13. Choice

204 24 0
                                        

Sunoo berdiri di samping Sunghoon di tengah lokasi proyek konstruksi yang sibuk. Deru alat berat terdengar jelas, diselingi suara mesin-mesin besar yang sedang bekerja mengangkut dan menumpuk material bangunan. Di sekeliling mereka, para pekerja tampak sibuk, namun tetap bersemangat menjalankan tugas masing-masing.

Sunghoon sedang berbicara dengan salah satu mandor proyek, membahas perkembangan terakhir dan tenggat waktu yang harus dipenuhi. Sementara itu, Sunoo mengambil kesempatan untuk mengamati sekelilingnya, mengagumi skala besar proyek yang sedang dibangun. Ini bukan kali pertama dia mengunjungi proyek Sunghoon, tetapi setiap kali datang, dia selalu terkesan dengan seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan dan betapa terorganisir semuanya.

Beberapa pekerja yang lewat mulai memperhatikan kehadiran Sunoo. Salah satu dari mereka, seorang pria paruh baya dengan senyum lebar, mendekati Sunoo dengan sapaan ramah. "Selamat pagi, tuan! Apa kabar? Baru pertama kali ke sini, ya?"

Sunoo tersenyum dan mengangguk. "Selamat pagi. Iya, baru pertama kali ke proyek yang ini. Saya sangat terkesan melihat seberapa besar proyek ini. Kalian semua bekerja sangat keras."

Pekerja lainnya, seorang wanita yang tampak energik, ikut bergabung dalam percakapan. "Oh, kami sudah terbiasa, tuan. Tapi kehadiran Anda di sini membuat suasana jadi lebih menyenangkan. Biasanya, hanya tuan Sunghoon yang datang."

"Saya senang bisa berada di sini. Saya selalu penasaran melihat langsung bagaimana proyek ini dikerjakan. Kalian semua melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Sunoo sembari tersenyum hangat.

Salah satu pekerja muda, dengan helm kuning di kepala, tampak antusias. "Kalau ada waktu, tuan, kami bisa ajak Anda berkeliling sedikit lebih dekat. Mungkin melihat bagaimana crane itu bekerja dari dekat? Tapi hati-hati, jangan sampai kotor!"

Sunoo tertawa kecil. "Kedengarannya menarik. Tapi saya tak ingin mengganggu pekerjaan kalian. Lagi pula, saya sudah cukup terkesan hanya dari sini."

Para pekerja tertawa bersama, menikmati percakapan singkat dengan Sunoo. Seorang pria yang tampaknya sudah cukup lama bekerja di proyek tersebut berkata, "Kehadiran Anda di sini pasti memberikan semangat baru untuk kami. Jarang-jarang kami bisa berbicara langsung dengan istri tuan Sunghoon."

Sunoo merasa tersentuh dengan keramahan mereka. “Terima kasih. Saya merasa beruntung bisa berada di sini dan melihat langsung apa yang kalian lakukan. Kalian semua adalah bagian penting dari kesuksesan proyek ini.”

Percakapan itu berlanjut dengan santai, para pekerja dengan senang hati berbagi cerita tentang tantangan yang mereka hadapi sehari-hari di lokasi proyek. Sunoo mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan minat tulus pada apa yang mereka ceritakan. Suasana yang awalnya mungkin terasa asing bagi Sunoo, kini menjadi lebih hangat dan penuh keakraban.

Di sela-sela obrolan, Sunghoon sesekali melirik ke arah Sunoo, tersenyum melihat betapa mudahnya istrinya berbaur dengan para pekerja. Dia tahu bahwa Sunoo bukan hanya seseorang yang cerdas dan sukses dalam kariernya, tetapi juga seorang yang bisa dengan mudah mendapatkan hati banyak orang dengan keramahannya.

Saat pertemuan dengan mandor selesai, Sunghoon kembali mendekati Sunoo dan para pekerja. "Sudah akrab, ya?" Sunghoon berujar dengan senyum. Para pekerja tertawa dan mengangguk.

"Sangat akrab, tuan," jawab salah satu dari mereka. "Tuan Sunghoon beruntung memiliki istri yang begitu ramah."

Sunghoon menepuk pundak pria itu dengan penuh terima kasih, "Saya memang beruntung." Kemudian, dia menggandeng tangan Sunoo. "Ayo, kita lanjut melihat area lainnya."

Dengan perasaan senang dan puas, Sunoo mengikuti Sunghoon, melanjutkan kunjungan mereka di proyek yang penuh dengan kehidupan dan kerja keras. Di dalam hatinya, dia merasa bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan Sunghoon dan berinteraksi langsung dengan orang-orang yang memainkan peran penting dalam kesuksesan mereka.

Behind Every ScarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang