuka ponsel miliknya.

"Yah, saat itu kita sama-sama belajar dan rugi ratusan juta."

Sunghoon membuka akunnya, dia hampir tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya. Investasi isengnya yang senilai ₩2,5 juta kini berubah menjadi ₩250 juta. Sunghoon terdiam sejenak, lalu tertawa, menyadari betapa keberuntungan bisa datang dari tempat yang paling tak terduga.

"Perlihatkan padaku!" Jay langsung menyambar ponsel milik Sunghoon, sungguh dia tak bisa berkata-kata dengan nominal yang terdapat di sana. "Aku sudah menduganya, tapi aku tak percaya jika sebanyak ini."

"Kehidupan ini penuh dengan kejutan," ujar Sunghoon di tengah tawanya.

"Kau bisa menggunakan uang ini untuk membangun bisnismu, dan aku akan menjadi investor pertama untuk perusahaan itu."

Sunghoon menghela nafasnya, menetralkan rasa bahagianya yang membuncah. Jay menatap Sunghoon dengan tatapan bangga, tak ada rasa tersaingi atau bagaimana pun, karena melihat dan membantu sahabat seperjuangan itu bisa memulai membangun kerajaannya pun adalah sebuah kebahagiaan untuknya.

"Terima kasih, aku tidak akan melupakan jasamu, Jay."

Jay tersenyum. "Let's compete from now on, Park Sunghoon."

"Of course, Jay Park."

***

"Jadi, ayahmu memberikan Sunghoon perusahaan infrastruktur itu?" Jungwon tak percaya dan menutup mulutnya.

Behind Every ScarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang