18. The Past

225 26 1
                                        

Hampir sebulan berlalu sejak Sunghoon dan Sunoo memulai perjalanan bulan madu mereka, mengunjungi berbagai negara di Eropa. Mereka kembali dengan banyak cerita dan oleh-oleh untuk sahabat-sahabat mereka. Hari itu, Heeseung, Jaeyun, Jay, dan Jungwon datang ke kediaman mereka dengan penuh semangat, siap mendengar cerita dan menerima oleh-oleh.

Begitu keempat orang itu tiba, suasana langsung berubah menjadi riuh. Sunghoon, yang mengenakan kaus oversized berwarna abu-abu dan celana cargo bermotif kamuflase berwarna gelap. Sunghoon langsung bercanda dengan Jay, yang tidak mau kalah dan segera menantang Sunghoon untuk duel tinju kecil-kecilan. Heeseung tak mau ketinggalan, ikut bergabung sambil tertawa.

"Kau sudah siap kalah lagi, Jay?" Sunghoon menggoda sambil mengangkat tinjunya main-main.

Jay hanya tertawa, "Kali ini aku yang akan menang, tunggu saja!"

Sementara itu, Sunoo, yang mengenakan turtle-neck krem lembut dan celana kasual, hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah mereka. Jungwon berdiri di sampingnya, memegang ponsel dan merekam kekonyolan mereka.

"Ini bisa jadi konten viral, Sunoo. Lihat betapa konyolnya mereka! Pasti tranding karena mereka semua orang terkenal," katanya sambil tertawa.

"Hei! Heeseung, berhentilah. Kau sudah mau memiliki anak, apa tak malu?" tegur Jaeyun yang risih.

Heeseung tampak acuh, mereka bertiga masih melanjutkan bercanda bak anak kecil tersebut.

"Hyung, berhentilah bertingkah seperti anak kecil." Sunoo mendelik ke arah Sunghoon.

Jika Heeseung tampak acuh, berbeda dengan Sunghoon yang langsung angkat tangan menyerah. Hal itu membuat Jay tertawa terbahak-bahak, karena baru kali ini Sunghoon tampak takut dengan seseorang. Bahkan Rose sekalipun yang merupakan ibu kandungnya tak di takutinya sama sekali.

"Dasar suami takut istri," ledek Jay. "Kau memang lemah jika menyangkut Sunoo."

Heeseung tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Memangnya kau tak takut pada Jungwon?"

Jay terdiam, kemudian di ganti dengan tawa Sunghoon. "Kau sama takutnya, bodoh!"

Setelah kegaduhan mereda, Sunoo mengajak semuanya ke ruang tamu di mana dua koper besar penuh oleh-oleh menunggu untuk dibuka. Sunoo mulai mengeluarkan satu per satu oleh-oleh yang mereka bawa dari Eropa.

"Ini untukmu, Heeseung hyung," Sunoo berkata sambil menyerahkan sebotol wine Italia berlabel elegan. "Hyung akan menyukainya, anggur ini dibuat dari kebun anggur tertua di Italia."

Heeseung menerima botol itu dengan senyum lebar. "Terima kasih, Sunoo! Aku akan menyimpannya untuk malam spesial."

Sunoo lalu mengeluarkan jaket kulit dari Spanyol dan memberikannya kepada Jay. "Aku tahu jika Jay hyung suka jaket kulit, Sunghoon hyung memberitahu saat kami sedang mencari oleh-oleh. Ini dari Spanyol, buatan tangan."

Jay segera mencoba jaket itu. "Wah, pas sekali! Terima kasih, Sunoo! Aku akan memakainya setiap hari!"

"Kau tak berterima kasih padaku?" sinis Sunghoon.

Jay merangkul Sunghoon dengan akrab. "Terima kasih my brother forever."

Untuk Jungwon, Sunoo memberikan set peralatan makan porselen dari Inggris yang didesain dengan motif bunga-bunga yang anggun. "Aku pikir ini akan cocok dengan gaya rumahmu yang klasik, Jungwon."

Jungwon memandang set itu dengan takjub. "Ini indah sekali, Sunoo. Terima kasih banyak! Aku akan menggunakannya untuk acara spesial."

Namun, hadiah terbesar adalah untuk Jaeyun, yang sedang menantikan kelahiran bayinya. Sunoo mengeluarkan sebuah stroller bayi dari Silver Cross, merek terkenal dari Inggris yang dikenal dengan kualitasnya yang mewah.

Behind Every ScarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang